Resiko keturunan diabetes – Diabetes, warisan dari keluarga?” Pernah terpikir pertanyaan itu saat melihat orang tua atau kakek nenek kita bergulat dengan gula darah tinggi? Memang, diabetes punya sisi “keturunan” yang kerap bikin khawatir. Tapi, tenang dulu, kawan. Resiko itu nggak otomatis jadi vonis, lho! Yuk, kita bongkar mitos dan cari tahu gimana menghadapi resiko keturunan diabetes dengan bijak.
Diabetes, khususnya tipe 2, memang punya ikatan dengan riwayat keluarga. Gen-gen tertentu, mirip warisan kakek nenek, bisa memengaruhi cara tubuh kita mengolah gula darah. Kadang, gen-gen ini nggak cukup kuat memicu diabetes, tapi jadi “tanah subur” yang bikin kita gampang terserang kalau nggak hati-hati. Misal, punya orang tua diabetes bukan berarti kita 100% bakal kena, tapi resikonya memang lebih tinggi dibanding yang nggak punya warisan itu.
Tapi, tenang! Gen, meski punya kuasa, bukan satu-satunya pemain dalam drama gula darah ini. Gaya hidup memegang peran utama, kawan! Pola makan nggak sehat, minim aktivitas, dan kegemukan bagaikan “trio pengacau” yang bakal bikin gen-gen tadi berulah. Sebaliknya, dengan asupan gizi seimbang, olahraga rutin, dan berat badan ideal, kita bisa meminimalisir “kekuatan gelap” dari gen-gen dan menurunkan resiko diabetes secara drastis.
Baca Juga : Ketan untuk Diabetes: Boleh atau Tidak?
Cara Mencegah atau Mengendalikan Diabetes Jika Anda Memiliki Faktor Keturunan
Gimana caranya? Gampang saja! Coba terapkan “pola piring diabetes”: isi separuh piring dengan sayuran, seperempat dengan protein, dan sisanya karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau ubi jalar. Kurangi asupan gula, gorengan, dan makanan olahan. Akrablah dengan olahraga, minimal 30 menit tiap hari, jalan kaki, bersepeda, atau main badminton sama seru, kok! Jaga berat badan ideal dengan rajin timbang dan berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi bila perlu. Meskipun Anda memiliki faktor keturunan, Anda masih dapat mencegah atau mengendalikan resiko keturunan diabetes dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Menjaga berat badan ideal.
Berat badan berlebih atau obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperburuk diabetes. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga berat badan ideal dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang Anda. IMT ideal adalah antara 18,5-24,9 kg/m2, sedangkan lingkar pinggang ideal adalah kurang dari 90 cm untuk pria dan kurang dari 80 cm untuk wanita. - Menjaga pola makan sehat.
Pola makan sehat dapat membantu Anda mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi diabetes. Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan; mengonsumsi protein tanpa lemak, seperti ikan, ayam, telur, dan susu rendah lemak; mengurangi konsumsi gula, garam, lemak jenuh, dan lemak trans; dan menghindari minuman beralkohol dan bersoda. Anda juga perlu memperhatikan porsi dan jadwal makan Anda agar gula darah Anda tetap stabil. - Berolahraga secara teratur.
Olahraga dapat membantu Anda menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan gula darah. Anda disarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, dengan intensitas sedang hingga berat. Jenis olahraga yang dapat Anda lakukan antara lain jalan cepat, bersepeda, berenang, aerobik, atau angkat beban. Anda juga dapat melakukan aktivitas fisik lain yang Anda sukai, seperti menari, berkebun, atau bermain bola. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum dan pendinginan setelah olahraga, serta mengukur gula darah Anda sebelum dan sesudah olahraga. - Mengontrol tekanan darah dan kolesterol.
Tekanan darah dan kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan resiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Anda dapat mengontrol tekanan darah dan kolesterol dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, menghindari merokok, dan minum obat sesuai anjuran dokter. Anda juga perlu memeriksakan tekanan darah dan kolesterol Anda secara rutin, setidaknya setahun sekali. - Berhenti merokok.
Merokok dapat memperburuk diabetes dan meningkatkan resiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, gangguan saraf, gangguan mata, dan infeksi. Merokok juga dapat mengurangi aliran darah ke kaki dan menyebabkan luka sulit sembuh, yang dapat berujung pada amputasi. Oleh karena itu, Anda perlu berhenti merokok segera jika Anda memiliki faktor keturunan diabetes. Anda dapat mencari bantuan dari dokter, keluarga, atau teman untuk membantu Anda berhenti merokok.
Baca Juga : Mengenal Pengukuran Gula Darah Sewaktu: Jendela Melihat Keseimbangan Gula Tubuh Anda
Waspada Tak Sama dengan Takut
Ingat, kawan, resiko keturunan diabetes bukan momok yang harus ditakuti. Justru, warisan itu jadi alarm buat kita hidup lebih sehat dan waspada. Dengan bekal informasi, pola hidup cerdas, dan semangat pantang menyerah, kita bisa menaklukkan resiko itu dan tetap menikmati hidup manis tanpa takut gula darah berulah.
Faktor keturunan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Namun, faktor keturunan bukanlah satu-satunya faktor yang memicu diabetes. Faktor-faktor lain, seperti gaya hidup, pola makan, obesitas, usia, dan penyakit tertentu, juga berpengaruh terhadap resiko diabetes. Jika Anda memiliki faktor keturunan diabetes, Anda dapat mencegah atau mengendalikan diabetes dengan menjaga berat badan ideal, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, dan berhenti merokok. Anda juga perlu memeriksakan gula darah Anda secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala diabetes. Mari jaga kesehatan, jaga keluarga, dan wujudkan generasi bebas diabetes!
Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Bahaya Hipotensi: Dampak Rendahnya Tekanan Darah pada Kesehatan
Seorang yang senang menulis, dengan setiap kata yang saya pilih menjadi ekspresi dari dunia internal saya. Saya adalah pecinta kucing yang setia, keberadaan mereka membawa sukacita dan kenyamanan, menjadi sumber inspirasi dalam setiap langkah kehidupan saya. Saya adalah seoarang long-life learner dengan semangat untuk terus belajar dan berkembang, memotivasi saya menjadi versi terbaik dari saya setiap waktu.