Yakin Beras Anda sudah Sehat?- Di Indonesia, setidaknya lebih dari 90% penduduknya mengkonsumsi nasi sebagai salah satu sumber energi harian dalam menunjang aktivitas
Nasi yang kita konsumsi mensuplai sekitar 20% dari kebutuhan total kalori / energi harian kita. Karenanya, bukanlah berlebihan bila kita bisa mengatakan bahwa nasi adalah salah satu bagian penting dari hidup warga negara Indonesia, termasuk kita sendiri.
Setiap orang, dalam setiap tahunnya bisa mengonsumsi beras itu sekitar 140 kilogram. Sangat menarik bukan? Berikut adalah gambaran mengenai produksi beras di Indonesia.
Produksi Beras | Ton |
2008 | 60.3 |
2009 | 64.4 |
2010 | 66.4 |
2011 | 65.4 |
2012 | 69.1 |
2013 | 71.3 |
2014 | 70.9 |
2015 | 75.4 |
2016 | 79.2 |
Kembali pada pokok bahasan diatas, mengingat begitu dekatnya kehidupan dengan nasi, menjadi penting bagi kita untuk berpikir, sudahkah nasi yang saya makan bermanfaat untuk kesehatan saya? Adakah hal buruk yang ditimbulkan oleh nasi yang saya makan setiap hari? Dan apakah semua nasi itu memiliki kandungan gizi dan efek yang sama pada tubuh saya?
Faktanya, tidak semua beras diciptakan itu menghasilkan hasil yang sama. Ada 40.000 jenis varian beras di seluruh dunia dan kandungan gizinya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
- Jenis beras
- Kondisi tanah tempat di mana ia tumbuh
- Perlakuan pada beras (pemupukan, penggunaan pestisida, dll)
- Proses yang dialami beras sebelum dikonsumsi oleh konsumen
Apakah nasi yang biasa saya makan sehat untuk saya?
Jika anda mengkonsumsi nasi dari beras putih setiap harinya, maka anda perlu memahami lebih dekat sifat dari yang anda konsumsi secara rutin tersebut.
1. Nasi dari beras putih adalah karbohidrat sederhana
Tahukah anda bahwa mengkonsumsi beras putih sebanyak 100 gram adalah sama dengan anda mengkonsumsi 86 gram gula? Karena nasi dari beras putih mengandung karbohidrat sederhana, sejenis karbohidrat yang kurang direkomendasikan para ahli kesehatan jika anda menginginkan tubuh yang sehat hingga tua nanti. Rasa cepat kenyang yang didapat dari mengkonsumsi nasi putih menandakan bahwa gula dari nasi tersebut masuk ke dalam darah terlalu cepat, dan membuat anda cenderung jadi makan berlebihan karena rasa kenyangnya tidak akan bertahan lama.
Para ahli kesehatan di Amerika sudah lama mengkritisi penggunaan nasi putih secara berkelanjutan yang sebenarnya tujuan awalnya adalah untuk menyediakan bahan pangan secara massal untuk meghindari kelaparan, dan itu didapat dengan mengesampingkan faktor kesehatan dari obat bagi kelaparan global saat itu.
Mengkonsumsi nasi beras putih meningkatkan resiko diabetes, peningkatan trigliserida dan obesitas diri anda dan keluarga anda.
2. Nasi dari beras putih non organik terlalu banyak mengalami proses dalam produksinya
Sebelum nasi putih terhidang di meja makan keluarga anda, beras putih mengalami banyak pemrosesan terlebih dahulu. Sayangnya, pemrosesan tersebut menghilangkan nutrisi-nutrisi bermanfaat di dalam beras, dan itu seolah mengubah nasi putih menjadi bersifat seperti gula, hanya berisi kalori dan minim nilai gizi.
Pakar kesehatan ternama dan pengarang buku bestseller berjdul Ultra Metabolism bernama dr Mark Hyman mengatakan, mengkonsumsi nasi putih sama artinya dengan membentuk keluarga yang rentan diabetes dan obesitas.
3. Nasi dari beras putih sering kali menimbulkan masalah pencernaan
Jika anda bisa melihat ke dalam perut dan alat pencernaan anda sendiri, maka anda akan menemukan bahwa nasi hangat dan empuk yang kita suapkan ke mulut kita setiap harinya ternyata sulit dicerna oleh organ-organ pencernaan kita. Alhasil, anda mungkin menemui beberapa ketidaknyamanan di perut anda, atau semakin hari anda merasa tubuh semakin lelah dan kurang bertenaga.
Hal ini disebabkan karena minimnya serat dan zat gizi pada beras putih, dan ini memberi resiko pada kesehatan jantung anda. Kandungan serat dan zat gizi yang minim juga berakibat buruk bagi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.
Mengkonsumsi nasi putih sama saja dengan tidak menyayangi jantung dan sistem pencernaan anda dan keluarga anda.
Saya ingin sehat. Apa yang bisa saya lakukan?
Ganti beras anda. Ya, sekali lagi, ganti beras anda.
Seperti yang saya kemukakan di atas, ada berbagai jenis beras yang tersedia untuk anda. Dan beras-beras ini tidak selalu disiapkan untuk mengatasi kelaparan global, terdapat jenis beras yang memang ditujukan untuk kesehatan anda, para ahli gizi dan dokter juga merekomendasikannya untuk kesehatan anda, dan di dalamnya terkandung kebaikan-kebaikan yang bisa anda dapatkan manfaatnya untuk diri anda. Jadi, jika anda semua ingin benar-benar sehat, hal yang harus dilakukan adalah dengan mengganti beras anda.
Untuk tubuh yang lebih sehat, beralihlah ke beras organik.
Mengapa harus beras organik? Karena dalam setiap suapnya, ada manfaat kesehatan yang bisa anda berikan untuk tubuh anda. Bayangkan bahwa diri anda bisa menjadi lebih sehat hanya dengan melakukan apa yang setiap hari anda lakukan, dengan sedikit perubahan kecil, yaitu pada jenis beras apa yang anda konsumsi. Mudah ya. Karena semua kebaikan alami dari beras ini terjaga dengan baik untuk kesehatan dan kebahagiaan diri anda dan keluarga anda. Salah satunya adalah beras merah organik
Apa Itu Beras Merah Organik?
Sebelum bicara lebih lanjut mengenai manfaat-manfaat atau keuntungan ketika kita mengonsumsi beras merah, ada baiknya kita memahami secara jelas tentang apa itu beras merah terlebih dahulu. Pada hakikatnya, beras merah merupakan isi keseluruhan dari biji-bijian beras, dengan bagian luarnya yang dihilangkan. Secara garis besar, beras merah itu dalam proses pengadaannya bisa setengah digiling atau sama sekali tidak digiling.
Sekedar bicara masalah sejarah, di beberapa negara Asia, beras merah ini dahulunya dikaitkan dengan masa-masa kemiskinan ataupun masa perang. Intinya, pada zaman dahulu beras merah ini jarang dikonsumsi oleh orang-orang sehat, melainkan beras merah ini sering dikonsumsi oleh orang yang sedang sakit, penderita sembelit ataupun manula.
Namun, seolah berbalik dari apa yang terjadi pada zaman dahulu, beras merah ini sekarang menjadi jauh lebih mahal ketimbang beras putih. Hal ini dikarenakan faktor suplai yang terbatas, transportasi dan juga sulitnya menyimpan pasokan beras merah ini.
Apa Perbedaan Beras Merah dengan Beras Putih?
Seperti yang sudah banyak dijelaskan diatas tadi, perbedaan antara beras merah dan beras putih ini tidak terlalu jauh. Hanya saja, perbedaan paling jelas terlihat dari bagaimana proses pengadaannya dan juga kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.
Konsepnya begini, jika dalam suatu padi itu kulit lapisan terluar dari biji padi tersebut dikupas, maka hasil yang akan di dapat adalah beras merah. Namun sebaliknya, jika lapisan dalam suatu padi itu juga dikupas, maka hasil yang akan di dapat adalah beras putih biasa.
Proses penggilingan padi bisa membuat beberapa jenis kandungan vitamin dan mineral akan menghilang dalam suatu beras. Itu yang terjadi pada beras putih. Berbeda dengan beras merah yang pada proses pengadaannya bisa dikatakan tanpa penggilingan, tentu nutrisi-nutrisi dari beras merah ini sangat banyak, melebihi beras putih biasa.
Hal-hal itulah yang menjadi dasar kenapa beras merah dan beras putih berbeda. Dari cara pengadaannya tentu sangat berpengaruh pada hasil akhir akan kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.
8 Keuntungan Mengkonsumsi Beras Merah Organik
Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan apabila kita mengonsumsi beras merah organik. Hal itu tentu sudah bisa diambil kesimpulannya jika kita benar-benar sudah memahami apa yang tertera pada penjelasan yang ada di atas semuanya. Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah 8 keuntungan mengonsumsi beras merah organik :
1. Beras merah organik kaya akan Anti-Oksidan
Lapisan Aleuron beras merah organik memiliki kandungan anti oksidan yang tinggi. Dunia kesehatan modern sudah sangat mengakui pentingnya asupan zat anti-oksidan pada tubuh. Banyak produk suplemen kesehatan yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan anti-oksidan tubuh, baik untuk meningkatkan imunitas, menjaga tubuh awet muda, sampai kepada pencegahan terjadinya kanker. Bayangkan bila semua manfaat itu bisa anda dapatkan dari suapan nasi anda, tentunya menjadi sehat tidak harus menambah jadwal minum suplemen yang cenderung ribet dan sering terlupakan.
Mengkonsumsi beras merah berarti anda dan keluarga membangun imunitas yang lebih baik dan menjauhkan kanker dari kehidupan anda.
2. Beras Merah meningkatkan kualitas kepuasan hidup anda
Konsumsi satu porsi Nasi Beras Merah dapat memenuhi 23 persen kebutuhan Vitamin B6 harian kita. Vitamin B6 ini dibutuhkan untuk menyeimbangkan produksi serotonin, sel darah merah dan regenerasi sel.
Satu porsi nasi dari beras merah sudah dapat memenuhi 23% kebutuhan harian akan vitamin B6 bagi diri anda dan keluarga anda. Vitamin ini membantu tubuh untuk menyeimbangkan serotonin, yaitu hormon pada otak yang memproses rasa bahagia di otak. Bayangkan jika diri anda dan keluarga anda menjadi lebih mudah untuk bahagia, artinya salah satu tujuan dari kehidupan anda semakin dekat dengan anda.
Selain membantu penyeimbangan serotonin, vitamin B6 juga digunakan oleh tubuh dalam produksi darah merah dan regenerasi sel. Dan ini merupakan sebuah komponen penting dalam membuat tubuh menjadi awet muda. Karena definisi penuaan dini adalah ketidakmampuan tubuh untuk meregenerasi sel-sel tubuh sesuai waktunya.
3. Beras Merah Membantu Menurunkan Kolesterol
Seorang ahli kesehatan bernama Bernard Jensen mengatakan, bahwa tipe iris mata orang Indonesia menunjukkan kecenderungan genetis untuk terserang penyakit kolesterol. Dan tidak mengherankan bahwa banyak orang Indonesia yang meninggal akibat penyakit Jantung dan Stroke yang berakar pada faktor kolesterol berlebih.
Sebuah penelitian di tahun 1970 mengungkap manfaat beras merah untuk mengurangi kadar kolesterol. Di dalam beras merah, terdapat sebuah komponen aktif bernama Monacolin K yang berperan seperti Lovastatin pada obat-obat penurun kolesterol seperti Mevacor.
Mengkonsumsi Beras Merah artinya menghindarkan diri dan keluarga anda dari bahaya kolesterol.
4.Membantu Mencegah Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah penyebab kematian umum di Indonesia. Dan sejak lama, sudah banyak dilakukan upaya-upaya penanggulangannya di Indonesia, seperti membudayakan senam jantung dan senam lansia. Namun faktanya, perawatan terbaik untuk jantung anda dan keluarga anda berawal dari dapur yang menyediakan apa yang dimasukkan ke dalam jantung-jantung dari masakan yang dihasilkan daput tersebut.
2 Ahli jantung di Chestnut Hill Hospital , David Becker dan Ram Gordon melakukan sebuah studi di tahun 2009. Dan hasil studi tersebut mengatakan bahwa tingkat populasi LDL (kolesterol jahat) dalam darah berkurang banyak pada pasien-pasien yang mengkonsumsi beras merah dibandingkan yang tidak mengkonsumsi beras merah dan ini sangat penting bagi kesehatan jantung.
5. Mengandung Kandungan Magnesium yang Lebih Banyak
Pada hakikatnya, untuk satu mangkuk (195gr) beras merah yang matang itu mengandung kurang lebih 84 mg magnesium. Kandungan ini jauh lebih banyak ketimbang beras putih biasa yang notabenenya hanya mengandung 19 mg magnesium dengan jumlah yang sama.
Magnesium sendiri merupakan salah satu mineral penting yang mana sangat diperlukan untuk fungsi kinerja normal dalam berbagai organ dan sistem tubuh, mencakup saraf, jantung ataupun rangka. Adapun fungsi dari magnesium ini merupakan untuk memperlancar metabolisme dalam tubuh. Ya, magnesium itu penting digunakan untuk membantu tubuh dalam memecah dan juga menggunakan karbohidrat, protein, mineral, serta beberapa mineral termasuk tembaga, seng, dan juga kalsium.
Magnesium sendiri disini bisa membantu merileksasikan pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, magnesium itu juga dapat membantu mencegah aritmia (irama jantung yang tidak normal) dan juga mengurangi munculnya sakit migren.
6. Mengandung banyak Fiber dan Asam Lemak.
Pada proses pengadaan beras putih biasa, lapisan kulit padi bagian dalam itu ikut dikupas. Hal itu berdampak pada kandungan minyak di dalam lapisan padi tersebut yang kaya akan fiber dan juga selulosa ikut menghilang. Berbeda dengan Beras merah yang lapisan dalamnya sama sekali tidak dikupas yang mana memiliki kandungan minyak yang kaya akan fiber dan selulosa.
Berdasarkan pada beberapa penelitian, ada yang menunjukkan bahwa kandungan minyak pada lapisan kulit dalam padi itu dapat membantu kita untuk menurunkan kolesterol. Nah, untuk beras putih, tidak ada kandungan nutrisi seperti halnya fiber dan juga asam lemak. Sementara beras merah, kandungan tersebut masih utuh secara baik.
Manfaat dari fiber itu sendiri adalah untuk menurunkan penyerapan gula dalam darah, sehingga hal itu mampu membantu untuk menyeimbangkan kadar gula dan mencegah penyakit diabetes. Selain itu, fiber itu rendah akan lemak jenuh dan dapat membuat jantung kita lebih sehat. Fiber itu sendiri bisa berguna untuk membantu sisetem pencernaan dan berfungsi untuk mencegah beberapa jenis kanker, seperiti misalnya kanker payudara dan juga kanker usus besar
7. Membantu mencegah Sembelit.
Dengan kandungan fibernya yang tinggi seperti yang sudah dijelaskan diatas, beras merah ini tentunya dapat membantu kit dalam mencegah sembelit. Ya, tentu saja, beras merah ini sangat cocok untuk merka yang susah dalam hal pencernaan karena disini, beras merah dapat memperlancarkannya.
Namun yang harus dicatat, dapat atau tidaknya beras merah dalam membantu mencegah sembelit itu tergantung dari bagaimana kebiasaan orang-orang yang mengonsumsinya, dan juga tergantung dari bagaimana proses pembuatan beras merah menjadi nasi. Apakah dicuci dengan baik atau tidak.
Benar, meskipun beras merah itu memiliki banyak manfaat yang berguna bagi tubuh, tapi tentu saja hal itu sangat berpengaruh dari bagaimana orang yang mengonsumsi memprosesnya. Untuk itu, jika ingin benar-benar berpindah dan mengonsumsi beras merah, ada baiknya dilakukan proses penanakan nasi dengan baik dan benar.
Baca Juga: Cara memasak beras organik
8. Menjadi salah satu sumber antioksidan.
Ya, beras merah merupakan salah satu sumber yang sangat baik untuk antioksidan. Pada dasarnya, kandungan yang ada di dalam beras merah seperti vitamin dan mineral itu dapat membantu membuang radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas tentu merupakan salah satu virus yang jika dibiarkan akan dapat membuat kerusakan pada sel-sel tubuh yang mana nantinya akan berdampak pada penyakit berbahaya, yaitu kanker.
Selain mencegah radikal bebas, manfaat dari antioksidan pun dapat membantu kita dalam mencegah berbagai penyakit seperti halnya kanker, kardiovaskular, gangguan kognitif, katarak, alzhmeir dan disfungsi kekebalan tubuh. Hal ini dapat terjadi karena antioksidan adalah elemen penting dalam tubuh yang dapat membantu menyehatkan tubuh.
Siapa yang menyangka bahwa antioksidan pun juga dapat membantu kita untuk mencegah penuaan dini, mencegah kerusakaan sel dan membantu kita dalam menyehatkan kulit. Sungguh banyak sekali manfaat dari antioksidan itu.
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya