EkaFarm.news – GOWA, Debit air di Bendungan Bili-bili yang ada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1) sore terpantau meningkat permukaan airnya. Ketinggian air di bendungan terbesar di Sulawesi Selatan itu mencapai 101,36 meter. Meningkatnya ketinggian air di bendungan yang luasnya mencapai lebih dari 40 ribu hektare ini akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari belakangan.
Tim operasional Bendungan Bili-Bili Hamzah, seperti dilansir dari Tribungowa.com mengatakan, status siaga baru akan diberikan jika ketinggian permukaan air mencapai di titik 103 meter. Warga diminta tetap tenang dan terus meningkatkan waspada karena cuaca yang masih sering turun hujan.
Banjir Bandang Menerjang Gowa
Sedangkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan jika Bendungan Bili-Bili kini masuk status waspada. Pembukaan pintu air untuk mengurangi ketinggian air dilakukan. “Akan berdampak banjir, dan diimbau kepada masyarakat yang ada di sekitaran aliran sungai dari Bili-Bili untuk mengungsi,” ungkapnya, Selasa (22/1).
Di dalam video yang dibagikan Adnan, terlihat derasnya aliran dari pintu air Bili-Bili. Sedangkan dalam video lainnya sebuah jembatan hancur akibat diterjang derasnya air.
Dari data yang didapatkan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) hingga pukul 14.40 WITA, aliran sungai yang berhulu di Bili-bili mengakibatkan banjir, tanah longsor, jembatan putus dan beberapa pohon tumbang. Sampai laporan ini diunggah, banjir telah merendam tujuh kecamatan di Gowa dengan titik terbanyak berada di Kecamatan Somba Opu.
Sedangkan longsor terpantau terjadi di enam titik. Serta terdapat dua jembatan yang putus akibat terjangan banjir besar ini. Jembatan Jenelata di Manuju dan jembatan yang ada di Desa Patalikang tidak dapat dilewati.
Sampai saat ini, Tim ACT sedang melakukan proses evakuasi terhadap warga yang masih terjebak banjir di rumahnya. Tim Emergency Response ACT Sulsel Nur Ali Akbar mengatakan, Selasa (22/1) sore Tim ACT sedang bersama tim pencarian dan pertolongan gabungan bersama warga, mencoba mengevakuasi warga yang terjebak di Perumahan Nusa Mappala.
“Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, ketinggian air di perumahan itu setinggi orang dewasa, kami sedang evakuasi warga yang masih terjebak,” ungkapnya, Selasa (22/1).
Warga yang rumahnya terendam banjir kini memilih mengungsi ke rumah kerabat ataupun masjid-masjid yang tak terkena banjir. Posko ACT untuk bencana banjir Gowa juga sudah tersedia di Kantor Kecamatan Pallangga.
Kami atas nama Eka Farm yang bekerja sama dengan ACT mengadakan program donasi berupa beras organik dan non organik. Dengan membeli paket beras 5kg ini:
– Rp. 50.000 beras non organik
– Rp. 65.000 beras organik
Beras akan kami donasikan melalui ACT untuk para korban bencana banjir bandang di Gowa, Sulawesi Selatan.
Donasi terbaik anda juga dapat dikirimkan melalui rekening:
BNI Syariah 8660291018090007
Atas nama Aksi Cepat Tanggap.
Bagi sahabat sekalian dimanapun berada yang ingin berdonasi untuk korban bencana banjir banda di Gowa, Sulawesi Selatan bisa menghubungi DISINI
Berita Banjir Bandang Gowa, Sulawesi Selatan
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya