Hai mom’s apakabar hari ini, masihkan ter-lock down duniamu. Tak masalah kan mom’s selama tetap bisa menikmati hari bersama keluarga, orang – orang yang kita sayangi. Mom’s sebenarnya sejak kapan sih hati kita mulai terlanda gunda gulana dengan kondisi dunia yang tak lagi bersahabat ini?, tapi benarkah dunia tak lagi bersahabat atau kitanya yang membuat dunia terasa enggan untuk bersahabat dengan kita lagi? Hingga akhirnya miss corona dengan santai dan bebasnya melenggang, melanglang buana di maya pada dan sampai akhirnya singgah di negeri kita tercinta ini. Berita ini mungkin tidak baru lagi ya mom’s karena sejak awal tahun 2020 dunia sudah gempar oleh virus corona baru yang menyerang pernapasan manusia dan bisa menyebabkan kematian. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 ini dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Indonesia.
Baca Juga: Mencegah Virus Corona
Di Indonesia, pemerintah mengumumkan kasus pertama virus corona pada awal Maret. Hingga saat ini 7 April 2020, pasien terjangkit virus corona adalah sebanyak 2.738 kasus dengan 221 kematian dan 204 pasien dinyatakan Sembuh. Banyak sekali kan mom’s dan itu hanya dalam kurun waktu 1 bulan mom’s. Sedih sekali ya mom’s…
Mom’s tahu gak sebenarnya apasih virus corona ini kok sedemikian mengerikannya? Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, dapat saya simpulkan bahwa Virus Corona merupakan keluarga virus yang menaungi SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang pada sistem pernapasan. Penyakit yang muncul karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Mengerikannya lagi virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui, dan tidak mengenal ras, suku, agama, maupun negara. Hal inilah yang membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
Sebenarnya Coronavirus ini adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), virus ini bahkan bisa menyebabkan kematian.
Gejala Virus Corona
Mom’s tahu enggak pada seseorang yang terinfeksi virus corona, ia hanya akan memiliki gejala flu biasa, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Baru setelah itu, gejala yang ia alami bisa memberat. Orang tersebut bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan rasa nyeri di dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona yang mom’s perlu ketahui, yaitu: Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius), Batuk berdahak, dan Sesak napas.
Menurut berbagai sumber, masa inkubasi virus corona sekitar 2 mingguan. Itulah mengapa gejala COVID-19 akan muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona. Nah mom’s, oleh sebab itu, apabila dalam rentang waktu 14 hari atau 2 minggu tersebut mom’s atau keluarga memiliki gejala tersebut, sebaiknya segera pergi ke dokter dan lakukan pemeriksaan. INGAT mom’s, jawablah semua pertanyaan dokter dan perawat dengan jujur yah…
Kapan harus ke dokter
Tadi udah dijelaskan ya mom’s, mom’s dan keluarga harus segera ke dokter bila mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan sesorang yang telah terinfeksi virus Corona.
Dan apabila mom’s mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, sebaiknya mom’s tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Bagaimana Virus Corona Bisa Menyebar
Mom’s para ilmuwan menyebutkan baha virus corona ini bersifat zoonotik. Ini berarti, virus pertama kali berkembang di hewan sebelum akhirnya menyerang manusia. Ketika sudah menginfeksi manusia, maka virus corona dapat menular dari manusia ke manusia. Penyebaran virus corona dari manusia ke manusia ini bisa melalui droplet pernapasan atau percikan batuk dan bersin.
Percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi virus corona akan menempel di permukaan benda atau kulit manusia. Sehingga, virus akan berpindah ketika manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik dengan manusia lainnya.
Kemudian, virus akan menginfeksi manusia ketika tangan yang terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata. Nah, mulai sekarang hati-hati menyentuh mulut, hidung dan, mata ya mom’s. Kenapa demikian? Iya mom’s karena seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
- Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
- Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
- Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Perlu mom’s semua ketahui bahwa Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Melansir Healthline, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Januari lalu melaporkan, rata-rata orang yang terinfeksi virus corona berada di usia sekitar 45 tahun dan dua per tiganya merupakan laki-laki. Ups ini berarti orangtua dan laki-laki rentan terinfeksi virus corona. Kenapa ya mom’s? baiklah, lain kali kita akan membahas tentang hal ini.
Pengobatan Virus Corona
Maaf ya mom’s terpaksa mengatakan hal ini, bahwa sebenarnya Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
- Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
- Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
- Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
- Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona
Komplikasi paling serius dari infeksi SARS-CoV-2 adalah sejenis pneumonia yang disebut novel coronavirus-infected pneumonia (NCIP). Penyakit apaan tuh, gini mom’s intinya itu adalah suatu penyakit yang menyerang bagian pernapasan.
Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan di rumas sakit di Wuhan, Cina pada 138 orang dengan NCIP yang dirawat, diketahui bawah sekitar 26% mengalami penyakit yang parah dan harus dirawat di ruang ICU. Sekitar 4,3% di antaranya mengalami kematian.
Sejauh in mom’si, NCIP merupakan satu-satunya komplikasi yang terkait dengan Covid-19. Tetapi, para peneliti masih mengamati komplikasi lainnya yang mungkin juga dialami pasien Covid-19, di antaranya:
- Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
- Detak jantung tidak teratur (arrhythmia)
- Kejang kardiovaskular
- Nyeri otot yang parah (myalgia)
- Kelelahan
- Serangan jantung
- Pneumonia
- Infeksi sekunder pada organ lain
- Gagal ginjal
- Acute cardiac injury
- Kematian
Pencegahan Virus Corona
Perlu mom’s ketahui bahwa sampai saat ini, belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan mom’s dan keluarga terinfeksi virus ini, yaitu:
- Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
- Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
- Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
- Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
- Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
- Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
- Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
- Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Sedangkan untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain. Berikut hal-hal yang perlu mom’s ketahui, yaitu:
- Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
- Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
- Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
- Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
- Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
- Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
- Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
- Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Nah mom’s, kita sudah membahas banyak hal tentang virus corona yang tengah asyik menikmati perjalanannya. Semoga yang sedikit ini, bisa menambah pengetahuan kita tentang si virus corona, sehingga membuat kita bisa lebih hati – hati dan waspada. Bye…
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya