Beras putih biasanya telah mengalami proses selep atau penggilingan yang berulang kali, hingga menghasilkan beras yang warnanya putih bersih. Sedangkan beras pecah kulit, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brown rice, hanya mengalami proses pengelupasan gabah atau kulit luar saja. Beda dari brown rice atau beras pecah kulit dengan beras putih biasa adalah kandungan mineral dan vitaminnya. Beras pecah kulit masih menyimpan kandungan gizi yang lebih banyak 80% dibanding beras putih.
Sedangkan beras putih yang mengalami berkali-kali proses penggilingan akan kehilangan nilai gizinya hingga 80% dan hanya mengandung karbohidrat saja.
Manfaat yang dikandung oleh beras pecah kulit pun jauh lebih banyak. Seperti dilansir oleh situs Boldsky, berikut ini diantaranya:
Jantung sehat
Kandungan serat dalam beras pecah kulit sangat tinggi. Lapisan ekstra jaringan di sekitar beras yang berwarna coklat tersebut membantu mengontrol peningkatan aterosklerosis dan tekanan darah sehingga bermanfaat mencegah penyakit jantung dan kardiovaskuler.
Anti oksidan
Beras sebenarnya punya kandungan antioksidan tinggi, seperti juga strawbery dan blueberry. Sayangnya, jika proses penggilingan diteruskan, maka antioksidan tersebut akan hilang.
Kanker kolon/usus besar
Resiko kanker kolon atau kanker usus besar dapat ditekan dengan konsumsi beras pecah kulit. Ini karena kandungan fenol yang cukup tinggi, sehingga proses pencernaan dalam usus besar menjadi lebih sehat.
Kanker payudara
Beras ini mempunyai Pytonutrient Lignin yang bermanfaat mencegah kanker payudara yang biasanya menyerang kaum wanita.
Masih banyak lagi manfaat mengonsumsi beras pecah kulit atau brown rice, sehingga sayang sekali bila dalam proses penggilingan beras putih semua zat bermanfaat itu terbuang.
Perlu Anda Tahu
Proses penggilingan dan pemolesan padi sampai menjadi beras putih telah membuang 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat dan asam lemak esensial. Maka tinggallah beras yang putih bersih tetapi hanya mengandung karbohidrat saja, padahal seharusnya beras merupakan bahan makanan yang kaya vitamin, mineral, serat dan asam lemak esensial.
Beras pecah kulit (dalam bahasa Inggris disebut brown rice) hanya membuang lapisan terluar (gabah), sehingga kandungan zat gizi yang kaya pada kulit ari-nya masih utuh. Apa fungsi zat gizi yang hilang tersebut? Semangkuk brown rice mengandung 90% kebutuhan mangan (Mn) perhari. Mangan banyak berperan pada proses metabolisme tubuh, merupakan komponen enzim superoxide dismutase (SOD) yang melindungi mitokondria terhadap kerusakan oksidasi.
Semangkok Brown Rice
Semangkuk brown rice mengandung 21% kebutuhan Magnesium (Mg) perhari. Mg berfungsi dalam proses metabolisme dan bersama Kalsium (Ca) menjaga kesehatan tulang.
Semangkuk brown rice mengandung 14% kebutuhan serat perhari. Dalam penelitian terhadap 74.091 wanita selama 12 tahun terbukti bahwa mereka yang kurang mengkonsumsi serat dalam makanannya lebih mudah mengalami kegemukan. Serat juga melindungi terhadap konstipasi dan risiko kanker kolon.
Brown rice mengandung Selenium (Se) merupakan mineral yang berfungsi penting dalam mencegah timbulnya keganasan, metabolisme tubuh, anti-oksidan, dan berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. Selenium merupakan komponen enzim glutathione peroxidase yang berperan penting dalam proses detoksifikasi di hati.
Serat juga memperlambat absorpsi karbohidrat ke dalam darah sehingga menstabilkan kadar gula darah. Diet kaya serat ternyata juga menurunkan risiko terjadinya batu empedu. Asam lemak esensial yang terkadung pada brown rice ternyata dapat menurunkan kolesterol LDL (bad cholesterol) sampai 7%. Ditambah kandungan serat, Mg dan vitamin2 B, maka brown rice juga melindungi terhadap penyakit kardiovaskuler.
Brown rice juga kaya fitonutrien yang merupakan anti-oksidan misalnya quercetin, curcumin, ellagic acid, catechins, dan sebagainya. Lebih dari 80% fitonutrien terdapat pada kulit ari, maka proses penggilingan dan pemolesan telah membuang sebagian besar fitonutrien.
Konsumsi bahan makanan kaya serat (biji2an, kacang2an, sayuran dan buah2an) terbukti menurunkan prevalensi sindroma metabolik yang ditandai perut buncit, kadar kolesterol HDL rendah, hipertrigliseridemia dan hipertensi. Namun sayang kulit ari pada brown rice mudah teroksidasi sehingga membuatnya tidak tahan lama (menjadi tengik).
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya