Mengenal Beras Organik
Beras Organik adalah beras yang berasal dari padi yang ditanam atau dibudidayakan dengan cara pertanian organik. Padi Beras Organik tidak menggunakan pupuk kimia sintetis, tetapi menggunakan pupuk organik. Sedangkan cara pengendalian hamanya dengan menggunakan cara-cara yang alami. Baik menggunakan bahan-bahan alami maupun dengan menggunakan pemangsa alami hama.
Pengolahan Padi Beras Organik sangat memperhatikan kesehatan, ekologi, keadilan dan perlindungan. Oleh karena itu yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan peningkatan dan kelestarian kesehatan tanaman, hewan, tanah, bumi secara keseluruhan, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.
Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan. Sehingga agar mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia secara berkesinambungan baik sekarang maupun yang akan datang.
Beda Beras Organik dengan Beras biasa
Beda Beras Organik dengan Beras Biasa adalah proses pengolahannya. Namun, secara ideal, bibit yang digunakan pun juga merupakan bibit lokal yang dihasilkan tanpa rekayasa genetika atau bukan GMO (Genetic Modified Organizm). Secara garis besar perbedaannya adalah sebagai berikut:
- Pupuk yang digunakan
- Cara Pengendalian Hama
- Air yang digunakan untuk pengairan
Air yang digunakan untuk pengairan sebisa mungkin masih jernih tidak tercemar dengan bahan kimia sintetis. Oleh karena itu tanaman Padi Beras Organik Eka Farm berada di daerah dataran tinggi.
- Proses pemanenan dan pengolahan panen
Proses pemanenan dan pengolahan hasil panen dilakukan dengan alami. Eka Farm tidak menambahkan zat-zat pengawet kimia sintetis maupun pewarna, seperti pemutih.
- Transaksi dan cara penentuan harga dari petani ke tengkulak atau distributor.
Transaksi dari petani ke tengkulak haruslah tidak dengan sistem ijon, tetapi sudah dalam kondisi gabah. Sehingga lebih adil untuk petani maupun tengkulak. Sedangkan harga yang disepakati selalu stabil dan prinsipnya saling menguntungkan. Selama ini beras biasa atau konvensional harga jualnya dari petani tidak masuk akal. Petani sering rugi dan ini sangat tidak adil. Bahkan ketika harga beras menjulang tinggi, petani tidak menikmatinya. Oleh karena itu Petani Padi Beras Organik Eka Farm haruslah hidupnya juga sejahtera sehingga dapat terus menghasilkan beras organik yang sehat untuk Anda sekeluarga.
Cara Menanam Padi Organik
Sebagian sahabat-sahabat kami sering bertanya tentang bagaimana cara menanam padi beras organik. Sebenarnya cara ini adalah cara yang hampir sama dengan menanam padi beras biasa. Hanya saja perbedaannya ada pada beberapa hal yang sudah kami jelaskan tadi.
Bagi yang sudah tahu cara menanam padi, pasti sudah sangat akrab. Langsung saja kita cari tahu.
Memilih tempat menanam padi
- Padi tumbuh di daerah yang terletak pada ketinggian 0 – 1.500 meter di atas permukaan laut.
- Padi membutuhkan sinar matahari seharian. Oleh karena itu daerahnya haruslah yang mendapatkan sinar matahari secara penuh dalam satu hari.
- Tanah tempat menanam padi haruslah yang berlumpur dan subur.
- Tanahnya mempunyai derajat keasaman atau pH 5-7.
Memilih benih padi beras organik
Secara umum padi dibedakan menjadi 3 jenis varietas, yaitu Varietas Padi Hibrida, Varietas Padi Unggul dan Varietas Padi Lokal. Beras organik berasal dari varietas Padi Lokal atau Padi Unggul. Jangan pilih padi hibrida. Padi hibrida inilah yang dimaksud dengan tanaman GMO atau transgenik.
1. Benih Varietas Padi Hibrida
Benih padi ini merupakan hasil rekayasa genetika antara padi jenis lokal atau unggul dengan gen dari hewan atau tumbuhan lain. Tumbuhan lain ini bisa dari varietas padi lain maupun dari tanaman lain. Sehingga memunculkan sifat-sifat lain dari padi yang tidak umum atau wajar. Hasil dari rekayasa genetika ini menghasilkan jenis padi baru yang benar-baru karena merupakan mutan.
Contoh : Beras yang mengandung protein susu yang tinggi, padi yang tahan hama tikus atau wereng, beras yang mengandung vitamin A tinggi, semangka tanpa biji dan lain-lain.
Varietas Padi Hibrida ini bisa menghasilkan beras lebih banyak daripada Varietas Padi lokal dan unggul, yaitu 10-12 ton per hektar. Namun, generasi berikutnya dari padi ini tidak dapat menghasilkan hasil yang sama. Sehingga petani harus membelinya jika ingin menanam kembali. Inilah yang membuat Petani tergantung dengan pabrik pemegang paten bibit atau benih ini.
Selain itu varietas Padi Hibrida yang merupakan tanaman transgenik ini juga sampai sekarang belum ada uji keamanan jangka panjang jika dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu para penggiat pertanian organik dan makanan sehat senantiasa menganjurkan untuk makan makanan organik, bukan GMO atau transgenik.
Menurut teman-teman kami yang ahli dalam pengobatan tradisional Cina, kualitas makanan yang dimakan oleh manusia berefek pada kesehatan manusia baik jangka panjang maupun pendek. Jika tidak berefek pada jangka pendek, pastilah memberikan dampak pada kemudian hari.
Tanaman transgenik jika dibudidayakan dengan normal tidak dapat menghasilkan keturunan yang baik. Bahkan cenderung mandul atau steril. Sehingga kualitas tanamannya tidak bagus untuk hidup secara alami. Karena inilah makanan jenis ini tidak baik untuk kesuburan reproduksi manusia.
2. Benih Varietas Padi Unggul
Varietas Padi Unggul ini bukan hasil dari rekayasa genetika. Varietas ini merupakan hasil persilangan dari varietas lokal. Berbagai varietas lokal dicoba disilangkan dan diuji cobakan. Hasil persilangan yang menghasilkan sifat yang unggul inilah yang kemudian disebut sebagai varietas padi unggul.
Contoh : Varietas padi jenis IR dan Ciherang yang ditemukan oleh Sutikno Efendi di Bojonegoro. Padi yang dihasilkan ternyata bisa bersaing dengan padi hibrida. Varietas Padi Unggul ini bahkan dapat menghasilkan 8-11 ton per hektar gabah beras.
Selain benihnya organik dan mampu bersaing dengan Varietas Padi Hibrida, ternyata benih varietas unggul ini juga sangat terjangkau, yaitu Rp 5.000 – Rp 10.000 per kg, tahan terhadap kekeringan dan mempunyai rasa enak dan aroma yang lebih wangi.
Beras Organik Eka Farm menggunakan Padi dengan varietas unggul juga. Oleh karena itu beras organik Eka Farm selalu unggulan dari rasa dan aroma.
Lihat Katalog Beras Organik Eka Farm yang berasal dari Varietas Padi Unggul
3. Benih Varietas Padi Lokal
Varietas Padi Lokal inilah yang menjadi pribumi di Indonesia. Varietas ini sudah lama tumbuh di Indonesia, terutama di daerah-daerah. Varietas Padi ini sudah beradaptasi dan menjadi varietas tersendiri yang mempunyai keunggulan masing-masing.
Contoh Varietas ini adalah Dharma Ayu, Indramayu dan Gropak.
Ingat! Pilihlah benih padi Beras Organik, yaitu Varietas Unggul atau Varietas Lokal. Sehingga beras yang dihasilkan lebih sehat dan berkualitas. Disamping itu Padi ini menghasilkan benih padi yang mandiri tidak tergantung pabrik.
“Petani Sejahtera, Bangsa Indonesia Berdaya.”
Menyemai Benih Padi Beras Organik
Setelah memilih benih atau bibit padi beras organik, saatnya menyemaikannya. Rendamlah benih dengan air selama 24 jam. Ketika perendaman ini bisa Anda campur dengan pupuk organik cair. Setelah direndam, benih diperam 2-3 hari di tempat yang lembab sehingga muncul tunas di benihnya. Benihnya sebaiknya segera disemaikan pada media tanah. Setelah 7-12 hari benih siap ditanam.
Pengolahan lahan
Seperti pada umumnya untuk pengolahan lahan penanaman padi di sawah dilakukan dengan cara dibajak dan dicangkul, sedangkan pembajakan dapat dilakukan 2 kali pembajakan. Untuk Pembajakan kasar dan memperhalus mencapai 2- 3 hari dan selanjutnya aliri dan direndam dengan air lahan sawah selama 1 hari dan pastikan keesokan harinya benih telah disemai dan telah siap untuk ditanam dengan catatan berumur 7- 12 hari.
Penanaman
Pada tahap penanaman, sebelum bibit padi ditanamkan perlu dilakukan pembuatan jarak tanam atau (pencaplakan) 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm dan perlu diketahui untuk penanaman usahakan jangan terlalu dalam karena akan mempengaruhi gerak akar agar lebih leluasa.
Perawatan
Pada tahap Penanaman, sangat diperlukan menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus dan hanya pada pengaliran saja, sehingga perlu dijaga untuk pengairan dengan membuka dan menutup air secara teratur.
Untuk pengairan pada penanaman tanah dangkal tanpa genangan air, sampai anakan 10 – 14 hari, setelah itu isi air sampai menggenang dan tanah tidak terkena sinar matahari selanjutnya dialiri.
Setelah sekitar satu minggu perlu dilakukan pemupukan jika tidak ada pertumbuhan signifikan, selanjutnya ketika mulai berbunga umur 2 bulan digenangi air dan menjelang panen lahan dikeringkan.
Untuk pemupukan dapat dilakukan 20 hari setelah tebar dengan menggunakan pupuk kompos 175 – 200 kg dengan tanah dikeringkan dan 27 hari setelah tebar aliri sawah dengan kering dan basah.
Begitulah kira-kira cara penanaman padi beras organik. Setelah proses penanaman, petani padi beras organik perlu untuk telaten dalam menjaganya. Karena padi organik lebih disukai oleh hama. Bukan karena padinya yang lemah, tetapi hama-hama tahu mana padi yang menyehatkan dan padi yang mengandung racun.
Oleh karena itu jika Anda ingin membeli sayuran, janganlah membeli sayuran yang daunnya mulus tanpa digigit serangga satu pun. Karena kalau mulus malah banyak disemprot dengan pestisida.
Penanganan Hama pada Padi Beras Organik
Penanganan hama pada padi beras organik dilakukan dengan cara yang sangat alami. Hama padi yang mengganggu biasanya berupa walang sangit, burung, wereng dan daun yang menguning. Untuk mengusir burung, para petani membuat orang-orangan sawah untuk mengusirnya. Sedangkan untuk wereng dan walang sangit diusir dengan disemprot pestisida alami yang terbuat dari nanas, bawang putih dan gadung. Daun yang menguning ditangani dengan cara dicabt daunnya.
Tikus juga sering menyerang padi, baik organik maupun yang non organik. Tikus biasanya ditangani dengan cara yang manual juga, bukan dengan racun tikus. Caranya dengan menggunakan hewan pemangsa tikus alami, seperti ular, anjing dan kucing.
Bahaya Pestisida untuk ekosistem
Para Petani Beras Organik Eka Farm tidak menggunakan pestisida kimia sintetis atau buatan karena salah satu bahayanya adalah merusak ekosistem. Seringkali satu hama berhasil dikurangi, namun dampaknya membuat hama yang lain semakin banyak. Karena ternyata hama yang sebelumnya juga berperan untuk mengendalikan hama yang setelahnya. Sehingga rantai makanan dan ekosistem menjadi tidak seimbang lagi.
Ingatkah Anda tentang kasus Tomcat yang heboh sampai diliput di televisi? Atau ulat bulu yang populasinya meledak? Pernahkah Anda membandingkan jumlah kunang-kunang ketika Anda kecil dengan sekarang? Nah, itulah salah satu akibat dari rusaknya keseimbangan ekosistem. Jika ada salah satu spesies saja yang terganggu atau dieliminasi dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan populasi hewan yang lain.
Secara jangka panjang penggunaan pestisida ini berdampak besar pada daerah yang luas. Jika dibiarkan terus, dapat berdampak pada bencara alam yang dirasakan oleh semua manusia, baik yang tinggal di desa maupun kota. Solusinya adalah dengan beralih pada pertanian organik dan masyarakat juga sadar untuk beralih kepada Beras Organik untuk mendukung petani yang sudah mau beralih ke pertanian organik.
Beli Beras Organik sekarang dari Reseller Eka Farm
Bahaya Pestisida Kimia Sintetis pada Manusia
Bahaya Pestisida Kimia sintetis pada manusia bisa langsung Anda Rasakan maupun untuk jangka panjang. Dampak yang secara langsung bisa terasa saat Anda memakannya terlalu banyak dalam dosis yang tinggi. Perut menjadi sebah, sakit dan diare. Namun, yang paling bahaya adalah efek jangka panjangnya.
Pestisida mengandung racun dan logam-logam berat. Jika dikonsumsi, berdampak pada meningkatnya radikal bebas di dalam tubuh dan memperberat kerja ginjal dan liver. Sehingga menimbulkan penyakit metabolik dan kronis seperti : Kanker, diabetes, gagal ginjal, gangguan fungsi liver, leukimia, asam urat dan masih banyak lagi.
Ada penelitian menarik yang telah dilakukan oleh tim peneliti dari Parkinson’s Institute di California, Amerika Serikat terhadap 519 pasien parkinson dan 511 orang sehat. Tim peneliti mewawancarai mereka tentang riwayat pekerjaan dan paparan racun yang dialami, termasuk pestisida dan cairan pelarut.
Memang mereka yang bekerja di bidang agrikultur, pendidikan, tenaga kesehatan atau tukang las tidak terkait langsung dengan parkinson. Namun, tim peneliti menemukan hal yang mencengangkan, yaitu 8,5 persen pasien parkinson adalah orang yang sering terpapar pestisida, dibandingkan dengan 5,3 persen yang tidak terkena parkinson.
“Hasil riset ini memberikan bukti hubungan kasual antara paparan pestisida dan parkinson. Yang perlu diketahui adalah kata pestisida punya cakupan yang luas, bukan hanya pupuk tapi juga bahan-bahan kimia lain,” kata Dr.Caroline M. Tanner, peneliti.
Hasil dari penelitian ini para ahli secara spesifik mengidentifikasi bahwa ada 8 jenis pestisida yang punya kadar racun paling tinggi berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Tiga komponen, baik organik (dichlorophenoxyacetic acid), herbisida (paraquat), dan insektisida (permethrin), ternyata meningkatkan risiko penyakit parkinson. Menurut pemeriksaan laboratorium, tiga komponen tersebut berpengaruh besar pada kemampuan otak menghasilkan dopamin.
Radikal bebas sisa metabolisme tubuh maupun zat bersifat racun terhadap saraf seperti zat besi, herbisida, pestisida, dapat menyebabkan degenerasi neuron (sel pengantar impuls dalam sistem saraf) dan kerusakan sel otak di substansia nigra. Akibatnya kadar dopamin di otak menurun.
Rendahnya kadar dopamin, bisa menyebabkan gangguan pada bagian otak yang mengatur gerakan yang bisa diatur (volunteer) dan gerakan yang tak bisa diatur (involunteer).
Gejala utama penyakit Parkinson, adalah tremor (gemetaran), rigiditas (kekakuan terutama pada gerakan otot leher, lengan, tungkai yang terlihat dengan gerakan terpatah-patah), kinesia/bradikinesia (gerakan lamban, kedipan mata berkurang, otot muka kurang bergerak, suara mengecil dan monoton, refleks menelan lambat, dan air liur menetes keluar) dan postural reflex terganggu yang menyebabkan penderita sering jatuh.
Pestisida yang disemprotkan ini pun tidak mudah hilang hanya dengan dicuci. Tanaman juga menyerapnya melalui permukaan tanaman, baik batang, buah dan daun. Apalagi pestisida ini tidak mudah terurai secara alami di alam. Sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menetralisirnya dari tanah.
“Masih mau makan makanan berpestisda? Pilihan Anda untuk Masa Depan Keluarga Anda”
Pupuk Organik dipilih untuk hasil pertanian yang lebih sehat
Pupuk kimia sintetis hanya memenuhi sebagian dari kebutuhan tanaman saja. Padahal sejatinya tanaman membutuhkan banyak sekali unsur hara untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Sayangnya bagi petani yang berfokus pada jumlah saja, bukan pada kualitas selalu memilih Pupuk Kimia sintetis.
Pupuk Kimia Sintetis memang pada awalnya langsung bisa melipatgandakan hasil panen. Namun, cek kembali setelah beberapa tahun penggunaan. Tanah tersebut menjadi semakin tandus. Anda bisa mencobanya dengan menginjakkan kaki di sawah. Sawah yang semakin tandus menjadi semakin keras dan dangkal. Sedangkan yang subur dalam dan gembur.
Sawah pertanian Eka Farm bahkan sampai menenggelamkan orang dewasa sampai setinggi perut. Saya pribadi melihatnya sehingga untuk membajaknya tidak bisa menggunakan traktor, tetapi menggunakan kerbau. Apalagi kerbau lebih baik hasil bajakannya daripada traktor.
Pupuk Kimia Sintetis bekerja langsung memberikan apa yang dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan Pupuk Organik bekerja dengan cara menstimulus tanah agar kaya dengan organisme yang menyuburkan tanah. Lalu organisme dan mikroorganisme ini lah yang kemudian secara mandiri terus menerus bekerja menjaga kesuburan tanah.
Pupuk Kimia Sintetis dapat menyebabkan organisme dan mikroorganisme tanah mati. Sehingga secara berkelanjutan tanah semakin membutuhkan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang semakin banyak. Sedangkan Pupuk Organik tidak demikian, tanah menjadi mandiri dan bisa subur secara alami dan petani tidak tergantung dengan Pupuk buatan pabrik.
Bagaimana menrut Agama Anda jika membunuh makhluk tanpa alasan yang benar? Karena mikroorganisme dan organisme alami ikut mati hanya karena manusia ingin mengambil hasil panennya saja.
Disamping itu tanaman yang ditanam di lahan yang organik mempunyai akar yang lebih kuat dan serabutnya lebih banyak. Sedangkan yang ditanam di lahan dengan pupuk kimia sintetis akarnya lemah dan serabutnya sedikit. Sehingga tanaman lebih lemah dan mudah roboh. Anda bisa melihatnya di persawahan yang menggunakan pupuk kimia. Tanaman Padi mudah roboh hanya karena angin.
Tanaman di lahan organik lebih kuat dan lebih banyak serabutnya karena tanaman berusaha mengambil lebih banyak unsur-unsur hara yang lengkap di tanah. Sedangkan di lahan yang menggunakan pupuk kimia sintetis membuat tanaman membatasi zat yang seharusnya diambil dari tanah.
Mengapa? Karena kalau terlalu banyak, tidak baik untuk tanaman. Oleh karena itu tanaman pun juga tahu mana tanah yang baik untuk ia tumbuh dan yang tidak baik untuk ia tumbuh.
Pupuk Kimia Sintetitis juga lebih banyak berfokus pada besarnya dan banyaknya hasil panen. Sehingga kualitasnya semakin berkurang. Buah Jeruk yang dulunya manis sekali walaupun masih berwarna hijau, sekarang tidak bisa semanis dulu. Rasa jeruk konvensional semakin hambar.
Hal yang sama juga terjadi dengan pepaya konvensional. Pepaya semakin mudah busuk dan daging buahnya sangat lembek. Berbeda sekali dengan pepaya yang organik dan buah jeruk yang organik. Rasanya manis dan daging buahnya lebih padat.
Secara jangka panjang, manusia yang sering mengkonsumsi makanan dengan pupuk kimia menimbun racun dan logam berat di dalam tubuhnya. Urea misalnya, jika terakumulasi di dalam tubuh dapat menyebabkan beratnya kerja ginjal. Sehingga manusia lebih mudah menimbun asam urat.
“Beras Organik dari Eka Farm, Enak dan Sehatnya Beda!”
Hindari Makanan GMO atau Transgenik
Kami tadi sudah menjelaskan tentang benih Varietas Padi Hibrida yang merupakan GMO atau Transgenik. GMO sendiri merupakan kepanjangan dari Genetic Modified Organizm. Artinya organisme yang telah direkayasa secara genetis. Sehingga hasil dari modifikasi ini sudah berbeda dengan tanaman aslinya.
Di Indonesia, tanaman dan hewan Transgenik atau GMO yang sudah masuk antara lain Jagung, Kedelai, Kentang, Tomat, Alfalfa, Daging Sapi, Ayam, Susu dari hewan yang diberi pakan non organik, serta beras.
Akibat mengkonsumsi hewan dan tanaman GMO serta hasil olahannya
Akibatnya memang tidak langsung dirasakan seperti ketika Anda makan makanan yang berpestisida. Namun secara jangka panjang dapat menyebabkan permasalahan yang serius. Bisa jadi bukan pada Anda, tetapi pada anak atau cucu Anda.
Percobaan yang dilakukan oleh ahli biologi menggunakan tikus yang diberi makan makanan GMO. Tikus-tikus tersebut kemudian menjadi mandul, lemah, lamban, terdapat sel kanker di otak dan saluran cernanya.
Sekarang cobalah Anda berkunjung ke rumah sakit di bagian kanker anak. Anda akan menemui banyak anak-anak yang sudah mengidap kanker sejak baru lahir. Padahal sel kanker itu sejatinya akan dihancurkan oleh sistem pertahanan tubuh manusia. Jikapun tidak bisa dihancurkan, maka munculnya jadi penyakit kanker butuh waktu 10 sampai 20 tahun.
Anak-anak itu tentu mendapatkan sel-sel kanker atau mutan sejak dari dalam kandungan. Apa salah mereka sehingga harus demikian? Perhatikan apa yang dimakan oleh ayah dan bundanya, kakek dan neneknya.
Anda juga dapat menemukan di televisi dan media berita bahwa banyak anak-anak yang lahir cacat. Bahkan semakin banyak anak-anak yang lahir cacat. Tidak hanya anak manusia yang lahir cacat, tetapi juga hewan-hewan ternak. Sayangnya masyarakat masih mengira bahwa kelahiran cacat pada manusia dan hewan-hewan ini hal yang biasa. Kadang ada yang mengiranya adalah keistimewaan, keajaiban atau keunikan. Sehingga ini malah jadi bahan tontonan.
Tempe yang dulunya adalah penumpas kanker, saat ini malah sebaliknya. Kedelai yang digunakan adalah kedelai impor dari Amerika Serikat. Padahal kedelai impor ini adalah kedelai hasil rekayasa genetik (GMO) dari Monsanto, Perusahaan Raksasa penghasil tanaman dan hewan GMO.
Saat ini 90% produk pertanian dan peternakan dunia dikendalikan oleh Monsanto. Lebih dari 200.000 petani di seluruh dunia gagal panen. Benih yang mereka gunakan adalah GMO dari Monsanto. Disamping itu produk-produk pestisida mereka juga sangat berbahaya bagi hewan dan manusia karena dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh.
Jepang dan negara-negara Eropa sudah melarang produk-produk makanan GMO serta kembali kepada produk-produk organik. Salah satu sahabat saya, pulang dari Jepang dan menceritakan kepada saya bahwa di Jepang tidak ada pupuk kimia sintetis. Kalaupun ada, sangat sulit menemukannya. Pertanian dan Peternakan Jepang secara standar sudah menerapkan cara Organik.
Eka Farm membeli dari Petani dengan jual beli yang syar’i
Ijon adalah cara jual beli hasil panen dari petani kepada tengkulak. Sistem itulah yang masih banyak berlaku di petani-petani kita. Petani menjual hasil panennya yang belum dipanen dan mungkin masih belum layak panen kepada tengkulak.
Pernah saya bertanya kepada beberapa petani konvensional tentang alasannya melakukan hal tersebut. Rata- rata mereka menjawab dua alasan, yaitu
- Petani butuh uang mendesak, terutama untuk biaya hidup. Jika mereka menunggu panen, mereka keburu dengan kebutuhan yang mendesak.
- Petani tidak mau ribet. Petani jenis ini inginnya bertani dengan instan. Sehingga cara bertaninya pun juga demikian. Mereka berharap dengan menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia dapat melipatgandakan hasil pertanian mereka. Sehingga mereka dapat untung besar dengan instan dan mudah.
Alhamdulillah Petani Eka Farm sudah sebagian meninggalkan cara seperti itu. Eka Farm masih terus mengedukasi petani agar menerapkan cara jual beli yang adil dan syar’i. Cara ijon tidak hanya dilarang oleh Agama tetapi juga sangat tidak adil dari segi manapun.
“Mari bantu Eka Farm untuk terus mengedukasi petani-petani agar menerapkan cara jual beli hasil panen yang adil dan syar’i!”
Keunggulan Beras Organik dibandingkan dengan beras biasa
Baru saja Kami menjelaskan tentang apa itu beras organik, pertanian organik pada beras organik dan bahaya dari pupuk kimia sintetis, pestisida kimia sintetis dan transgenik atau GMO. Sehingga jika Anda dan keluarga beralih ke Beras Organik Eka Farm mendapatkan berbagai keunggulan antara lain
- Mencegah Penyakit-penyakit degeneratif yang disebabkan oleh Pupuk Kimia Sintetis, Pestisida Kimia Sintetis dan GMO
- Mendukung kesehatan yang lebih baik untuk Anda dan keluarga. Karena Beras adalah salah satu bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh Keluarga Indonesia.
- Baik secara langsung dan tidak langsung Anda telah mendukung Petani untuk menerapkan Pertanian Organik.
- Pertanian Organik yang Anda dukung secara jangka panjang menguatkan Ketahanan Pangan Indonesia. Sehingga Indonsia bisa semakin mandiri pangan, tidak perlu impor.
- Anda telah bergabung bersama Eka Farm untuk mensejahterakan petani Indonesia untuk hidup lebih baik dan bahagia.
- Nasinya lebih awet, tidak mudah basi atau berlendir. Nasinya bisa bertahan antara satu sampai tiga hari.
Beras Organik lebih mudah berkutu?
Ya, Beras organik lebih mudah berkutu daripada beras yang non-organik. Hal ini disebabkan karena Beras Organik tidak diberi pestisida. Sehingga kutu memilih beras organik yang tidak membahayakan baginya.
Beras Organik berkutu bukan karena beras organiknya sudah lama atau sudah basi seperti beras biasa. Beras Biasa berkutu karena berasnya sudah lama sehingga pestisidanya terurai secara perlahan.
Kalaupun Beras Organik Anda berkutu sesungguhnya itu adalah salah satu tanda yang merupakan bagian dari sifatnya yang alami. Anda bisa membandingkan kutu beras organik dan kutu yang dari beras biasa. Anda pasti bisa langsung melihat perbedaannya.
Perbedaan kutu dari beras tersebut adalah sebagai berikut
- Ukuran kutu lebih besar pada beras organik
- Gerakan kutu beras organik lebih lincah, lebih cepat dan lebih gesit daripada beras yang non organik.
Jelas kan? Kutu Beras Organik lebih sehat daripada Kutu Beras biasa.
Beras Coklat, Beras Hitam dan Beras Merah Organik paling disukai kutu
Beras Coklat, Beras Hitam dan Beras Merah Organik paling disukai kutu. Lapisan aleuronnya lah yang membuat kutu sangat senang hinggap. Lapisan ini adalah lapisan yang paling lezat dan sehat. Kutu beras memang pintar memilih beras yang sehat dan lezat.
Cara Mengatasi Beras Organik yang Berkutu
Pertama yang perlu diingat bahwa Beras Organik yang berkutu tidak mengurangi rasa maupun kesehatan Anda. Beras tersebut masih bisa dimasak dan tidak menimbulkan penyakit.
Anda perlu segera melakukan hal ini untuk mengatasi Beras Organik yang berkutu
- Silahkan buka kemasan beras organik yang berkutu
- Tuangkan beras organik ke atas nampan besar secukupnya kemudian ratakan.
- Jemurlah beras organik tersebut di bawah sinar matahari siang hari selama 1-2 jam
- Kutu beras secara sukarela akan meninggalkan Beras Organik milik Anda.
- Sebelum Anda angkat sebaiknya berasnya dibolak balik agar memastikan kutu-kutunya sudah pergi atau mati.
- Kalaupun kutu berasnya masih ada, tenang saja tidak beracun kok. Ketika Anda mencuci beras, kutu ikut mengambang dan terbilas bersama air.
- Beras Organik Anda tetap segar walaupun pernah kemasukan kutu.
Cara Penyimpanan Beras Organik yang baik
Beras Organik dari Eka Farm selalu baru dari penggilingan. Kami menyimpan stok di lumbung padi dalam bentuk gabah. Sehingga lebih tahan lama. Lalu ketika dibutuhkan kemudian baru digiling. Namun, saat sudah menjadi beras, daya tahannya tidak selama seperti masih berbentuk gabah.
Kalau Anda tidak tahu cara penyimpanan beras organik yang baik, simak tips ini ya. Kalau tidak tahu, bisa mengurangi kelezatan nasinya bahkan bisa membuat beras mudah berkutu dan berjamur.
- Belilah Beras Organik untuk kebutuhan selama satu bulan ke depan. Beras Organik idealnya habis untuk satu bulan karena masa itu adalah masa terbaik untuk mengkonsumsi beras organik.
- Simpanlah di wadah yang tertutup rapat dan kering. Kami sangat merekomendasikan bahan plastik seperti Tupperware. Karena bahan tersebut kuat, rapat dan awet.
- Penyimpanan sangat baik di tempat yang tidak lembab. Tempat yang lembab menyebabkan aroma wanginya hilang atau berkurang dan mudah berjamur.
- Khusus beras merah, beras hitam dan beras coklat, bisa Anda simpan di kulkas jika ingin dikonsumsi lagi untuk periode waktu yang lama.
Beras Organik Warnanya Berubah-ubah
Beras Organik Eka Farm sama dengan Beras Organik lain yang natural. Berasnya tidak dipoles sehingga warna butiran berasnya alami tanpa rekayasa warna seperti beras konvensional.
Seringkali para pedagang beras memoles beras lama sehingga nampak berasnya seperti baru. Padahal beras lama ini kalaupun dipoles maka tetaplah beras lama. Inilah yang menyebabkan beras konvensional semakin lebih mudah basi.
Warna natural Beras berubah-ubah tergantung musim ketika panennya. Ketika musim panas atau matahari tidak terhalang mendung berasnya berwarna putih sekali (untuk menthik wangi susu). Sedangkan ketika musim hujan atau mataharinya sering terhalang mendung berasnya agak buram atau kusam.
Matahari yang tidak bersinar penuh karena tertutup mendung juga menyebabkan seolah-olah berasnya merupakan campuran. Padahal berasnya tidak dicampur sama sekali.
Tenang saja, Beras Organik Eka Farm merupakan hasil dari pertanian pilihan, bibitnya merupakan Varietas Padi Unggul dan kami kontrol dengan alamiah.
Jenis Beras Organik Eka Farm
Beras Organik berasal dari berbagai jenis beras. Namun, secara garis besar dapat dibedakan berdasarkan warna bekatul atau lapisan aleuronnya. Masing-masing jenis beras mempunyai khasiat yang berbeda. Sebaiknya sesuaikan beras yang Anda konsumsi dengan kebutuhan Anda. Sementara ini kami jelaskan terlebih dahulu apa saja jenis beras organik.
Selanjutnya akan kami bantu Anda untuk memilih Beras Organik yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Secara garis besar, beras organik terdiri dari
- Beras Putih
- Beras Merah
- Beras Hitam
- Beras Coklat
Beras Putih Organik
Beras Putih adalah beras yang paling banyak dikonsumsi dan dipilih oleh masyarakat. Beras putih berasal dari padi yang sama dengan beras coklat, tetapi butir berasnya digiling 2 sampai 3 kali sehingga warnanya menjadi putih dan terlepas dari aleuron atau bekatul halusnya.
Beras Putih digemari masyarakat karena warnanya yang putih bersih dan rasanya relatif lebih enak daripada beras berwarna. Beras Putih Organik yang disediakan oleh Eka Farm adalah sebagai berikut:
Beras Menthik Wangi Susu Organik
Beras Menthik Wangi Susu Organik adalah beras best seller atau yang paling laris. Beras ini mempunyai ciri khas pada aroma, rasa dan bentuknya. Aromanya wangi sehingga termasuk beras aromatik. Rasanya pulen dan enak jika dimakan menyentuh lidah. Sedangkan bentuknya putih bersih seperti putih susu, mirip dengan beras menthik susu. Jadi berasnya enak dan wangi. Semua suka.
Beras Diabetes
Beras Diabetes atau Beras dengan Indeks Glikemik yang rendah. Kami namakan demikian bukan berarti beras ini hanya untuk Anda yang mengidap Diabetes. Malah sebaliknya beras ini cocok untuk semua orang.
Anda bisa mendapatkan manfaat mencegah diabetes dan sekaligus awet kenyang. Sehingga beras ini cocok untuk Anda yang ingin menjaga kesehatan, terutama dari segi kadar gula darah.
Beras C4 Semi Organik
Beras C4 Semi Organik ini adalah Beras Sehat yang ekonomis dari Eka Farm. Beras ini ditanam di Delanggu, di areal sawah yang konsisten dengan pertanian Organik serta digiling di penggilingan milik sendiri.
Walaupun berasnya berasal dari beras C4, tetapi kualitas dan rasanya jauh lebih baik daripada beras C4 konvensional atau biasa. Beras C4 semi organik ini cocok untuk Anda yang ingin berhemat dan juga tetap sehat.
Beras C4 Semi Organik ini juga cocok untuk bakti sosial, zakat fitrah dan berbagai keperluan lainnya. Sehingga apapun kebutuhan Anda, beras semi organik ini cocok untuk Anda.
Beras Merah Organik
Beras Merah Organik adalah Beras yang mempunyai aleuron atau lapisan bekatul berwarna merah. Warna merahnya muncul dari zat aktif anthocyanin. Beras merah sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tetapi masyarakat yang mengkonsumsinya masih sedikit.
Beras merah mempunyai kandungan gizi yang kaya dan manfaatnya lengkap. Beras merah mempunyai anti oksidan, vitamin, enzim, mineral dan serat sehingga sangat cocok untuk Anda yang menginginkan hidup sehat dan bahagia.
Beras Merah cocok untuk terapi penyakit degerneratif (kanker, diabetes, jantung, ginjal, liver dan lain-lain) mengatasi kolesterol tinggi, menjaga kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan dan tentu saja baik untuk diet serta makanan pendamping ASI (MPASI).
Beras Hitam Organik
Beras Hitam Organik adalah beras yang mempunyai lapisan aleuron atau bekatul berwarna hitam. Aslinya berwarna ungu pekat, sehingga nampak kehitaman. Warna ungunya juga berasal dari Zat Aktif Anthocyanin.
Kalau dibandingkan dengan Beras Merah, Beras Hitam lebih kaya zat aktif antioksidannya. Beras Hitam termasuk sebagai Super Food, yaitu makanan yang mempunyai kandungan gizi yang banyak, berkualitas dan sangat dianjurkan oleh banyak ahli kesehatan.
Beras Hitam Organik sangat cocok untuk terapi penyakit-penyakit degeneratif. Kemampuannya yang luar biasa inilah yang membuatnya menjadi incaran para bangsawan di zaman dahulu. Bahkan Beras Hitam ini sempat dirahasiakan dan dilarang dibeli maupun ditanam oleh orang di luar kerajaan atau kraton.
Beras Coklat Organik
Beras Coklat Organik adalah beras putih yang masih terdapat lapisan aleuronnya yang berwarna coklat. Sehingga beras coklat jauh lebih baik daripada Beras Putih, tetapi tidak meninggalkan cita rasa yang sama pada beras putih. Hanya saja warnanya tidak putih seperti beras putih.
Beras Coklat lebih kaya serat, asam lemak, protein dan vitamin serta anti oksidan dibandingkan beras putih. Bagi Anda yang menginginkan cita rasa beras putih tetapi ingin beralih yang lebih kaya gizi, maka beras coklat ini cocok untuik Anda.
Referensi :
-
http://www.seputarpertanian.com/2016/03/jenis-jenis-varietas-tanaman-padi.html
-
http://melileaku.com/
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_organik
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya