Pandemi virus Covid-19 jelas memberikan dampak pada berbagai sektor kehidupan, termasuk cara konsumen mendapatkan barang. Berbelanja secara online memang bukan hal yang baru di masyarakat. Akan tetapi, sejak Covid-19 masif tersebar di berbagai daerah di Indonesia serta mengharuskan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan dianjurkan untuk tetap di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, trend belanja online melejit dan mampu menarik minat lebih banyak kalangan. Berbagai keuntungan belanja online mampu meyakinkan masyarakat untuk setia duduk di rumah dan memesan berbagai kebutuhan barang mulai dari pakaian, makanan pokok, hingga sayur-mayur dari posisi nyaman di rumah.
Lalu, apa saja keuntungan belanja online di musim pandemik Covid-19 ini?
1. Mengurangi risiko terpapar virus dari kontak langsung
Pada masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tegas dalam mengatur jarak antarindividu, terlebih dengan orang yang asing. PSBB berimbas pada kehati-hatian jika berada dalam keramaian dan kerumunan orang, termasuk pada saat berbelanja.
BACA: KASUS POSITIF DAN KEMATIAN AKIBAT COVID-19 MELONJAK, JAKARTA PSBB TOTAL
Belanja konvensional mengharuskan konsumen untuk kontak langsung dengan banyak orang asing yang ditemui, baik itu petugas supermarket ataupun dengan konsumen lain. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko penularan virus Covid-19 sehingga pilihan untuk belanja secara online jelas lebih cerdas dan disarankan.
2. Mengurangi risiko terpapar virus dari permukaan barang
Saat Anda ke berbelanja ke supermarket, pasti Anda akan lebih banyak menyentuh berbagai macam permukaan benda, mulai dari membuka pintu supermarket (jika tidak terbuka otomatis), keranjang belanja, hingga produk-produk yang dijual di supermarket tersebut. Salah satu alasan orang berbelanja langsung ke supermarket adalah lebih dapat memastikan kualitas produk dan juga memberikan kepuasan dengan menyentuh barang yang dipajang pada rak-rak supermarket. Hal ini tentu tidak lagi dapat dilakukan pada masa pandemi Covid-19.
Virus baru ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui percikan atau droplets misalnya cairan batuk, bersin, atau air liur. Saat seorang konsumen memegang barang, bukan tidak mungkin bahwa droplets tersebut akan menempel di permukaan barang dan dapat menjadi perantara penularan virus Covid-19. Ditambah lagi, barang-barang tersebut pun tidak dibersihkan dan dijaga higienitas permukaannya secara rutin. Sedangkan jika berbelanja online, Anda tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena Anda cukup membuka aplikasi atau situs penyedia barang dari barang elektronik yang dipunya. Kebersihan barang elektronik tersebut pun dapat Moms kontrol sendiri.
3. Lebih mudah dan nyaman dalam berbelanja
Kerumunan dan keramaian saat berbelanja langsung di supermarket atau toko membuat tidak nyaman beberapa orang sehingga berbelanja secara online menjadi alternatif pengganti. Berbelanja secara online mampu memberikan pengalaman berbelanja yang praktis, mudah, dan menyenangkan. Bagaimana tidak? Hanya dengan duduk leyeh-leyeh di rumah, meng-klik beberapa langkah, lalu barang sudah dapat Anda terima dari depan rumah.
4. Hemat waktu dan tenaga
Sebagian konsumen tidak memiliki waktu terbatas untuk membeli barang kebutuhan. Berbelanja merupakan kegiatan yang cukup menyita waktu dan tenaga, apalagi jika Moms adalah tipe konsumen yang sangat selektif dan juga tidak mudah puas. Berbelanja online jelas lebih menghemat waktu dan energi karena sudah mengeliminasi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk transportasi serta memilih berbagai macam barang.
5. Berbagai diskon belanja hanya tersedia online
Beberapa aplikasi dan situs produk online seringkali hanya menyediakan diskon atau potongan harga dengan metode belanja online. Namun, perlu diwaspadai agar Anda tidak kalap belanja online hanya karena diskon ada dimana-mana. Moms, perhatikan kondisi keuangan dan prioritas kebutuhan secara tegas ya, agar tak menyesal nantinya.
6. Sistem pembayaran online
Sistem pembayaran online pada saat berbelanja online dapat membantu mengurangi penularan virus melalui uang. Permukaan uang yang tidak bisa dibersihkan menjadi media tumbuh kembang virus dan kemudian dapat menjadi perantara penularan virus Covid-19.
Mendukung pernyataan ini, Jennifer Horney, epidemiolog dari University of Delaware, menyebutkan bahwa kartu kredit atau kartu debit adalah alat pembayaran yang paling rendah risikonya untuk menularkan virus Covid-19. Hal tersebut dikarenakan permukaan kartu dapat dibersihkan dengan desinfektan secara berkala untuk membunuh patogen yang menempel.
7. Pilihan barang lebih banyak
Pada situs-situs belanja online, Anda akan memiliki pilihan yang lebih banyak dengan jangkauan harga yang dapat ditentukan.
8. Lebih mudah menemukan barang yang diinginkan
Anda hanya perlu mengetikkan barang yang dibutuhkan atau ingin dibeli pada bagian search, lalu bermacam-macam pilihan produk dari berbagai wilayah akan langsung muncul dalam hasil pencarian. Langkah selanjutnya yaitu menempatkan pesanan dalam keranjang belanja, mengisi data yang dibutuhkan seperti nama, alamat, nomor telepon, dan mengkonfirmasi pembayaran. Anda pun dapat melacak sejauh mana barang pesanan sudah diantar. Moms cukup menunggu di rumah dan kurir akan mengantarkan barang hingga ke depan rumah. Perlu diperhatikan, usahakan untuk menghindari kontak langsung dengan kurir.
Apakah Moms juga termasuk dalam tim belanja online di masa pandemi ini? Kalau belum, tidak ada salahnya untuk dicoba untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19.
Saya percaya bahwa keterbukaan dan keterlibatam serta berkomitmen untuk menyajikan konten yang informatif, inspiratif, dan berguna bagi pembaca. Melalui setiap artikel, saya berusaha membantu Anda memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengatasi masalah dan membawa perubahan positif serta memberikan wawasan yang berharga.