Penanganan anak hiperaktif

Penanganan anak hiperaktif

Anak hiperaktif- Sebelum kita mengklaim anak-anak hiperaktif, sebaiknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

PERIKSALAH.

Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai hiperaktif. Karena itu, perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktif. Yang harus dilakukan adalah mengkonsultasikan persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak. Ini penting karena gangguan hiperaktivitas bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik anak, serta kemampuannya dalam menyerap pelajaran dan bersosialisasi.

Tujuannya untuk mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa dilakukan di rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah dan memperbaiki sikap

Agar tak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Di sini biasanya para ahli akan memberikan obat yang sesuai atau sebuah terapi.

PAHAMILAH.

Untuk bisa menangani anak hiperatif, ada baiknya pula jika anggota keluarga mengikuti support group dan parenting skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif (intelektual) maupun fisiologis. Jika si anak merasa bahwa orang tua dan anggota keluarga lain bisa mengerti keinginannya, perasaannya, frustasinya, maka kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan anak bisa tumbuh seperti anak-anak normal lainnya.

LATIH UNTUK FOKUS

Jangan menekannya, terima keadaannya. Perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi konsisten dan tegas dalam menerapkan norma dan tugas. Jika anak tidak bisa diam di satu tempat, coba pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam. Mintalah agar anak menatap mata Anda ketika berbicara atau diajak berbicara. Berilah arahan dengan nada yang lembut, tanpa harus membentak. Arahan ini penting sekali untuk melatih anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu pekerjaan. Harus dilakukan dengan konsisten. Jika meminta dia melakukan sesuatu, jangan memberikannya ancaman tapi pengertian, yang membuatnya tahu kenapa harus melakukan itu.

TELATENLAH.

Jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf. Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki cara menulis angka yang tidak baik dan salah. Selanjutnya anak bisa diberi latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan ini sangat berguna untuk melatih motorik halusnya.

Bisa pula mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mulailah dengan penjumlahan atau pengurangan dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu baru diperkenalkan konsep angka 0 dengan benar. Jika empat fase di atas telah dapat dilewati, bersyukurlah, pasti keaktifan anak sudah dapat difokuskan untuk perkembangan jiwanya. Ini juga akan sangat membantu dalam menjaganya. Dan kini, memasuki tahap berikutnya, bagaimana harus bekerjasama dengannya.

BANGKITKAN KEPERCAYAAN DIRI

Jika mampu, ini juga bisa dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.

Di samping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Misalnya, dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orangtua mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya. Dalam tahap ini, usahakan emosi berada di titik stabil, sehingga dia tahu, penguat positif itu tidak datang atas kendali amarah. Ingat, anak hiperaktif rata-rata juga sangat sensitif.

KENALI MINAT BAKATNYA

Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baik-baik, kemana sebenarnya tujuan dari keaktifannya. Jangan dilarang semuanya, nanti anak akan prustasi. Yang paling penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini. Dengan begitu, dapat memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Misalnya, mengikutkan anak pada klub sepakbola di bawah umur atau berenang, agar anak belajar bergaul dan disiplin. Anak juga belajar bersosial karena ia harus mengikuti tatacara kelompoknya.

MINTA DIA BICARA

Ini sangat penting diterapkan. Ingat, anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya. Misalnya melakukan aktivitas bersama, sehingga mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Ini memang butuh kesabaran dan kelembutan.

Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi si kecil memang butuh waktu. Terlebih dulu ia harus dilengkapi dengan sikap menghargai, tenggang rasa, saling memahami, dan berempati, ujar Susan Barron, Ph.D, Direktur Pusat Perkembangan dan Pembelajaran Mount Sinai Medical Center di New York dalam salah satu artikelnya di majalah Child.

SIAP bahu-membahu.

Jika dia telah mampu mengungkapkan pikirannya, segera membantunya mewujudkan apa yang dia inginkan. Jangan ragu. Bila perlu, bekerja samalah dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya. Mintalah guru tak perlu membentak, menganggap anak nakal, atau mengucilkan, karena akan berdampak lebih buruk bagi kesehatan mentalnya. Kerjasama ini juga penting karena anak sulit berkosentrasi dan menyerap pelajaran dengan baik. Dibutuhkan kesabaran dan bimbingan dari guru bagi anak hiperaktif.

Sesungguhnya anak hiperaktif tidak berbahaya, hanya saja butuh SENTUHAN dan PERHATIAN LEBIH. Jika itu dia dapatkan, anak akan berubah jadi JENIUS yang bukan tak mungkin, akan mengubah dunia.

 

Hentikan Hiperaktif Dengan Makanan Non Kimia

Hentikan Hiperaktif Dengan Makanan Non Kimia

Hentikan Hiperaktif Dengan Makanan Non Kimia- Hiperaktif atau yang biasa disebut dengan ADHD (Attention Deficit & Hyperactive Disorder) merupakan suatu gangguan tingkah laku yang ditandai dengan kurangnya perhatian, aktivitas berlebihan dan perilaku impulsif yang tidak sesuai dengan umumnya.

Gangguan hiperaktif merupakan suatu kelainan psikiatrik dan perilaku yang paling sering ditemukan pada anak-anak. Hiperaktif dapat berlanjut sampai remaja, bahkan dewasa. Pada anak usia sekolah, hiperaktif / ADHD berupa gangguan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Sementara pada anak dan remaja dan dewasa juga menimbulkan masalah yang serius.

Gejala Hiperaktif

Kurangnya perhatian atau kurang konsentrasi adalah salah satu gejala anak ADHD. Biasanya anak selalu gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail. Anak ADHD selalu membuat kesalahan karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain. Sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja. Sering seperti tidak mendengarkan bila diajak bicara. Dan atau pelupa dalam aktivitas sehari-hari.

Gejala kedua yang harus diwaspadai adalah hiperaktivitas yang menetap selama 6 bulan atau lebih dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan. Gejala hiperaktivitas itu di antaranya anak sering tidak bisa duduk diam dan selalu bergerak kesana kemari. Ia sering kali meninggalkan kursi di sekolah. Anak juga sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak seharusnya.

Sedangkan pada gejala implusivitas, misalnya sering menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan, sering sulit menunggu giliran, dan sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, misalnya menyela suatu percakapan.

Memberikan nutrisi yang cukup merupakan cara dan solusi yang paling utama untuk mengatasi anak hiperaktif.  Nutrisi lengkap untuk melengkapi tumbuh kembang anak, dan mengatasi penyakit hiperaktifnya adalah asupan makanan non kimia dan madu, serta beras yang membuat kenyang tetapi tidak kelebihan gula.

Manfaatnya ?

  1. Menjaga kesehatan secara keseluruhan, sumber gula alami, untuk diet yg seimbang.
  2. Membantu mengatasi demam, iritasi tenggorokan, jantung, anemia, batuk, sembelit, maag, hipertensi, panas dalam, masalah pencernaan serta wasir.
  3. Membantu proses pencernaan serta memaksimalkan penyerapan nutrisi dan makanan.
  4. Meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan serta menghambat bakteri yang merugikan.
  5. Memperbaiki dan melindungi sistem pencernaan sehingga efektif dalam mengatasi diare, membantu memperlancar buang air besar.
  6. Membantu keterlambatan bicara dan berjalan pada anak.
  7. Membantu penyerapan kalsium untuk memperkuat pergerakan otot.
  8. Sebagai antioksidan.
  9. Mempercepat penyembuhan luka.
  10. Sebagai sumber energi yang baik.

Asupan makanan yang alami, dan beberapa buah serta sayuran organik lain akan menunjang kebutuhan vitamin C – membantu dalam pertumbuhan yang sehat dan memperbaiki jaringan tubuh. Vitamin C membangun tulang dan gigi yang kuat, serta berperan dalam menstabilkan suasana hati anak Anda dan membuat mereka lebih ceria.

Manfaatnya ?

  1. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh alami anak sejak dini.
  2. Melengkapi nutrisi untuk tumbuh kembang anak.
  3. Sumber energi dan stamina.
  4. Membantu meningkatkan konsentrasi, daya ingat dan perkembangan otak anak.
  5. Membantu menstabilkan mood anak sehingga anak menjadi lebih tenang.
  6. Membantu membangun pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat.
  7. Solusi vitamin untuk anak autis dan hiperaktif.
  8. Membantu meningkatkan nafsu makan sehingga mengatasi anak susah makan dan minum susu.

 

Melatih Anak Autis

Melatih Anak Autis

Melatih  anak autis– Merawat anak gangguan autis memang dibutuhkan kesabaran selain pengetahuan yang lengkap. Karena autis bukan virus bukan bakteri yang bisa disembuhkan dengan obat. Maka terapi, pendampingan dan pendekatan yang komperhensif akan membantu memulihkan kondisi anak dengan gangguan autis.

Melatih anak autis untuk bisa bertanggung jawab

Anda secara tidak langsung bisa membangun rasa kemandirian pada anak. Jika memang anak lupa dengan apa yang harus ia lakukan, Anda bisa mengingatkannya. Jangan memberikan hukuman dan memarahinya jika ia tidak bisa melakukan hal dengan sempurna, karena memang proses penyesuaian anak autis pada sesuatu hal akan sangat lama. Sehingga Anda bisa melatih anak autis dengan memberikan pujian pada anak agar percaya dirinya semakin tumbuh.

Melatih anak dengan memberikan permainan pada anak

Anak autis akan mengalami keterlambatan untuk bisa belajar dengan normal. Untuk itu, sebagai orang tua Anda harus membantu mengasah kemampuan berpikir anak. Jika memang anak belum bisa belajar dengan normal, Anda bisa coba memberikannya permainan sederhana yang menitik beratkan pada strategi berpikir seperti permainan puzzle. Dengan begitu Anda akan membantunya untuk bisa lebih meningkatkan daya pikir sekaligus tingkat konsentrasinya. Cara mendidik seperti ini bisa dilakukan sejak kecil dengan memberikan mainan untuk bayi 4 bulan dan mainan untuk bayi 6 bulan.

Membantu anak untuk mengenal dunia luar

Bagaimanapun seorang anak autis harus bisa bersosialisasi dengan baik sehingga mereka tidak bisa hanya mengenal baik lingkungan rumahnya saja. Jangan biarkan anak autis menjadi sangat pendiam dan pemalu. Anda bisa membantu anak mengenal dunia luar secara perlahan, misalnya dengan pergi ke sekolah atau bermain dengan anak sebayanya.

Mengajarkan kosa kata menggunakan cerita

Cara terapi anak autis selanjutnya adalah, Anda bisa mengajarkan anak beberapa kosa kata dengan cara yang menarik agar anak tertarik. Salah satu caranya adalah dengan bercerita. Anda bisa coba membacakan cerita yang sama secara terus menerus hingga anak benar-benar menghapal beberapa kosa kata baru dengan baik. Ini juga menjadi salah satu cara mengajar anak autis bicara lancar.

Ajarkanlah bagaimana harus bekerjasama

Anak autis kebanyakan akan sulit untuk melakukan organisir pada suatu hal sehingga ia akan kesulitan saat melakukan kegiatan yang menuntutnya untuk bekerja sama dengan kelompoknya. Agar anak nantinya tidak kebingungan dan merasa kesulitan, sebagai orang tua tentu saja Anda harus mengajarkan bagaimana ia harus bekerja sama dengan baik. Anda bisa coba melakukannya dirumah, misalnya saat Anda akan membereskan tempat tidur, ajaklah anak untuk berbagi tugas walaupun kecil dan sedikit. Langkah ini agar anak autis tidak manja dan selalu minta bantuan orang lain. Bahkan cara ini juga dilakukan sebagai cara mengatasi anak manja.

Ajarkan anak mengenal simbol

Jika anak sudah benar-benar harus bersosialisasi dengan dunia luar, ia akan menemukan banyak simbol yang harus dipahami. Akan kesulitan jika ia harus mengetahui sendiri, Anda harus mengenalkan anak beberapa simbol penting seperti simbol zebra cross dan yang lainnya. Agar pengenalan nya lebih menyenangkan Anda bisa melakukan simulasi dirumah dengan permainan sederhana seperti tebak tebakan agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Melatih anak utuk mengenal rangsangan

Dalam istilah medis terapi ini dinamakan floortime yang akan memfokuskan anak pada perkembangan emosi dan juga sosialnya. Terapi ini akan melatih anak untuk pada rangsangan seperti cahaya, setuhan, dan juga melatih indera pengecap serta penciuman nya. Anda bisa memberikannya makanan yang memiliki aroma pekat, atau hal lain yang berhubungan dengan kemampuan rangsangan anak. Cobalah dengan beberapa metode ini agar anak juga berani karena ini menjadi cara mendidik anak agar berani.

 

Mengatasi Autis

Mengatasi Autis

Mengatasi Autis– Psikiater dan pemerhati autisme, dr Kresno Mulyadi, Sp.KJ menyatakan autis dapat disembuhkan melalui terapi intensif nan terpadu, dan diet khusus bagi penyandangnya.

“Jika ada yang berpendapat autisme sudah baku dan tidak ada lagi harapan itu paradigma lama. Berdasarkan temuan terbaru gangguan Autis dapat disembuhkan melalui terapi dini secara intensif dan terpadu.

Ia menerangkan terapi yang dapat dilakukan meliputi terapi prilaku diantaranya menggunakan metode yang dikembangkan Ivar Lovaas dari UCLA yaitu konsep Aplied behavior Analysis (ABA).

Sedangkan makanan yang mengandung terigu akan memperparah pencernaan penyandang autis. Oleh karena itu pada penyandang autis, diet gula, terigu dan coklat akan memperbaiki fungsi-fungsi abnormal pada otaknya sehingga saraf pusat bekerja lebih baik dan berbagai gejala autis dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

Setelah itu jika diperlukan masih ada terapi lain sebagai penunjang berupa medikamentosa, okupasi dan fisik, wicara, bermain dan terapi khusus.

Kunci dari semua itu adalah terapi dini, intensif dan terpadu sehingga penyandang autis akan bisa sembuh.

Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis berat pada anak sehingga menimbulkan masalah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Faktanya, tidak ada obat atau metode yang dapat menyembuhkan autisme. Selain itu, tidak ada cara untuk mengobati gejala utamanya secara total. Seumur hidupnya, mereka harus hidup dengan autisme.

Namun, tersedia perawatan untuk membantu pengidap autisme menyesuaikan diri dengan kondisinya. Maka, masih sangat memungkinkan bagi orang-orang dengan gangguan spektrum autisme untuk hidup lebih baik dan mandiri. Seiring berjalannya waktu, mereka bisa menjadi lebih baik dengan perawatan yang tepat. Diantaranya yaitu:

Melatih autis mandiri

Berbagai jenis – jenis autis merupakan anak berkebutuhan khusus yang memang membutuhkan penanganan khusus juga. Untuk penanganan dan cara terapi anak autis di rumah orang tua harus menitik beratkan pada pendekatan dengan memaksimalkan potensi yang anak miliki. Sehingga dalam hal ini tentu saja peran orang tua akan sangat penting.

Terapi ini akan berhubungan dengan pendidikan khusus yang mengarah pada intervensi tingkah lalu anak. Tujuannya adalah untuk bisa memperbaiki bagaimana anak bisa melakukan aktivitas sosial, melakukan keterampilan secara mandiri dan juga meningkatkan kemampuan komunikasi anak baik secara verbal atau pun non verbal.

Selain itu dari berbagai macam terapi yang ada, orang tua juga sebaiknya memberikan pilihan terapi yang bisa meningkatkan kemampuan fungsional anak serta mengurangi gangguan dan juga hambatan autisme.

Berikut adalah beberapa terapi dirumah yang bisa Anda lakukan pada anak autis.

Mengatasi Autis dengan melatih anak disiplin seperti membuat aturan

Hal pertama yang bisa Anda lakukan pada anak autis dirumah adalah melatihnya untuk menjadi disiplin dengan membuat sebuah aturan yang harus dipatuhi baik untuk anak maupun untuk orang tua yang akan membimbingnya.

Banyak orang tua yang mungkin lebih memilih untuk berumah tangga dengan santai tanpa ada aturan. Namun tahukah Anda? Hal yang Anda lakukan akan berdampak pada anak apalagi pada anak autis. Anda mesti memahami bahwa anak autis harus bisa menjalani aturan yang ada di luar lingkungannya dengan baik.

Oleh sebab itu hal yang pertama harus diajarkan adalah betapa pentingnya sebuah peraturan orang tua. Anda bisa mulai mengatur keteraturan jadwal anak dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, biasakan anak untuk melakukannya tepat waktu, dengan begitu anak akan semakin terbiasa.

Anda juga bisa mencoba untuk membuat sebuah aturan misalnya saat dia akan makan apa yang harus ia lakukan dan tidak boleh ia lakukan. Ini menjadi salah satu terapi anak ADHD yang sangat baik terutama saat anak sudah agak lebih besar.

Mengatasi Autis dengan Melatih anak untuk bisa berkonsentrasi

Anak yang memiliki gangguan autis biasanya akan kesulitan untuk bisa berkonsentrasi. Mereka sangat mudah terganggu dengan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu Anda bisa mulai mengajari anak bagaimana caranya berkonsentrasi dan juga mencoba beberapa terapi wicara untuk anak autis

Jangan mengajari untuk berkonsentrasi terlalu berat, Anda bisa mulai dengan yang sederhana terlebih dahulu. Misalnya saat Anda sedang membersihkan sesuatu, Anda bisa coba mengajak nya untuk ikut serta. Atau Anda bisa memberikan intruksi untuk melakukan suatu hal yang membuatnya akan bergerak, Anda bisa lihat seberapa konsentrasi kah anak untuk mendapatkan instruksi dengan benar.

Mengatasi Autis dengan Memberikan pujian pada anak

Saat Anda meminta bantuan pada anak autis, Anda bisa memberikannya pujian dengan begitu anak akan merasa sangat dihargai dan menyukai hal yang sedang ia lakukan. Jika yang dilakukannya positif? Tentu saja itu akan sangat baik untuknya. Menyelesaikan tugas atau sesuatu walaupun memang sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan oleh anak normal, namun berbeda dengan anak autis. Mereka harus menyelesaikannya dalam waktu lama dan kemungkinan bisa sedikit bingung sehingga orang tua harus berkali-kali membantunya. Terapi perilaku untuk anak autis ini bisa membantu anak autis bisa bertingkah laku yang baik.

 

Terapi Autis

Terapi Autis

Terapi Autis- Banyak orang yang menyebut gangguan autistik tidak dapat disembuhkan dan hanya bisa disembuhkan sedikit lewat berbagai terapi.

Namun terapi autis yang dilakukan sedini mungkin, yakni saat anak berusia 18 bulan, ternyata menunjukkan perkembangan yang pesat.

Bahkan, pada anak autis ringan, tingkat kecerdasannya bisa sama dengan anak normal. Mencurigai adanya gejala autisme memang tidak mudah. Untuk bisa melakukan diagnosa yang tepat tentu dibutuhkan ketajaman dan pengalaman klinis.

Namun para ahli menyarankan agar orangtua tidak mengabaikan setiap gejala austis yang muncul pada anak.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 48 anak di Amerika Serikat menunjukkan, terapi perilaku yang diterima anak saat berusia 18 bulan selama 2 tahun menunjukkan perkembangan yang pesat.

Anak-anak berusia 18-30 bulan tersebut secara acak menerima terapi “Early Start Denver” dan sisanya menerima terapi yang kurang komperhensif.

Terapi yang disebut Early Start Denver itu difokuskan untuk mengembangkan kemampuan interaksi sosial dan komunikasi anak. Misalnya saja, terapis atau orangtua secara berulang mendekatkan mainan di dekat wajah anak untuk merangsang anak melakukan kontak mata. Atau, orangtua memberi hadiah bila anak menggunakan kata saat meminta mainan.

Anak-anak tersebut melakukan terapi selama 4 jam, lima hari dalam seminggu, ditambah minimal 5 jam terapi pada akhir pekan dari orangtuanya. Setelah dua tahun, tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak itu rata-rata naik 18 poin dibandingkan dengan anak dari kelompok terapi lain.

Selain IQ, kemampuan berbahasa anak juga berkembang pesat. Ashton Faller adalah salah satu anak yang menerima terapi ini sejak ia berusia dua tahun. “Sebelumnya ia tak bisa mengucapkan satu kata pun, tak pernah kontak mata, dan selalu menyendiri,” kata Lisa Faller, ibunya.

Setelah dua tahun menerima terapi Early Start Denver ini, kini Asthon yang sudah berusia 6 tahun bersekolah di sekolah umum, meski masih mengalami sedikit keterlambatan keterampilan sosial. “Tak ada orang yang percaya ia autis.

Terapi Autis melalui guru adalah salah satu cara yang ditempuh Pemkab Bogor, Jawa Barat. Karena guru juga perlu tahu tentang bagaimana menangani anak autis di kelas.

Sebanyak 30 orang guru sekolah dasar mendapat pelatihan teknik mengajar dan membimbing anak penderita autis di Bogor. Ini berkaitaan rencana Pemkab Bogor menambah jumlah sekolah dasar (SD) yang mampu menerima siswa autis.

Sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Anak bahwa setiap anak berhak bersekolah dan harus bisa diterima di sekolah, Pemerintah Kota Bogor pun berupaya sekuat tenaga dan kemampuan memenuhi tuntutan undang-undang tersebut.

Salah satunya meningkatkan kemampuan guru untuk mendidik murid penyandang autis.  Pemko Bogor telah menyediakan pendidikan inklusi untuk anak-anak autis, Attention Defective Disorder (ADD). dan Attention Defective Hyperactive Disorder (ADHD) , yakni di SDN Semeru 3, SD Perwira , dan SD Batutulis 2. Ketiga SD itu adalah SD gratis, karena operasionalnya dibiyai APBD.

 

 

Kurang Gizi? Mulailah Dengan Beras Coklat

Kurang Gizi? Mulailah Dengan Beras Coklat

Kurang Gizi? Mulailah dengan beras coklat– Kurang gizi sebagai salah satu bentuk malnutrisi sering dianggap sebagai permasalahan daerah tertinggal. Ternyata, kondisi ini juga bisa terjadi di kota-kota besar atau negara berkembang dan maju.

WHO bahkan menyatakan bahwa malnutrisi terjadi pada sekitar 792 juta orang di seluruh dunia dan sepertiganya adalah anak-anak!

Malnutrisi atau malgizi sebenarnya tidak hanya mencakup kekurangan gizi, tapi juga kelebihan gizi yang menyebabkan obesitas pada anak. Kali ini kita akan berbicara tentang kurang gizi.

  1. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Terhambat Karena Kurang Gizi

Disebut juga sebagai stunting, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan efek jangka panjang malnutrisi. Anak yang mengalami stunting akan cenderung lebih lamban pertumbuhannya dibanding anak lain seusianya. Dari tinggi dan berat badan, misalnya, dia akan cenderung berada di bawah grafik normal. Pertumbuhan yang terhambat ini bisa menjadi permanen lho, Moms, bila tidak segera ditangani. Menurut temuan yang dimuat dalam British Medical Journal, malnutrisi tidak hanya berakibat pada tubuh, tapi juga memberikan pengaruh besar pada perkembangan otak anak, terutama di tiga tahun pertama kehidupannya.

  1. Marasmus

Mungkin Anda masih kurang familiar dengan istilah satu ini. Marasmus adalah kondisi tubuh yang mengalami kekurangan kalori (energi) tingkat berat. Jangan anggap enteng karena malnutrisi jenis ini bisa mengakibatkan keterbelakangan mental. Ciri-ciri marasmus biasanya dapat dilihat dari berat badan yang menurun drastis, kulit yang kering dan terkadang warnanya terlihat lebih gelap dari kulit yang sehat, kehilangan lemak dan otot, kerontokan rambut, dan wajah yang tampak tirus.

  1. Kwashiorkor

Nah, yang satu ini adalah jenis kekurangan protein akut yang seringkali terjadi pada anak yang mengalami malnutrisi. Gejala kwashiorkor atau disebut juga busung lapar biasanya berupa rambut yang berwarna kemerahan, ruam kulit, perut buncit karena kembung, serta hati yang membesar atau bengkak. Jika dibiarkan, kondisi kekurangan gizi ini bisa berujung pada koma atau malah kematian.

  1. Kekurangan vitamin dan mineral

Dari semuanya, mungkin ini yang cukup familiar di telinga Anda. Ya, masalah malnutrisi ini tidak hanya terjadi karena kekurangan protein, karbohidrat, ataupun lemak. Anak-anak juga  bisa digolongkan mengalami malnutrisi jika dia kekurangan mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Kondisi inipun tidak bisa diabaikan karena bisa merembet ke masalah lainnya. Misalnya, jika anak mengalami kekurangan zat besi, hal ini bisa berujung pada anemia atau kekurangan sel darah merah.

Untuk mencegah malnutrisi, idealnya anak diberi gizi seimbang yang mengandung makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien sendiri berupa karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral, terutama vitamin A, B1, B6, B12, C, D, E, dan K yang dibutuhkan anak. Nah, sudahkah kebutuhan gizi si kecil terpenuhi?

Mulailah MPASI Beras Coklat

Bubur yang terbuat dari beras coklat sebaiknya diperkenalkan pada si kecil di usianya yang lebih dari 6 bulan. Hal ini dikarenakan gigi anak mulai tumbuh dan memerlukan makanan yang lebih padat dari ASI. Lambungnya juga harus mulai dibiasakan mengolah makanan seperti bubur.

Apa yang menjadi keunggulan beras coklat daripada beras putih? Perbedaan yang ditunjukkan bukan pada warna saja. Lapisan terluar dari beras biasanya disingkirkan dan menjadi beras putih. Pada beras coklat, lapisan terluar beras atau aleurone tidak dibuang karena mengandung nilai-nilai gizi penting.

Banyak orang memilih beras putih karena terlihat lebih bersih. Padahal aleurone kaya akan protein, tiamin, kalsium, magnesium, serat dan potasium.

Ini dia kelebihan yang dimiliki beras coklat :

  • Kaya akan selenium yang berguna untuk mengurangi risiko kanker, sakit jantung dan nyeri sendi.
  • Dapat memenuhi mineral mangan sebanyak 80% dari yang dibutuhkan tubuh. Mineral ini membantu tubuh mensintesis lemak.
  • Mengandung minyak netral yang membantu menekan angka kolesterol.
  • Serat yang terkandung lebih banyak dan melancarkan pencernaan lebih baik dari beras putih. Seporsi kecil beras coklat bisa membuat perut kenyang.
  • Menjadi beras yang terjaga nutrisinya karena tidak melalui proses pengikisan dan pemutihan.
  • Mengandung antioksidan tinggi. Antioksidan pada beras coklat setara dengan yang dimiliki oleh buah bluberi dan stroberi.
  • Kandungan gulanya lebih sedikit dan cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes. Mereka yang mengonsumsi beras coklat setiap hari terhindar dari risiko memburuknya diabetes sebanyak 60%.

Asupan makan terbaik untuk bayi karena nutrisi alami dan serat yang terkandung membantu mencukupi kebutuhan si kecil di masa pertumbuhannya. Serat pada beras coklat membantu memperbaiki sistem pencernaan buah hati juga.

Agar nutrisi si kecil terpenuhi, Anda bisa membuat bubur dari beras coklat ini di rumah atau membeli produk makanan bayi yang terbuat dari bahan tersebut. Cobalah untuk mengkreasikan campuran bubur beras coklat dengan pisang atau buah lain yang bertekstur lembut.

 

Gluten

Gluten

Gluten mengandung komponen protein yang disebut peptida. Kebanyakan orang menghindarinya karena alasan kesehatan, terutama para penderita celiac disease (alergi terhadap protein gluten yang menyebabkan gangguan kekebalan).

Memahami mana makanan yang mengandung gluten, dan mana yang tidak, adalah syarat utama kalau kita ingin diet . Kita sudah tahu kalau gandum mengandung peptida. Begitu juga dengan tepung terigu.

Lalu, apa saja makanan yang terbuat dari kedua bahan tersebut?

Inilah beberapa di antaranya: Roti Kebanyakan roti terbuat dari tepung gandum dan jelai. Termasuk muffin, bagel, croissant, burger, bahkan pizza.

Penggantinya? Pilih roti yang terbuat dari kentang dan tepung beras yang kini banyak dijual di pasaran. Jangan lupa perhatikan label kemasan.

Pastikan roti yang Anda beli mencantumkan label bebas gluten. Rata-rata mie yang ada di pasaran terbuat dari tepung terigu. yang terbagi dalam tiga jenis. Yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Penggunaan tepung terigu yang berbeda kadar glutennya untuk satu resep yang sama, akan memberikan hasil yang berbeda.

Semakin tinggi maka tekstur yang dihasilkan akan lebih keras. Banyak sereal terbuat dari gandum. Sementara hampir semua jenis gandum mengandung gluten, termasuk malt (biji gandum) dan oat.

Sebagai pengganti, cobalah sereal yang terbuat dari beras atau jagung. Pasta Apa pun jenis olahannya, semua makanan yang terbuat dari pasta pasti terbuat dari gandum. Makanan Italia seperti makaroni, spageti, dan fettucine adalah jenis makanan yang berbahan dasar pasta. Kue dan biskuit yang terbuat dari tepung terigu dan gandum.

Baik itu kue tradisional seperti putu mayang dan getuk lindri, maupun kue khas negara lain seperti brownies dan nastar. Melihat daftar terlarang di atas, sepertinya hampir semua makanan harus disingkirkan. Sebenarnya tidak juga.

Ada banyak pilihan makanan sehat yang aman. Misalnya kacang-kacangan, beras atau nasi, kedelai, kentang, ikan, daging, singkong, dan tepung tapioka. Dan pasti, sayur dan buah-buahan.

Anda pernah membaca isi label kemasan makanan yang menuliskan kata gluten-free? Tahukah Anda apa yang dimaksudnya dan apa efeknya bagi tubuh? Pada dasarnya, bukanlah suatu nutrisi yang spesial. Sebagian makanan berjenis biji-bijian yang bervitamin dan bermineral juga mengandung gluten.

Pengertian Gluten

Merupakan salah satu jenis protein yang biasanya terkandung di dalam gandum hasil persilangan (Triticale), gandum biasa, dan jelai atau barley. Jika Anda melihat makanan yang memiliki kemasan bertuliskan bebas gluten berarti makanan tersebut tidak mengandung protein gluten.

Makanan ini sebenarnya ditujukan kepada mereka yang memiliki penyakit celiac. Lalu, bagaimana jika mengonsumsi makanan ini, namun tidak memiliki kedua penyakit tersebut? Bagi Anda yang tidak memiliki penyakit celiac atau intoleransi gluten, makanan ini tidak akan memberikan manfaat tambahan dibanding makanan mengandung gluten.

Studi menunjukkan bahwa makanan yang mengandung biji-bijian utuh memiliki manfaat menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Tapi, sebagian makanan bebas gluten justru cenderung kurang bernutrisi termasuk kalsium, vitamin B, magnesium, serat, zinc, dan zat besi.

Makanan yang Mengandung Gluten

Adalah makanan yang berasal atau terbuat dari biji-bijian. Berikut ini adalah beberapa contoh:

  • Jelai
  • Gandum
  • Beberapa jenis bir
  • Kue, wafer
  • Sereal
  • Pasta
  • Saus, bumbu salad, kecap
  • Roti
  • Oat yang tidak diberi label
  • Vitamin atau obat

 

Makanan Bebas Gluten

Makanan Bebas Gluten

Makanan Bebas Gluten

Pernah dengar makanan yang bebas gluten? Katanya sih, lebih sehat dan baik untuk tubuh. Namun tahukah Anda jika gluten adalah jenis zat yang sebenarnya dibutuhkan tubuh? Lalu, apa benar makanan yang bebas gluten itu lebih sehat?

Apa itu gluten?

Gluten adalah protein yang ditemukan pada padi-padian dan serealia, gandum, gandum hitam (rye), jelai (barley) dan triticale. Gluten berperan sebagai lem yang membantu menjaga makanan tetap menempel dan menjaga bentuk makanan. Ada dua jenis utama protein pada gluten, yaitu glutenin dan gliadin. Saat kita mencampur tepung dengan air, protein gluten membentuk jaringan lengket yang memiliki tekstur seperti lem.

Properti yang menyerupai lem ini membuat adonan elastis, dan memberikan kemampuan untuk roti mengembang saat dipanggang, serta memberikan tekstur kenyal.

Mengapa gluten buruk bagi beberapa orang?

Kebanyakan orang tidak mengalami masalah dalam mencerna gluten. Namun pada beberapa orang, gluten dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  1. Intoleransi gluten

Intoleransi gluten adalah kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna protein gluten. Intoleransi gluten ini masih menimbulkan gejala yang cukup ringan. Bila seseorang telah mengalami intolerasin gluten yang parah, maka kondisi tersebut disebut dengan penyakit celiac.

  1. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah gangguan autoimun. Pada orang dengan penyakit celiac, sistem imun mereka mengenali gluten sebagai zat yang berbahaya, sehingga menyerang gluten serta lapisan usus. Hal ini tentu membuat usus jadi rusak, akhirnya menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti, gangguan pencernaan, anemia, hingga berisiko kekurangan vitamin dan mineral.

Gejala dari penyakit celiac meliputi rasa tidak nyaman pada pencernaan, kerusakan jaringan pada usus kecil, kembung, diare, konstipasi, sakit kepala, kelelahan, ruam kulit, depresi, menurunnya berat badan dan feses yang berbau busuk. Kadang, orang dapat mengalami kelelahan atau anemia, atau bahkan tanpa gejala apapun. Hal ini membuat penyakit celiac sulit didiagnosis. Faktanya, 80 persen pasien tidak menyadari kondisi mereka.

  1. Sensitivitas gluten non-celiac

Sensitivitas gluten non-celiac adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kondisi dimana seseorang tidak didiagnosis dengan penyakit celiac tapi masih mengalami rasa tidak nyaman ketik mengonsumsi gluten. Penyakit ini masih kontroversial. Beberapa ahli menganggap hal ini bukanlah kondisi yang nyata.

  1. Irritable bowel syndrome

Bentuk lain dari intoleransi gluten adalah irritable bowel syndrome (IBS). Penyakit ini adalah gangguan pencernaan dengan gejala sakit perut, kram, kembung, gas dan diare. Studi menunjukkan bahwa pola makan tanpa gluten dapat meringankan IBS.

  1. Alergi gandum

Sekitar 1 persen populasi memiliki alergi terhadap gandum. Kondisi ini membuat pasien menderita dari berbagai masalah pencernaan setelah mengonsumsi gluten.

Makanan apa saja yang tinggi akan gluten? Makanan yang kaya akan gluten meliputi:

  • Gandum
  • Spelt
  • Gandum hitam
  • Jelai
  • Roti
  • Pasta
  • Cereal
  • Bir
  • Kue, cookies dan pastry
  • Padi-padian bebas gluten
  • Kelompok padi-padian yang bebas gluten meliputi:
  • Jagung
  • Nasi
  • Quinoa
  • Flax
  • Jawawut
  • Sorgum
  • Tapioka
  • Buckwheat
  • Arrowroot
  • Amaranth
  • oats

Lalu, apa saja makanan bebas gluten? Ada banyak sumber makanan yang secara alami bebas dari gluten:

  • Daging
  • Ikan dan hidangan laut
  • Telur
  • Produk susu
  • Buah-buahan
  • Sayur-sayuran
  • Polong-polongan
  • Kacang-kacangan
  • Umbi-umbian
  • Lemak, seperti minyak dan mentega

 

Kenapa Organik

Kenapa Organik

Kenapa Organik- Barangkali anda tidak yakin bahwa beras organik dan beras terpapar kimia ( arsenik ) bagaikan bumi dan langit. Utara dan selatan.

Organis Center Australia (sebuah lembaga riset pangan organik ) sangat rajin melaporkan perkembangan seputar pertanian organik, pengolahan bahan makan organik yang variatif, dan banyak memberi peringatan kenapa  kita harus pandai-pandai memilih bahan makanan organik, terutama Beras

Karena hasil penelitian, banyak beras dengan lebel organik, tidak memberi gambaran nyata sebagai bebas kimia aresnik di dalamnya ( kandungannya ). Ini berarti telah terjadi pemalsuan lebel dan terjadi penipuan sangat masif mengorbankan keselamatan manusia.

Publikasi Consumer Reports menyoroti beberapa hasil menarik tentang pola spasial akumulasi arsenik, dan mengingatkan kita untuk berhati-hati memilih asupan beras.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada manfaat kesehatan dari mengkonsumsi biji-bijian organik seperti beras merah. Dan organisasi seperti American Heart Association dan National Institutes of Health dan the US Dietary Guidelines merekomendasikan agar konsumen meningkatkan konsumsi whole grain ini untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Bahkan tidak ada bukti bahwa orang yang makan beras  ( beras organik ) dalam jumlah besar memiliki tingkat kanker yang lebih tinggi daripada orang yang menghindari nasi.

Ini tentu saja merupakan ide bagus untuk mengurangi paparan arsenik Anda, namun perlu diingat bahwa sains mendukung kesehatan padi!

Tetapi juga harus tetap diwaspadai, sehingga kita tidak mudah tertipu oleh promosi besar beras merah atau beras putih organik (terutama di pasaran dalam negeri Indonesia ) karena faktor kejahatan beras merajalela. Seperti munculnya beras plastik, beras organik palsu, dan bentuk kejahatan lain.

Maka pastikan beras yang anda konsumsi, bersertifikat lembaga pengawas beras organik.

Peraturan keselamatan

Codex Alimentarius, sebuah komisi yang dibentuk oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baru-baru ini mengadopsi standar untuk batas arsenik dalam nasi putih.

Codex mengembangkan standar pangan terpadu, pedoman dan kode praktik untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan praktik perdagangan pangan yang adil.

Komisi ini  juga mempromosikan koordinasi semua standar pangan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah dan non-pemerintah internasional. Penelitian yang dilakukan Pusat Organik adalah menggunakan peraturan keselamatan ini untuk memandu penelitiannya dalam mengurangi akumulasi arsenik pada padi dan memperbaiki metode produksi.

Ini berarti, seluruh produksi beras organik sudah berstandar mutu internasional, dengan bukti-bukti sertifikasi, dan ketentuan lain. Maka tetaplah teliti sebelum mengkonsumsi.

Mengapa organik itu penting

Meskipun tidak ada perbedaan dalam jumlah arsenik yang diambil oleh beras organik versus konvensional, sistem produksi organik memiliki banyak keunggulan dibanding konvensional.

Misalnya, produksi beras konvensional menggunakan lebih dari 40 pestisida berbeda untuk mengendalikan gulma dan serangga-pestisida yang mengandung bahan kimia beracun seperti piperonyl butoxide , malathion , dan carbaryl .

Kenapa Organik- Sawah organik menggunakan amandemen tanah ramah lingkungan seperti kompos, yang membantu meningkatkan kesehatan tanah dan menurunkan kelimpahan nutrisi. Selain itu, industri organik telah mengambil sikap proaktif untuk memastikan kesehatan padi organik dengan mendukung penelitian mengenai metode untuk menurunkan kadar arsen dalam padi organik.

Misalnya, penelitian kami di The Organic Center bekerja sama dengan USDA mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi kadar arsenik pada padi.

Melarang penggunaan senyawa yang mengandung arsenik sangat penting untuk kesehatan masyarakat masa depan, karena arsenik terakumulasi di lingkungan.

Begitulah, dunia berpendapat, beras organik tetaplah pilihan terbaik untuk kesehatan manusia. Dan bertani secara organik juga menjadi acuan peradaban pangan di masa yang akan datang.

 

Manfaat Pertanian Organik

Manfaat Pertanian Organik

Manfaat Pertanian Organik– Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.

Dalam prakteknya, pertanian organik dilakukan dengan cara, antara lain:

Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO = genetically modified organisms).

Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman.

Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh  (growth regulator) dan pupuk kimia sintetis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman.

Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak.

Manfaat Pertanian Organik

Sejumlah keuntungan yang dapat dipetik dari pengembangan pertanian organik adalah, antara lain:

Manfaat Pertanian Organik Bagi Kesehatan

Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75% dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian organik juga mempunyai kandungan vitamin C,  kalium, dan beta karoten yang lebih tinggi.

Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.

Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Karena pertanian organik: (1) Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis dan (2) Memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan jerami sebagai pupuk kompos.

Manfaat Pertanian Organik Bagi Lingkungan

  • Kualitas Tanah

Menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik merupakan hal yang penting dalam pertanian organik. Untuk itu dalam pertanian organik diutamakan cara pengelolaan tanah yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta mendorong kuantitas dan diversitas biologi tanah.

Dalam pertanian organik peningkatan kesuburan tanah dilakukan tanpa menggunakan pupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya digunakan  teknik – teknik sebagai berikut :

  • Rotasi tanaman secara tepat,  mixed cropping dan integrasi tanaman dengan ternak.
  • Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah melalui penggunaan pupuk organik.
  • Meminimalkan pengolahan tanah yang mengganggu aktivitas biota tanah.
  • Menjaga tanah selalu tertutup dengan mulsa organik.
  • Menghindari pengolahan tanah yang berlebihan pada tanah yang miring untuk  mencegah erosi.
  • Menggunakan tanaman dalam strip dan tumpang sari.
  • Menghindari penggembalaan yang berlebihan.
  • Tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang meracuni mikroorganisme tanah dan merusak struktur tanah.
  • Penghematan energi

Hasil studi menunjukkan bahwa sistem produksi organik hanya menggunakan 50–80% energi minyak untuk

menghasilkan setiap unit pangan dibandingkan dengan sistem produksi pertanian konvensional. Namun demikian, ini tidak berlaku untuk semua sistem produksi sayuran dan buah-buahan.

Kualitas Air

Penjagaan kualitas air merupakan upaya yang sangat penting dalam sistem pertanian lestari (sustainable agriculture system). Kenyataan menunjukkan bahwa polusi air tanah (groundwater) dan air muka tanah (surface water) oleh nitrat dan fosfat menjadi hal yang umum terjadi di kawasan pertanian. Residu pupuk dan pestisida sintetis serta bakteri penyebab penyakit seperti Escherichia Coli juga seringkali terdeteksi di sistem perairan.

Pada areal pertanian organik, sumber air dijaga dengan menghindari praktek-praktek pertanian yang menyebabkan erosi tanah dan pencucian nutrisi, pencemaran air akibat penggunaan bahan kimia.  Kotoran hewan yang akan digunakan untuk pupuk organik selalu dikelola dengan hati-hati dan dikomposkan sebelum digunakan. Di samping itu, penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetis juga dilarang dalam sistem pertanian organik.

Kualitas Udara

Pertanian organik terbukti mampu meminimalkan perubahan iklim global karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission) pada pertanian organik lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional. Dalam pertanian organik tidak menggunakan pupuk nitrogen sintetis sehingga tidak ada emisi nitrogen oksida dari pupuk buatan tersebut.

Penggunaan minyak bumi juga lebih rendah sehingga menurunkan emisi gas karbon dioksida. Lebih penting lagi, pertanian organik menyediakan penampungan (sink) untuk karbon dioksida melalui peningkatan kandungan bahan organik di tanah serta penutupan permukaan tanah dengan tanaman penutup tanah.

Pengelolaan Limbah

Praktek pertanian organik mengurangi jumlah limbah melalui daur ulang limbah menjadi pupuk organik. Kotoran ternak, jerami dan limbah pertanian lainnya yang selama ini dianggap limbah, justru menjadi bahan yang mempunyai nilai sebagai sumber nutrisi dan bahan organik bagi pertanian organik.

Keanekaragaman Hayati

Pertanian organik tidak hanya menghindari penggunaan pestisida sintetis, namun juga mampu menciptakan keanekaragaman hayati. Praktek seperti rotasi pertanaman, tumpang sari serta pengolahan tanah konservasi merupakan hal-hal yang mampu meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat yang sehat bagi banyak spesies mulai dari jamur mikroskopis hingga binatang besar.

Pertanian organik tidak menggunakan organisme hasil rekayasa genetika (Genetic Enggineering Organism) atau organisme transgenik (Genetically Modified Organism) serta produknya karena alasan keamanan lingkungan, kesehatan dan sosial. Produk-produk seperti ini tidak dibutuhkan karena mungkin menyebabkan resiko yang tidak dapat diterima pada integritas spesies.