Apakabar mom’s…
Mom’s masih ingatkah ini sudah hari keberapa semenjak tagar stay at home, study from home, work from home dan atau yang sejenisnya diinstruksikan demi menjaga semuanya dari penyebaran pandemi virus corona?
Pastinya, sejak wabah virus Corona merebak, anjuran melakukan berbagai hal untuk menghambat penyebarannya sangat masif dilakukan. Sebagiannya ya dengan itu tadi, stay at home, study from home, and work from home. Adapun salah satu aktivitas yang dianjurkan selama program stay at home adalah berjemur di pagi hari agar tetap sehat.
Sebelum pandemi virus Corona mewabah di bumi nusantara, pasti setiap bayi yang lahir dalam kondisi normal akan mendapatkan anjuran dari tenaga kesehatan yang menolong proses kelahirannya untuk dijemur matahari pagi. Hal ini tanpa alasan, pasalnya mbisa membantu bayi mendapatkan vitamin D, meningkatkan kaadar serotonin, meningkatkan kadar insulin, menyehatkan sistem saraf dan meningkatkan imunitas, mempercepat pembekuan darah, mencegah penyakit kuning dan bayi bisa tidur lebih nyenyak.
Tapi sejak pandemi ini mewabah, gerakan berjemur matahari pagi mulai digaungkan untuk mengisi aktivitas program stay at home. Tidak hanya untuk bayi, anjuran ini kini ditujukan untuk semua orang dengan berbagai tingkatan usia. Dengan harapan terbesarnya, berjemur matahari pagi dapat membantu seseorang meningkatkan imunitas sehingga memiliki kekebalan tubuh yang baik di masa pandemi virus Corona seperti ini.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jelas Tentang Virus Corona
Waktu Terbaik Berjemur Di Bawah Sinar Matahari
Semua sudah sepakat bahwa berjemur matahari pagi sangatlah bermanfaat meningkatkan sistem imunitas tubuh sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona.
Namun, belakangan ini terjadi perdebatan waktu berjemur yang semakin ramai diperbincangkan di media sosial. Ada yang menyebutkan bahwa untuk mendapatkan hasil vitamin D dari paparan sinar matahari, waktu yang tepat untuk berjemur adalah di atas pukul 10.00 wib. Tetapi ada yang menyanggah bahwa sinar matahari yang paling baik untuk berjemur adalah pukul 07.00-09.3 wib pagi.
Polemik ini tentu menimbulkan banyak kebimbangan di hati masyarakat ya mom’s… Kira-kira saran mana nih yang harus diikuti?
Begini mom’s, hal ini sudah pernah diteliti oleh Prof. Dr. Siti Setiati, Sp.PD-KGER aalah seorang dokter ahli gerontologi (ilmu penuaan) dari RS. Cipto Mangunkusomo. Berdasarkan hasil penelitian Prof. Siti,penelitian biomedis dan bioinformatika nasional center for biotechnology (NCBI), diketahui bahwa intensitas ultraviolet B (UVB) tertinggi ada pada pukul 11.00 wib sampai pukul 13.00 wib.
Berdasarkan hal itu, jika ingin mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari pagi, maka waktu terbaik untuk berjemurnya ada pada pukul 11.00-13.00 wib. Namun, jika manfaat yang ingin diambil adalah untuk berolahraga maka memang sebaiknya dilakukan pada pagi hari puluk 09.00 wib ke bawah, dan bisa dilakukan sekitar 30 hingga 60 menit.
Adapun sebaliknya, jika ingin meningkatkan kadar vitamind D dan untuk imunitas bisa dilakukan dengan berjemur matahari pagi pada pukul 10.00 wib hingga pukul 14.00 wib selama 5 hingga 15 menit saja.
Atau begini mom’s, World Health Organization (WHO) secara umum mengelompokkan indeks UV menjadi 1-10. Dimana 1 merupakan kadar UV terendah (yaitu pada jam 09.00 – 10.00 wib), dan 10 adalah kadar UV paling tinggi (yaitu di atas jam 10.00 wib).
Pada prinsipnya, saat indeks UV rendah maka kadar UV pun rendah sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan manfaat berjemur di bawah sinar matahari yang optimal agar tubuh menghasilkan vitamin D.
Bagaimana mom’s sudah jelaskan kapan waktu terbaik untuk melakukan berjemur sinar matahari? Tepat sekali, semua tergantung dari tujuan atau manfaat yang ingin didapatkan.
Manfaat Berjemur di Bawah Matahari
Mom’s harus tahu, bahwa tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D dengan sendirinya. Apalagi jika kandungan vitamin D hanya didapatkan dari jenis makanan tertentu, seperti telur dan susu.
Nah, agar kebutuhan vitamin D tubuh tercukupi maka kita bisa mendapatkannya dengan cara berjemur sinar matahari pagi mom’s.
Berikut ini manfaat berjemur di bawah sinar matahari:
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
Kandungan vitamin D yang terbentuk akibat paparan sina rmatahari dapat membantu mencegah infeksi pada tubuh dan melawan penyakit, seperti serangan jantung, multiple sclerosis, beberapa jenis penyakit autoimune dan kanker, serta flu. Bukan tidak mungkin, jika rutin berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi hari dapatmeningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat terhindar dari penyebaran virus Corona.
Memperkuat Kesehatan Rulang.
Salah satu fungsi vitamin D adalah merangsang penyerapan kalsium dan forfor yang sehingga dapat memperkuat tulang. Sebuah studi menyebutkan bahwa kandungan vitamin S3 dari sinarmatahari ternyata memiliki peran penting untuk kepadatan tulang.vitamin D3 adalah vitamin yang larut dalam lemak yang terbentuk selama proses pembuatan vitamin D saat sinar matahari mengenai kuit. Hal inilah yang dapat mengtur penyerapan kalsium.
Jadi mom’s, jika dalam darah memiliki kandungan vitamin D3 yang tinggi, maka tulang akan semakin kuat dan terhindar dari risiko oesteroporosis serta arthritis.
Mengurangi depresi ringan.
Kekurangan paparan sinar matahari dapat menyebabkan terjadinya Seasonal Affective Disorder (SAD), ia merupakan kondisi depresi umum ringan yang dapat terjadi pa orang-orang yang bekerja berjam-jam di gedung perkantoran dan jarang keluar ruangan untuk berjemur.
Hasil studi melaporkan bahwa orang-orang yang berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat terhindar dari stres. Pasalnya, sinar matahari pagi memicu otak untuk meleas hormon serotonin, yakno suatu ormon yang bisa meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan tenang. Bahkan jika tidak depresi sekalipun, ternyata berjemur di bawa sinar matahari pagi dapat membangkitkan suasana hati menjadi lebih baik.
Meningkatkan kualitas tidur.
Jadi mom’s, ketika sinar matahari mengenai mata, sebuah pesan segera dikirim ke kelenjar pinel dalam otak dan memproduksi melantonin. Melantonin adalah hormon yang menimbulkan rasa kantuk. Dan ini akan ditutup sampai waktu sore lagi. Sinar matahari akan membuat tubuh memiliki gambaran yang jeas bahwa ini bukanlah malam hari sehingga tubuh akan mempertahankan ritme sirkandian yang normal. Sebaliknya, ketika di luar mulai gelap maka tubuh akan mendaptkan gambaran yang jelas sehingga merasa lelas dan mengantuk menjelang waktu tidur.
Menyembuhkan Penyakit Kulit.
Ternyata sinar matahari bisa membantu proses penyembuhan penyakit kulit lho mom’s, seperti jerawat, psoriasis, eksim, penyakit kuning dan infeksi penyakit kulit lainnya.
Bagaimana Sinar Matahari Menghasilkan Vitamin D
Sebenarnya bukan sinar matahari yang mengandung vitamin D mom’s. Tetapi, ketika kulit terpapar sinar matahari yang mengandung ultraviolet B (UVB), maka secara ototmatis tubuh akan merubahnya menjadi vitamin D. Kemudian, vitamin D hasil dari produksi itu akan langsung disalurkan ke hati dan ginjal.
Agar Berjemur Tetap Aman
Berjemur di bawah sinar matahari memang baik untuk kesehatan, tapi jika salah penerapan justru bisa berakibat fatal lho mom’s. Berikut ini tips yang bisa dicoba:
- Gunakan lotion yang mengandung minimal SPF 30 pada permukaan kulit wajah dan seluruh tubuh kecuali area mata, dan oleskan 30 menit sebelum berjemur.
- Cahaya matahari terbaik adalah menyinari tubuh secara langsung, jadi bukan hanya sekedar membuat keringat ya mom’s.
- Gunakan pakaian lengan panjang (pilihlah warna terang agar sinar matahari dapat mengenai kulit tubuh dengan maksimal), kacamata hitam, dan topi. Terlebihh jika ingin berjemur diatas jam 10.00 wib pagi.
- Lakukan aktivitas lain saat berjemur, seperti membaca, jalan santai, menyiram bunga, menyapu halaman, dan lain sebagainya.
- Minum yang banyak jika ingin berjemur lebih lama, agar tidak dehidrasi.
- Sudahi berjemur jika kulit mulai terasa panas ya mom’s.
Praktis ya mom’s, selamat mencoba.
Oh iya, harus diperhatikan ya mom’s… berjemur di bawah sinar matahari pagi bukanlah untuk mematikan virus Corona, tetapi hanya untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Apabila daya tahan tubuh baik maka ia akan lebih kuat melawan berbagai macam infeksi tubuh oleh sebab apapun termasuk oleh virus Corona. Wallahu’alam…
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya