Mukjizat Puasa: Perjalanan Saya Menemukan Kesehatan Optimal

Mukjizat Puasa: Perjalanan Saya Menemukan Kesehatan Optimal

Manfaat puasa bagi kesehatan – Sejak kecil, saya selalu penasaran mengapa orangtua saya begitu tekun menjalankan ibadah puasa, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga puasa-puasa sunnah lainnya. “Ini bukan hanya masalah ibadah, tetapi juga kesehatan,” begitu kata Ayah saya dulu. Saat itu, saya hanya menganggukkan kepala tanpa benar-benar memahami. Namun, pengalaman pribadi beberapa tahun terakhir telah membuka mata saya tentang berbagai manfaat puasa bagi kesehatan tubuh dan jiwa.

Mengenal Lebih Dekat Detoksifikasi Alami

Tahun lalu, saya mengalami masalah pencernaan yang cukup mengganggu. Dokter menyarankan pola makan yang lebih teratur, termasuk memberikan jeda bagi sistem pencernaan. Saat itulah saya mulai menerapkan puasa secara rutin, baik puasa wajib maupun puasa Senin-Kamis.

Hasilnya? Luar biasa! Dalam waktu sebulan, masalah pencernaan saya berangsur membaik. Sistem tubuh saya seolah mendapatkan kesempatan untuk “beristirahat” dan membersihkan diri. Menurut penelitian dalam New England Journal of Medicine (2019), puasa intermiten dapat membantu tubuh melakukan proses autophagy — proses alami tubuh mendaur ulang sel-sel yang rusak menjadi komponen yang lebih bermanfaat.

Baca Juga : Memahami Qadha Puasa: Panduan Lengkap untuk Ganti Puasa Ramadhan

Kadar Gula Darah yang Terkendali

Paman saya yang menderita diabetes tipe 2 juga memiliki pengalaman positif dengan puasa. Di bawah pengawasan dokter, beliau menerapkan pola puasa yang disesuaikan dengan kondisinya. Setelah enam bulan, kadar gula darahnya menunjukkan perbaikan signifikan.

Studi dari Diabetes Research and Clinical Practice menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu menurunkan resistensi insulin — faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Hati yang Lebih Ringan, Pikiran yang Lebih Jernih

Manfaat puasa tidak hanya bersifat fisik. Saya merasakan sendiri perubahan mental yang positif selama menjalankan puasa. Ada perasaan tenang, fokus yang meningkat, dan kemampuan mengendalikan emosi yang lebih baik.

Teman saya, seorang psikolog, menjelaskan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor) — protein yang berperan penting dalam fungsi kognitif dan kesehatan mental. Penelitian dari Journal of Nutrition Health and Aging mendukung hal ini, menunjukkan bahwa puasa dapat membantu melindungi dari gangguan neurologis dan meningkatkan fungsi otak.

Baca Juga : 5 TIPS AGAR PUASA TIDAK LEMAS DAN TETAP BERENERGI

Rahasia Umur Panjang?

Nenek saya yang kini berusia 87 tahun masih sangat sehat dan aktif. Rahasianya? Salah satunya adalah kebiasaannya berpuasa secara teratur sepanjang hidupnya. Meskipun ini hanya satu contoh, penelitian dari Cell Metabolism menunjukkan bahwa puasa dapat mengaktifkan jalur longevity gene yang berpotensi memperpanjang usia.

Perjalanan kesehatan melalui puasa telah mengajarkan banyak hal kepada saya dan keluarga. Tentu saja, penting untuk selalu mengkonsultasikan dengan dokter sebelum memulai program puasa, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Selain puasa, menjaga kesehatan juga harus didukung dengan konsumsi makanan sehat dan bergizi. Ingatlah bahwa tubuh kita adalah amanah yang harus kita jaga dengan baik. Bagi Anda yang ingin melengkapi gaya hidup sehat, produk Ekafarm menyediakan berbagai bahan makanan yang menyehatkan dan terjamin kualitasnya untuk mendukung perjalanan Anda menuju kesehatan optimal.

Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan yang Jarang Dibahas

Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan yang Jarang Dibahas

Amalan sunnah di bulan ramadhan – Saat azan Maghrib berkumandang, Ahmad meneguk air putih dan sebutir kurma. Setelah shalat Maghrib, ia menyantap makanannya dengan tenang, lalu melanjutkan ibadah dengan membaca Al-Qur’an. Namun, di sela-sela kesibukannya, Ahmad mulai bertanya-tanya, “Apakah ada amalan lain yang bisa aku lakukan di bulan penuh berkah ini selain puasa dan tarawih?”

Banyak dari kita mungkin berpikir bahwa Ramadhan hanya tentang menahan lapar dan haus serta shalat Tarawih. Padahal, ada berbagai amalan sunnah yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan pahala. Menariknya, beberapa amalan ini sering terlupakan oleh kebanyakan orang. Yuk, kita bahas!

1. Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Tahukah kamu bahwa memberi makan orang yang berbuka puasa bisa mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa? Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi No. 807)

Sayangnya, kebanyakan dari kita lebih fokus pada berbuka sendiri tanpa memikirkan bagaimana bisa berbagi. Padahal, tidak harus memberi dalam jumlah besar. Sekadar kurma atau segelas air putih pun sudah cukup untuk mendapatkan pahala ini.

Fakta menarik: Sebuah studi dari The Global FoodBanking Network (2023) menunjukkan bahwa 9% populasi dunia mengalami kelaparan setiap harinya. Dengan berbagi makanan di bulan Ramadhan, kita tidak hanya mendapat pahala, tetapi juga berkontribusi mengurangi kelaparan global.

Artikel menarik lainnya jangan sampai terlewatkan Kesalahan dalam Intermittent Fasting yang Sering Diabaikan no.3 Paling Sering Dilakukan

2. Memperbanyak Doa Saat Berbuka dan Sahur

Banyak yang menganggap berbuka hanya sebagai waktu makan, padahal ada keutamaan besar dalam berdoa saat itu. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidak akan ditolak.” (HR. Ibnu Majah No. 1753)

Namun, selain berbuka, waktu sahur juga merupakan momen yang penuh berkah. Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat kepada mereka yang bersahur (HR. Ahmad No. 11003). Tidak ada salahnya menambah doa di kedua waktu ini agar Ramadhan kita lebih bermakna.

Data dari Pew Research Center (2022) menunjukkan bahwa 65% umat Muslim di seluruh dunia merasa lebih dekat dengan Tuhan selama Ramadhan. Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah meningkatnya intensitas doa dan ibadah.

3. Menerapkan Pola Makan Sehat yang Mendukung Ibadah

Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memulai gaya hidup sehat. Sayangnya, banyak yang justru makan berlebihan saat berbuka, mengonsumsi makanan tinggi gula, atau kurang memperhatikan asupan serat dan mineral.

Salah satu cara menjaga kesehatan selama Ramadhan adalah memilih makanan yang kaya serat dan nutrisi, seperti Beras Benku dari Ekafarm. Beras ini diformulasikan khusus untuk mereka yang sedang diet, tinggi serat dan mineral, sehingga cocok untuk menjaga energi selama puasa tanpa khawatir kelebihan kalori. Dengan pola makan sehat, ibadah pun lebih optimal!

Penutup

Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga momentum untuk memperbanyak amalan sunnah. Dari berbagi makanan, memperbanyak doa saat berbuka dan sahur, hingga menjaga pola makan sehat—semua ini bisa menjadi cara kita meraih pahala dan keberkahan lebih maksimal.

Jadi, sudah siap untuk menjadikan Ramadhan tahun ini lebih bermakna?

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Badan Zakat Untuk Membayar dan Menyalurkan Zakat Anda

Memahami Qadha Puasa: Panduan Lengkap untuk Ganti Puasa Ramadhan

Memahami Qadha Puasa: Panduan Lengkap untuk Ganti Puasa Ramadhan

Ganti puasa ramadhan – Setiap tahun, Pak Ahmad selalu menemani istrinya kontrol kehamilan di bulan Ramadhan. Sebagai calon ayah yang bertanggung jawab, ia mendampingi istrinya yang terpaksa tidak berpuasa karena kondisi kehamilannya. “Nanti kita ganti puasanya sama-sama ya, Bu,” ucapnya menenangkan sang istri yang merasa bersalah karena tidak bisa menjalankan ibadah puasa. Kisah ini mewakili jutaan Muslim di seluruh dunia yang karena berbagai kondisi harus mengganti puasa mereka di luar bulan Ramadhan.

Kapan Kita Wajib Mengganti Puasa?

Kewajiban mengganti puasa atau qadha berlaku dalam beberapa kondisi yang dibenarkan secara syariat. Berdasarkan data survei BAZNAS tahun 2023, sekitar 35% Muslim Indonesia pernah memiliki tanggungan puasa yang harus diganti. Beberapa kondisi yang mewajibkan qadha puasa meliputi:

Wanita yang sedang haid atau nifas

  • Orang yang sedang sakit dan dikhawatirkan membahayakan kesehatan jika berpuasa
  • Musafir yang memenuhi syarat keringanan
  • Ibu hamil atau menyusui yang khawatir akan kesehatan diri atau bayinya

Baca Juga : 5 Persiapan Penting Menyambut Bulan Ramadhan

Tata Cara dan Waktu Ideal untuk Ganti Puasa Ramadhan

Menurut penelitian dari Islamic Research Center Jakarta, 68% Muslim yang memiliki tanggungan puasa cenderung menunda-nunda menggantinya hingga mendekati Ramadhan berikutnya. Padahal, mengqadha puasa sebaiknya dilakukan segera setelah ada kesempatan.
Beberapa tips mengatur waktu qadha puasa:

  1. Manfaatkan hari Senin dan Kamis yang memang disunahkan untuk puasa
  2. Hindari mengganti puasa di hari-hari yang diharamkan atau dimakruhkan
  3. Catat jumlah puasa yang harus diganti untuk memudahkan monitoring
  4. Ajak teman atau keluarga untuk mengganti puasa bersama

Aspek Kesehatan dalam Mengganti Puasa

Dr. Sarah Hasyim, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa pola makan saat mengganti puasa sebaiknya tetap dijaga seperti saat Ramadhan. Menurutnya, 45% orang yang mengganti puasa di luar Ramadhan cenderung kurang memperhatikan pola makan mereka. Untuk mendukung ibadah puasa yang sehat, pilihan makanan bergizi dan bernutrisi tinggi sangat penting. Salah satu produk yang dapat mendukung diet puasa Anda adalah beras Benku dari Ekafarm. Beras ini diformulasikan khusus untuk mereka yang sedang menjalani program diet, dengan kandungan serat dan mineral yang tinggi. Teksturnya yang pulen namun tetap menjaga indeks glikemik membuat Anda tetap kenyang lebih lama selama menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga : Tips berpuasa untuk penderita maag

Pentingnya Niat dan Konsistensi

Mengganti puasa memerlukan komitmen yang kuat. Penelitian dari Global Muslim Health Observatory menunjukkan bahwa hanya 40% Muslim yang berhasil melunasi hutang puasa mereka sebelum Ramadhan berikutnya. Ini menunjukkan pentingnya perencanaan dan konsistensi dalam mengganti puasa.

Ibadah qadha puasa atau ganti puasa ramadhan merupakan bentuk tanggung jawab kita kepada Allah SWT. Meski dilakukan di luar Ramadhan, nilai dan manfaatnya tetap sama berharga. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan konsistensi dalam melaksanakannya. Dengan perencanaan yang baik, pemilihan waktu yang tepat, dan dukungan nutrisi yang optimal, mengganti puasa bukan lagi menjadi beban, melainkan kesempatan untuk menyempurnakan ibadah kita kepada Allah SWT

Ramadhan: Pintu Keberkahan yang Dinanti Setiap Insan

Ramadhan: Pintu Keberkahan yang Dinanti Setiap Insan

Keutamaan bulan ramadhan – Bayangkan sebuah pintu emas yang hanya terbuka setahun sekali, menawarkan kesempatan tak terbatas untuk membersihkan diri dan meraih pahala berlipat ganda. Itulah Ramadhan, bulan suci yang Allah SWT anugerahkan kepada umat Muslim. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2023, lebih dari 1,8 miliar Muslim di seluruh dunia merayakan Ramadhan dengan penuh sukacita dan pengharapan.

Multiplier Effect: Pahala yang Tak Terbayangkan

Apa yang membuat Ramadhan begitu istimewa? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda bahwa satu kebaikan di bulan Ramadhan dilipatgandakan hingga 70 kali lipat. Namun, tahukah Anda bahwa pelipatan pahala ini tidak terbatas pada ibadah formal saja?

Penelitian dari International Journal of Environmental Research and Public Health (2022) mengungkapkan bahwa 87% Muslim yang berpuasa mengalami peningkatan signifikan dalam aspek kesehatan mental dan spiritual. Kegiatan sederhana seperti tersenyum kepada saudara Muslim, memberi makan orang yang berbuka puasa, atau bahkan menahan amarah mendapatkan reward yang berlipat di bulan yang mulia ini.

Baca Juga : Ukuran Pemberian Zakat Fitrah Kepada Mustahik

Lailatul Qadar: Misteri yang Tersembunyi dalam 10 Malam Terakhir

Tidak banyak yang mengetahui bahwa pencarian Lailatul Qadar memiliki dimensi astronomi yang menarik. Menurut kajian dari Islamic Astronomy Center di Universitas Al-Azhar, terdapat fenomena astronomi unik yang terjadi pada 10 malam terakhir Ramadhan, di mana tingkat kegelapan malam mencapai level optimal untuk observasi bintang.

Malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini memiliki tanda-tanda yang tidak selalu dibahas di artikel umum:

  • Temperatur udara yang cenderung stabil dan sejuk
  • Kelembaban udara yang lebih tinggi dari biasanya
  • Keheningan alam yang luar biasa, bahkan hewan-hewan nocturnal cenderung lebih tenang

Rahasia Metabolisme Puasa yang Jarang Diungkap | Keutamaan Bulan Ramadhan

Studi terbaru dari Journal of Nutrition and Metabolism (2023) mengungkapkan temuan mengejutkan: puasa Ramadhan memicu proses “autophagy” – mekanisme tubuh membersihkan sel-sel yang rusak – yang mencapai puncaknya pada hari ke-15 puasa. Data menunjukkan bahwa 76% pelaku puasa mengalami perbaikan signifikan dalam fungsi metabolik mereka.

Lebih menarik lagi, penelitian dari Harvard Medical School menemukan bahwa pola makan sahur dan berbuka ala Rasulullah SAW secara ilmiah terbukti ideal untuk menjaga keseimbangan gula darah dan metabolisme tubuh.

Baca Juga : AGAR PUASA TIDAK LEMAS, MAKANLAH NASI BERAS MERAH

The Hidden Gems: Amalan yang Terlupakan

Di tengah hiruk pikuk tarawih dan tadarus, beberapa amalan utama sering terlupakan:

  • Berdoa saat hujan turun di Ramadhan, yang menurut hadits memiliki keberkahan khusus
  • Membaca doa-doa malaikat, yang jarang dibahas dalam literatur populer
  • Melakukan i’tikaf singkat, tidak harus sepuluh hari penuh

Menariknya, sebuah survei dari Islamic Social Research Institute (2023) mengungkapkan bahwa hanya 23% Muslim yang mengetahui dan mengamalkan praktik-praktik khusus ini.

Ramadhan bukan sekadar ritual tahunan yang berlalu begitu saja. Ia adalah kesempatan emas yang Allah SWT berikan untuk transformasi diri yang holistik. Bulan ini menghadirkan peluang unik untuk meningkatkan kualitas spiritual, mental, dan fisik secara bersamaan. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang keutamaan-keutamaan tersembunyi ini, kita dapat memaksimalkan setiap momen berharga di bulan yang penuh berkah ini. Mari jadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum untuk mencapai versi terbaik dari diri kita, baik secara spiritual maupun ilmiah.

5 Persiapan Penting yang Sering Terlewatkan dalam Menyambut Ramadhan

5 Persiapan Penting yang Sering Terlewatkan dalam Menyambut Ramadhan

Setiap tahun, ketika bulan Sya’ban hampir berakhir, suasana mulai berubah. Ibu-ibu sibuk membersihkan rumah, pasar menjadi lebih ramai, dan masjid-masjid mulai dipenuhi jamaah yang berlatih shalat tarawih. Namun, di balik semua persiapan yang tampak, ada beberapa hal penting yang sering terlewatkan oleh banyak dari kita. Berikut adalah lima persiapan esensial yang mungkin belum banyak dibahas, namun sangat penting untuk menyambut Ramadhan dengan optimal.

1. Menyusun Rencana Ibadah Pribadi

Seringkali, kita memasuki Ramadhan tanpa rencana yang jelas mengenai ibadah apa saja yang ingin ditingkatkan atau ditambahkan. Membuat jadwal harian yang mencakup waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an, dzikir, dan shalat sunnah dapat membantu memaksimalkan ibadah kita selama bulan suci ini. Dengan memiliki rencana yang terstruktur, kita dapat memastikan bahwa setiap hari di Ramadhan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sebuah studi oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa 93% Muslim di seluruh dunia berpuasa di bulan Ramadhan, tetapi hanya sekitar 40% yang benar-benar menyelesaikan bacaan Al-Qur’an. Dengan perencanaan yang baik, target seperti khatam Al-Qur’an atau memperbanyak sedekah bisa lebih mudah dicapai.

2. Mengatur Pola Tidur dan Makan Sejak Dini

Perubahan jadwal makan dan tidur selama Ramadhan dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas kita. Mulailah menyesuaikan pola tidur dan makan beberapa minggu sebelum Ramadhan tiba. Misalnya, biasakan bangun lebih awal untuk shalat tahajud atau qiyamul lail, sehingga tubuh terbiasa dengan waktu sahur nantinya. Selain itu, mengurangi konsumsi kafein dan makanan berat di malam hari dapat membantu tubuh beradaptasi lebih baik saat puasa.

Menurut penelitian dari National Sleep Foundation, perubahan pola tidur yang drastis dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan menurunkan produktivitas. Oleh karena itu, transisi bertahap sangat disarankan agar tubuh tidak kaget saat memasuki bulan puasa.

Baca Juga : 5 TIPS AGAR PUASA TIDAK LEMAS DAN TETAP BERENERGI

3. Meningkatkan Kualitas Hubungan Sosial

Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi dan memperbaiki hubungan yang mungkin renggang. Sebelum Ramadhan, luangkan waktu untuk mengunjungi keluarga, tetangga, atau teman yang sudah lama tidak bertemu. Meminta maaf dan memaafkan dapat membersihkan hati dan mempersiapkan diri untuk menjalani ibadah dengan lebih khusyuk.

Dalam sebuah penelitian dari Harvard Medical School, ditemukan bahwa hubungan sosial yang baik dapat meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres. Oleh karena itu, memperbaiki hubungan sebelum Ramadhan bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan mental selama bulan suci.

4. Mempersiapkan Mental untuk Menahan Emosi

Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan emosi negatif seperti marah, iri, dan dendam. Mulailah melatih diri untuk lebih sabar dan mengendalikan emosi sebelum Ramadhan tiba. Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau dzikir dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kontrol diri.

Sebuah studi dari American Psychological Association menunjukkan bahwa individu yang rutin melakukan latihan pengendalian emosi cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan lebih mampu menghadapi situasi sulit dengan tenang. Ini sangat relevan selama Ramadhan, di mana kita dituntut untuk tetap sabar meskipun dalam kondisi fisik yang lemah.

Baca Juga : Ajak Anak untuk Puasa Sejak Dini, Inilah Tips yang Orang Tua Lakukan

5. Mempelajari Ilmu Tentang Ramadhan Lebih Mendalam

Banyak dari kita yang mungkin hanya mengetahui hal-hal dasar tentang puasa dan ibadah di bulan Ramadhan. Luangkan waktu untuk mempelajari lebih dalam tentang fiqh puasa, keutamaan shalat tarawih, atau sejarah Ramadhan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, ibadah yang kita lakukan akan menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan tuntunan.

Misalnya, tidak semua orang tahu bahwa dalam sejarah Islam, Perang Badar terjadi di bulan Ramadhan dan menjadi salah satu momen penting dalam perkembangan Islam. Mengetahui hal ini bisa menambah semangat kita dalam menjalani bulan suci dengan penuh makna.

Dengan mempersiapkan lima hal di atas, kita dapat menyambut Ramadhan dengan lebih siap dan penuh makna. Semoga ibadah kita di bulan suci ini diterima dan membawa berkah bagi kita semua.

 

5 Persiapan Penting Menyambut Bulan Ramadhan

5 Persiapan Penting Menyambut Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Bagi umat Islam, bulan ini adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Di bulan ini, kita diwajibkan untuk berpuasa dari subuh hingga maghrib, meningkatkan ibadah dan amal shaleh, serta menjauhi hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa kita.

Namun, apakah kita sudah benar-benar siap untuk menyambut bulan suci ini? Apa saja persiapan yang harus kita lakukan agar puasa kita lancar dan maksimal? Berikut adalah 5 persiapan penting yang bisa kita lakukan sebelum Ramadhan tiba.

1. Menyelesaikan Utang Puasa Tahun Lalu

Salah satu persiapan yang harus kita lakukan adalah menyelesaikan utang puasa tahun lalu. Jika kita masih memiliki utang puasa, baik karena sakit, haid, nifas, atau halangan lainnya, maka kita harus segera melunasinya sebelum Ramadhan datang. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa yang berutang puasa Ramadhan, maka tidak sah dia berpuasa sebelum melunasinya, kecuali dengan izin dari Allah.” (HR. Bukhari)

Jika kita tidak melunasi utang puasa kita, maka kita akan berdosa dan puasa kita tidak akan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu yang tersisa ini untuk menunaikan kewajiban kita dan membersihkan diri kita dari dosa.

Baca Juga : Perlu Diketahui: Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh

2. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Persiapan lain yang tidak kalah penting adalah menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Puasa adalah ibadah yang menuntut kita untuk menahan lapar, haus, dan hawa nafsu. Untuk itu, kita harus memastikan bahwa tubuh dan jiwa kita dalam kondisi prima dan siap untuk menjalani puasa.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan fisik kita adalah:

  • Mengatur pola makan dan minum yang seimbang dan bergizi. Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti gorengan, kopi, dan soda. Pilihlah makanan dan minuman yang dapat memberi energi dan cairan, seperti buah-buahan, sayuran, susu, dan air putih.
  • Mengatur pola tidur yang cukup dan berkualitas. Tidurlah minimal 6 jam sehari dan hindari begadang. Bangunlah lebih awal untuk melaksanakan shalat tahajud dan sahur. Tidur yang cukup dapat meningkatkan imunitas tubuh dan konsentrasi kita saat berpuasa.
  • Berolahraga secara teratur dan sesuai kemampuan. Olahraga dapat membantu kita membakar kalori, melancarkan peredaran darah, dan mengeluarkan racun dari tubuh. Pilihlah olahraga yang ringan dan tidak terlalu melelahkan, seperti jalan kaki, senam, atau yoga. Lakukanlah olahraga di pagi atau sore hari, dan hindari olahraga di siang hari saat cuaca panas.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental kita adalah:

  • Menghindari stres dan konflik. Stres dan konflik dapat mengganggu kesehatan mental kita dan mengurangi kualitas puasa kita. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk selalu tenang, sabar, dan positif. Jauhi hal-hal yang dapat menimbulkan stres dan konflik, seperti berita negatif, gosip, dan pertengkaran. Carilah hal-hal yang dapat membuat kita bahagia dan damai, seperti berdzikir, berdoa, dan bersyukur.
  • Meningkatkan hubungan sosial. Hubungan sosial yang baik dapat memberi kita dukungan dan motivasi untuk berpuasa. Oleh karena itu, kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Berbagilah pengalaman dan cerita tentang puasa dengan mereka. Bantu dan tolonglah mereka yang membutuhkan. Dan jangan lupa untuk saling memaafkan dan bermaaf-maafan.

Baca Juga : Manfaat Zakat Fitrah Dalam Ketentuan Islam

3. Membuat Jadwal Ibadah dan Aktivitas

Persiapan selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah membuat jadwal ibadah dan aktivitas kita selama Ramadhan. Dengan membuat jadwal, kita dapat mengatur waktu dan prioritas kita dengan lebih baik. Kita juga dapat memaksimalkan ibadah dan amal shaleh kita tanpa mengabaikan kewajiban dan tanggung jawab kita.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam membuat jadwal adalah:

  • Menyesuaikan jadwal dengan kondisi dan kemampuan kita. Jangan membuat jadwal yang terlalu padat atau berlebihan, karena itu akan membuat kita lelah dan stres. Buatlah jadwal yang realistis dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas kita.
  • Menyeimbangkan antara ibadah wajib dan sunah. Ibadah wajib adalah ibadah yang harus kita lakukan tanpa boleh meninggalkannya, seperti shalat lima waktu, puasa, dan zakat. Ibadah sunah adalah ibadah yang dianjurkan untuk kita lakukan, tetapi tidak berdosa jika kita tidak melakukannya, seperti shalat sunah, tadarus Al-Qur’an, dan sedekah. Kita harus mengutamakan ibadah wajib, tetapi juga tidak mengabaikan ibadah sunah. Kita harus berusaha untuk melaksanakan keduanyasebanyak mungkin, sesuai dengan kemampuan kita.
  • Menyisipkan waktu istirahat dan bersantai. Meskipun kita ingin beribadah sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan, kita juga harus memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan kita. Kita harus menyisipkan waktu untuk istirahat dan bersantai, agar tubuh dan jiwa kita tetap segar dan bugar. Kita bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menyehatkan, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau bermain game.

Baca Juga : Ajak Anak untuk Puasa Sejak Dini, Inilah Tips yang Orang Tua Lakukan

4. Menyiapkan Perlengkapan Ibadah dan Lebaran

Persiapan yang keempat adalah menyiapkan perlengkapan ibadah dan lebaran kita. Perlengkapan ibadah adalah segala sesuatu yang kita butuhkan untuk melaksanakan ibadah, seperti Al-Qur’an, sajadah, mukena, sarung, tasbih, dan lain-lain. Perlengkapan lebaran adalah segala sesuatu yang kita butuhkan untuk merayakan hari raya Idul Fitri, seperti pakaian baru, kue lebaran, amplop, dan lain-lain.

Menyiapkan perlengkapan ibadah dan lebaran sejak awal dapat memberi kita banyak manfaat, antara lain:

  • Menghemat waktu dan tenaga. Jika kita menyiapkan perlengkapan ibadah dan lebaran sejak awal, kita tidak perlu repot-repot mencari atau membelinya di saat-saat mendekati Ramadhan atau lebaran. Kita juga dapat menghindari keramaian dan antrian di pasar atau toko. Dengan begitu, kita dapat menghemat waktu dan tenaga kita untuk beribadah dan beraktivitas lainnya.
  • Menghemat uang dan mendapatkan harga terbaik. Jika kita menyiapkan perlengkapan ibadah dan lebaran sejak awal, kita dapat menghemat uang danmendapatkan harga terbaik. Kita dapat memanfaatkan promo, diskon, atau harga murah yang biasanya ditawarkan oleh penjual sebelum Ramadhan atau lebaran. Kita juga dapat menghindari kenaikan harga atau kelangkaan barang yang biasanya terjadi menjelang Ramadhan atau lebaran.
  • Meningkatkan semangat dan kesiapan kita. Jika kita menyiapkan perlengkapan ibadah dan lebaran sejak awal, kita dapat meningkatkan semangat dan kesiapan kita untuk menyambut bulan suci dan hari raya. Kita dapat merasakan suasana Ramadhan dan lebaran yang khas dan meriah.

5. Memperbaharui Niat dan Meningkatkan Spiritualitas

Seiring dengan mendekatnya bulan Ramadhan, penting bagi kita untuk memperbaharui niat dan meningkatkan spiritualitas kita. Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang membersihkan hati dan pikiran, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berikut adalah beberapa cara untuk memperbaharui niat dan meningkatkan spiritualitas:

  • Memperbanyak Doa dan Dzikir: Luangkan waktu lebih untuk berdoa dan berdzikir. Ini akan membantu kita untuk selalu ingat kepada Allah dan menjaga hati kita tetap tenang.
  • Membaca dan Memahami Al-Qur’an: Jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk lebih mendalami Al-Qur’an. Baca dan renungkan makna ayat-ayatnya agar kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran darinya.
  • Mengikuti Kajian Keagamaan: Ikuti kajian atau ceramah keagamaan yang sering diadakan selama bulan Ramadhan. Ini akan membantu kita untuk memperdalam pengetahuan agama dan meningkatkan keimanan kita.
  • Bersosialisasi dengan Komunitas Muslim: Bergabunglah dengan komunitas Muslim untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dalam menjalankan ibadah Ramadhan.
  • Dengan persiapan yang matang, kita dapat menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh semangat. Semoga Ramadhan tahun ini menjadi bulan yang penuh berkah dan kebaikan bagi kita semua.

Baca Juga : AGAR PUASA TIDAK LEMAS, MAKANLAH NASI BERAS MERAH

Kesimpulan

Menyambut bulan Ramadhan memang membutuhkan persiapan yang tidak hanya fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Dengan lima persiapan penting di atas, kita dapat memastikan bahwa kita siap untuk menjalankan ibadah puasa dengan maksimal. Selain itu, menurut survei oleh GoodStats, mayoritas masyarakat Indonesia telah menyiapkan bujet harian Ramadhan yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya, dengan persentase sebesar 43%1. Ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Ramadhan bagi umat Muslim di Indonesia, dan bagaimana mereka berusaha untuk memaksimalkan ibadah mereka selama bulan suci ini.

Semoga dengan persiapan yang baik, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Selamat menyambut bulan Ramadhan!

Jadwal puasa 20224 pdf bisa anda dapatkan disini.

5 TIPS AGAR PUASA TIDAK LEMAS DAN TETAP BERENERGI

5 TIPS AGAR PUASA TIDAK LEMAS DAN TETAP BERENERGI

Marhaban ya Ramadan, Moms. Akhirnya, bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan datang lagi. Sebelumnya, mari bersama syukuri nikmat dapat berjumpa lagi dengan bulan ramadan tahun ini. Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berada di sekitar kita, tetap jaga semangat puasa, ya.

Saat puasa, beberapa orang sering mengeluhkan rasa lemas, lesu, dan tidak berenergi untuk beraktivitas seperti biasanya. Akan tetapi, Moms, bisa kok, puasa tanpa rasa lemas. Siapa bilang puasa tidak bisa berenergi dan semangat 100% seperti hari biasanya?

Contoh kelompok orang yang tetap berenergi dan kuat meskipun puasa menahan haus dan lapar lebih dari 10 jam yaitu para atlet, jurnalis, dan pekerja teknis yang harus turun ke lapangan. Pernahkah Anda membayangkan atau bertanya- tanya, “Bagaimana caranya ya, para atlet tetap bisa kuat bertanding saat puasa?” Bahkan, ada para atlet yang harus berpuasa lebih lama daripada kita, rakyat negara khatulistiwa, yaitu negara yang sedang mengalami musim panas saat puasa. Mereka bisa berpuasa hingga 19- 20 jam.

Lumrahkah lemas saat puasa?

Lemas saat puasa dikatakan hanya terjadi pada fase awal puasa, yakni 3-4 hari pertama. Setelah 3-4 hari tubuh akan mulai beradaptasi dengan jadwal makan yang baru sehingga tak akan lagi merasa lemas dan lesu. Kondisi lemas ini dapat disebabkan kadar gula darah yang turun saat puasa lebih dari 10 jam.

Jika Anda masih selalu merasa lemas saat puasa, mungkin ada yang salah dengan pola hidup atau pola makan Anda saat berbuka puasa dan sahur.

Tips agar puasa tidak lemas dan tetap berenergi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa atlet tetap bisa berlatih seperti biasa pada saat berpuasa. Apa rahasianya? Kuncinya adalah persiapan yang baik dan matang, diet, jadwal tidur, hingga jadwal olahraga atau latihan rutin. Menyesuaikan diet, jadwal olahraga dan latihan, serta jadwal tidur. Beberapa atlet menghindari makan makanan manis yang berlebihan saat berbuka, seperti makanan penutup, soda, dan jus.

Setelah sedikit mengintip kunci kebugaran para atlet saat puasa, berikut beberapa tips sederhana berikut dapat Anda lakukan agar puasa tidak lemas dan tetap berenergi.

1. Hidrasi yang cukup dan baik

tips puasa agar tidak lemas
Pastikan Anda terhidrasi dengan baik selama puasa

Hidrasi yang baik dan cukup menjadi kunci utama energi Anda saat berpuasa. Dehidrasi saat berpuasa kemungkinan besar menjadi penyebab Anda merasa lemas. Pada saat puasa, kesempatan Anda untuk minum hanya terbatas pada jam- jam tertentu. Anda dapat memenuhi kebutuhan minum air putih pada saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur.

Karena perubahan jam makan dan minum ini, Anda bisa mencoba pola 2-4-2 untuk memastikan hidrasi yang baik saat puasa. Pola ini yaitu Anda minum 2 gelas air putih saat berbuka puasa, 4 gelas sepanjang malam, dan 2 gelas saat sahur. Selain memenuhi kebutuhan air putih, Anda juga bisa menyiasati hidrasi yang baik dengan mengonsumsi buah dan sayur yang banyak mengandung air.

Apa saja buah dan sayur yang banyak mengandung air? Beberapa contoh diantaranya yaitu tomat, bayam, selada, timun, wortel, semangka, paprika, kembang kol, belimbing, blewah, jeruk bali. Anda bisa memasak dengan menggunakan bahan tersebut, memakannya langsung, dibuat smoothies, jus buah, atau sop buah.

2. Jaga diet Anda (jenis dan pola makan sehari- hari)

diet agar puasa tidak lemas
Pilihlah makanan bergizi utuh, bukan hanya tinggi kalori, tetapi rendah gizi

Diet memegang peranan penting dalam menjaga kebugaran dan kesehatan Anda selama puasa. Saat puasa, pasti Anda sering membayangkan, “Nanti buka puasa enaknya makan apa, ya?” Lalu, Anda scroll Instagram, buka Tik Tok, atau media sosial lain dan muncul banyak makanan dan minuman yang menggugah selera. Makanan dan minuman tersebut biasanya es yang tinggi kadar gula, makanan yang digoreng, makanan pedas, atau makanan lain yang sebenarnya belum memenuhi kebutuhan gizi Anda.

Makanan bertepung, deep-fried, atau makanan yang tinggi gula justru akan membuat Anda cepat lelah selama berpuasa dan hanya menyumbang kalori berlebih untuk tubuh Anda. Makanan tersebut umumnya rendah serat, gizi, dan tinggi karbohidrat sederhana. Padahal, karbohidrat sederhana ini cenderung membuat cepat lapar dan gula darah melonjak dan tidak stabil.

Konsumsilah makanan segar seperti sayur-sayuran dan buah-buahan secara teratur untuk menjaga kebugaran dan kesehatan saat Anda berpuasa. Beberapa atlet mengonsumsi beberapa butir kurma secara rutin saat puasa. Kurma bukan hanya kaya akan serat, tetapi juga merupakan sumber gula alami, mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, pilihlah sumber karbohidrat kompleks sebagai ganti karbohidrat sederhana seperti nasi putih untuk membuat Anda kenyang lebih lama dan tetap berenergi. Sumber karbohidrat kompleks misalnya biji- bijian utuh seperti beras merah organik, beras hitam organik, dan beras coklat organik.

3. Siasati waktu dan porsi makan

atur waktu dan porsi makan agar puasa tidak lemas
Makanlah dengan porsi secukupnya untuk mengembalikan energi dan tetap fokus ibadah

Seringkali, saat berbuka, kita kalap makan apapun yang sudah terhidang. Akibatnya, tidak jarang perut kita begah, terlalu kenyang, hingga tidak fokus beribadah. Berbuka puasa seharusnya dijadikan sebagai momen untuk mengembalikan energi lagi untuk tarawih dan ibadah malam saat puasa. Akan tetapi, jika kita tidak menyiasati waktu dan porsi makan, bisa- bisa setelah berbuka, bukannya lebih berenergi dan semangat, malah menjadi lemas.

Dibandingkan menyantap makanan dalam porsi besar pada satu waktu, misal pada jam buka puasa, lebih baik mengonsumsinya dalam porsi kecil. Cobalah buka puasa dengan makanan porsi kecil. Misal, berbukalah dengan beberapa butir kurma yang akan membantu menormalkan kadar gula darah serta mengembalikan energi Anda. Baru setelah tarawih, makanlah nasi merah, oatmeal, atau makanan besar lain dengan porsi yang terkontrol. Pastikan juga untuk berhenti makan sekitar 1,5- 2 jam sebelum tidur untuk memberi kesempatan makanan Anda tercerna dengan baik.

4. Olahraga rutin dan tetap beraktivitas fisik

olahraga agar puasa tidak lemas
Tetap beraktivitas fisik dan olahragalah selama puasa agar tetap bugar

Puasa bukan berarti Anda selalu mager- mageran dan mencari- cari alasan untuk diam di tempat saja. Tetap beraktivitas fisik selama puasa justru akan membantu Anda bugar dan berenergi. Berolahraga selama puasa juga dapat menjadi salah satu kegiatan yang dimasukkan dalam to-do list Anda. Loh, olahraga selama puasa? Apa tidak capek dan lelah?

Ada tips dan trik olahraga saat puasa, Moms. Beberapa atlet memfokuskan diri untuk menjaga level kebugaran (fitness) selama puasa, tidak terlalu mem-push dirinya selama puasa. Selain itu, jam olahraga saat puasa bisa Anda jadwalkan beberapa jam sebelum berbuka atau setelah tarawih. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan kemampuan Anda dan juga Anda senangi.

Apakah harus olahraga dengan durasi tertentu, misal 30 menit sehari? Jika Anda bisa, hal tersebut lebih baik. Akan tetapi, jangan karena Anda belum bisa olahraga 30 menit sehari, kemudian sama sekali tidak olahraga dan hanya menunggu waktu luang 30 menit tersebut untuk datang. Anda sendiri lah yang membuat dan menjadwalkan waktu tersebut. Kuncinya, mulai dulu, gerak dulu, dan senang dulu untuk memulainya.

5. Disiplin waktu tidur

disiplin waktu tidur agar puasa tidak lemas
Disiplin waktu tidur dan kualitas tidur yang baik akan memulihkan energi Anda di pagi hari

Waktu tidur yang cukup dan kualitas tidur yang baik akan memastikan Anda tetap berenergi selama puasa. Cobalah untuk bangun dan tidur di jam yang sama tiap hari sehingga tubuh memiliki jam biologis yang terjadwal. Buatlah jadwal tidur dan bangun tidur di saat Ramadan dan tepatilah jadwal yang Anda buat.

Berikut beberapa hal yang dapat diterapkan agar Anda memiliki waktu istirahat yang berkualitas:

  • Mandi dengan air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik tenang sebelum tidur di malam hari dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak.
  • Hindari makan dalam waktu 2 jam sebelum waktu tidur. Gas dalam perut yang sedang mencerna makanan mungkin akan membuat Anda tetap terjaga.
  • Cobalah untuk mengurangi, bahkan menghindari minuman yang mengandung kafein selama puasa agar jam tidur dapat dikontrol. Kafein dalam kopi, minuman bersoda, maupun teh yang dikonsumsi 3- 6 jam sebelum tidur dapat membuat Anda sulit tidur dan berpeluang mendadak terjaga di tengah malam.
  • Sebaiknya jadikan kamar tidur hanya untuk istirahat. Keberadaan komputer dan TV di kamar justru mengganggu ketenangan.
  • Padamkan lampu saat tidur atau minimkan pencahayaan kamar tidur.

Baca juga: 7 TIPS TIDUR LEBIH CEPAT DAN ANTI BEGADANG

Semoga 5 tips di atas dapat membantu Anda tetap berenergi dan tidak lemas selama berpuasa sebulan ini.

 

Alasan Beras Merah Baik Dikonsumsi oleh Orang Berpuasa

Alasan Beras Merah Baik Dikonsumsi oleh Orang Berpuasa

ekafarm.com – Beras merah atau brown rice adalah beras yang tidak digiling atau setengah digiling, jadi bisa dikatakan whole grain atau berbutir utuh. Beras memiliki beberapa lapisan kulit, jika semua lapisan kulit ini dikelupas, maka didapatkan beras putih. Dalam hal ini beras merah hanya mengalami pengelupasan kulit terluar sehingga ia masih diselubungi kulit yang menyebabkan warnanya merah. Lapisan kulit inilah yang mengandung banyak serat, mineral dan vitamin. Beras merah mempunyai rasa sedikit seperti kacang dan lebih kenyal daripada beras putih.

Kandungan serat dalam beras merah membuat rasa kenyang bertahan lebih lama jika dikonsumsi dalam jumlah porsi tertentu, tanpa harus menambahkan banyak kalori ke dalam tubuh. Hal ini dilakukan serat dengan cara mengisi ruang di lambung, sehingga pada saat kenyang hormone leptin akan terangsang yang kemudian memberi sinyal ke reseptor khusus yang ada di hipotalamus otak sehingga berpikir bahwa sudah kenyang dan harus berhenti makan. Selain itu, serat dapat memperlambat pengosongan isi lambung dan kerja pencernaan, sehingga akan merasa kenyang lebih lama.

Baca Juga: Manfaat Beras Merah untuk bayi

Berikut ini adalah beberapa manfaat beras merah :

1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Serat yang ada di dalam beras merah membantu mengatur fungsi usus dan membuat rasa kenyang. Sebuah studi komparatif yang meneliti efek dari nasi putih dan beras merah selama pencernaan lambung membuatnya secara kualitatif terbukti bahwa lapisan bekatul pada beras merah mencegah penyerapan asam dan kelembapan, menghasilkan retensi tekstur yang lebih baik. Kandungan serat juga membawa bantuan dari kondisi lain seperti sembelit dan kolitis.

2. Meningkatkan kekebalan tubuh

Beras merah mengandung banyak sekali vitamin, mineral, dan komponen fenolik esensial yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam hal ini bermanfaat untuk memelihara tubuh, mempercepat penyembuhan, dan meningkatkan kemampuannya untuk melawan infeksi

3. Mengontrol diabetes

Beras merah memiliki indeks glikemik rendah yang membantu dalam mengurangi lonjakan insulin dan membantu dalam stabilisasi kadar gula darah dalam tubuh. Sebuah studi perbandingan yang dilakukan dalam hal ini mengungkapkan bahwa beras merah kaya asam fitat, serat, dan polifenol penting. Beras merah adalah sumber karbohidrat kompleks yang membantu dalam pelepasan gula lebih lambat dibandingkan dengan nasi putih.

4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Beras merah kaya akan selenium yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Dengan mengonsumsi beras merah dapat membantu mengurangi penyumbatan arteri karena penumpukan plak. Tindakan pelindung ini mengurangi risiko gangguan jantung seperti hipertensi tinggi dan penyakit vaskular. Studi yang dilakukan dalam hal ini menunjukkan bahwa jaringan di sekitar butir beras merah mengandung komponen yang bekerja melawan protein endokrin angiotensin II, yang memainkan peran utama dalam perkembangan tekanan darah tinggi dan atherosclerosis.

Dengan demikian, beras merah sangat baik untuk dikonsumsi pada saat sahur agar kenyang tahan lama pada saat puasa di siang hari.

Perlu Diketahui: Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh

Perlu Diketahui: Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh

Ekafarm.com – Umat Islam telah diperintahkan untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Berpuasa berarti menahan diri tidak makan, minum, merokok dan aktivitas seksual sejak terbit hingga tenggelamnya matahari untuk memperdalam ketaqwaan kepada Allah SWT.

Tak hanya memperkuat secara spiritual, berpuasa telah dibuktikan oleh banyak pakar memiliki manfaat kesehatan baik untuk fisik maupun mental. Bahkan ada ‘modifikasi’ puasa dengan puasa intermiten yang dilakukan dua kali dalam seminggu, mirip dengan puasa Senin-Kamis bagi umat Muslim.

Para ahli menyebut puasa dapat mencegah penyakit seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung dan obesitas, dll. Dengan tidak mengonsumsi apapun, tubuh kita bisa berkonsentrasi untuk membuang racun dan mengistirahatkan sistem pencernaan.

Tunaikan Zakat Fitrah / Fidyah Dengan Beras Organik

Berikut adalah manfaat puasa bagi kesehatan:

  1. Menyehatkan otak
    Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa fokus pada mental saat Ramadhan dapat meningkatkan kadar faktor neurotropik yang diturunkan dari otak atau BDNF. BDNF dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel-sel otak yang bisa meningkatkan fungsinya.
  2. Sehatkan jantung
    Tak cuma menurunkan berat badan, puasa Ramadhan juga membantumu menurunkan kadar kolesterol sehingga sangat sehat bagi jantungmu. Tim kardiolog di Uni Emirat Arab menemukan bahwa orang-orang menikmati efek positif pada profil lipid mereka, yang berarti ada penurunan kolesterol dalam darah.
  3. Mengatur pola makan
    Masalah utama pada diet-diet populer masa kini adalah yo-yo atau bobot dengan mudah kembali lagi, dan bahkan bisa lebih banyak. Di bulan Ramadhan, kamu akan terhindar dari masalah yo-yo. Karena pengurangan konsumsi makanan selama puasa menyebabkan perut lama-kelamaan mengecil. Sehingga kamu hanya perlu makan lebih sedikit agar kenyang.
  4. Detoks tubuh
    Salah satu manfaat puasa bagi kesehatan yang paling dikenal adalah untuk membuang racun atau detoks tubuh. Tak hanya detoks secara spiritual, namun dengan tidak makan ataupun minum selama 12-13 jam. Maka tubuh akan diberi kesempatan langka untuk mendetoksifikasi sistem pencernaannya selama sebulan penuh.
  5. Tubuh lebih kuat
    Dengan tidak makan seharian selama bulan Ramadhan, metabolisme tubuh kita akan menjadi lebih efisien. Yang berarti jumlah nutrisi yang diserap tubuh juga akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh hormon yang disebut adiponektin. Yang diproduksi dari kombinasi antara puasa dengan makan larut malam, dan membuat otot tubuh kita mampu menyerap nutrisi lebih banyak.

Read More: Beras Merah Solusi baik saat puasa