TIPS SEHAT MENYIMPAN DAN MENGOLAH DAGING SAPI

TIPS SEHAT MENYIMPAN DAN MENGOLAH DAGING SAPI

Bagaimana perayaan Idul Adha kali ini, Moms? Sudah tahu tips untuk menyimpan dan mengolah daging kurban di rumah? Yup, daging kurban yang meliputi domba, kambing, maupun sapi memiliki cara penyimpanan dan pengolahan yang berbeda dari daging ayam. Biasanya, daging kurban yang  Moms dapat saat Idul Adha pasti dalam jumlah yang melebihi batas makan pada hari dibagikan daging. Oleh karenanya, daging harus disimpan agar dapat diolah dan dimasak pada waktu lain.

Mengapa metode menyimpan dan mengolah daging kurban menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan? Alasannya yaitu kualitas daging kurban dapat berkurang bahkan rusak jika metode dalam menyimpan dan mengolah daging tidak tepat. Akibatnya, rasa atau tekstur daging akan berubah ketika menjadi sajian, bahkan dapat terbuang sia-sia. Maka dari itu Moms, Eka Farm akan berbagi tips sehat menyimpan dan mengolah daging kurban, khususnya daging sapi untuk Anda praktikkan langsung setelah mendapat pembagian potongan daging kurban nanti.

Mengacu pada Badan Amil Zakat Nasional Yogyakarta yang memberikan beberapa tips penting dalam menyimpan dan mengolah daging kurban di masa pandemi Covid-19, yuk langsung simak sampai akhir.

Tips menyimpan dan mengolah daging kurban

  1. Pastikan kebersihan tangan sebelum memegang daging kurban. Cucilah tangan hingga bersih sebelum Anda menangani daging kurban. Ikuti prosedur cuci tangan dari Kementerian Kesehatan.
  2. Letakkan daging di tempat yang bersih. Selalu pastikan kebersihan alas tempat menaruh daging.
  3. Perhatikan etika batuk dan bersin saat mengolah daging.
  4. Segera bersihkan daging kurban yang baru dibagikan. Perhatikan pengananan tiap daging yang berbeda tergantung karakteristik daging. Tidak semua daging dibersihkan dengan dicuci.
  5. Jika kondisi daging sudah bersih, Anda dapat langsung menyimpan daging kurban ke dalam kulkas.
  6. Sebaiknya Anda memotong-motong daging kurban menjadi beberapa bagian sebelum dibekukan ke dalam freezer. Kemudian, masukkan potongan daging tersebut ke dalam plastik bening berukuran 0,5 kg atau 1 kg, lalu dimasukkan ke dalam kontainer plastik berukuran sedang. Simpan kontainer plastik berisi daging di dalam kulkas.
  7. Minimalisir udara dalam plastik bening pembungkus daging kurban (gunakan plastik wrap) sebelum dimasukkan ke dalam kontainer. Hal ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam daging.
  8. Jangan langsung menyimpan daging segar dalam freezer, melainkan simpan dulu di bagian bawah kulkas (lemari pendingin) selama 10-20 jam.
  9. Jika Anda akan mengolah dan memasak daging yang baru saja dikeluarkan dari freezer dan dalam keadaan beku, empukkan dengan cara Apa itu thawing? Thawing dilakukan dengan meletakkan daging beku yang masih terbungkus rapat dalam plastik atau ember kosong. Letakkan plastik atau ember tersebut di bawah aliran air kran hingga daging beku terendam. Setelah beberapa saat, daging akan kembali ke tekstur awal dan tidak lagi kaku. Bukalah pembungkus daging atau pecah pembungkusnya, kemudian bersihkan daging. Anda bisa langsung mengolah dan memasak daging kurban yang telah dibersihkan.

Tips tambahan menyimpan dan mengolah daging sapi

Selain tips-tips di atas, berikut adalah tips tambahan dalam menyimpan dan mengolah daging sapi yang dapat Anda terapkan di rumah.

  • Masa penyimpanan daging sapi mentah dalam lemari pendingin (bagian bawah kulkas) yaitu sekitar 2 hari, sedangkan jika disimpan dalam freezer, Moms bisa menyimpannya hingga 3-4 bulan
  • Sebelum diolah, buang lemak yang ada dalam daging sapi untuk memastikan daging sapi tidak memiliki kandungan lemak yang berlebih sehingga dapat mengganggu berat badan maupun pencernaan Anda.
  • Sebelum dimasak, sebaiknya daging sapi direbus ataupun dipanggang terlebih dahulu untuk membuat teksturnya lebih empuk.
  • Jika Moms akan menggoreng daging sapi, gunakan minyak selain minyak goreng biasa untuk mengontrol asupan lemak jenuh. Alternatif pilihan minyak untuk menggoreng misalnya minyak kelapa murni (bisa Moms dapatkan di Eka Farm), minyak bunga matahari, minyak kanola, minyak kedelai, atau minyak zaitun.
  • Pastikan daging sapi dimasak dengan suhu suhu >70°C agar bakteri yang mungkin masih ada dalam daging sapi dapat mati.
  • Bumbui atau marinasi daging sapi sebelum dimasak dengan rempah-rempah. Bumbu alami seperti rempah mengandung zat antibakteri untuk membunuh bakteri pada daging. Selain itu, membumbui atau memarinasi daging sapi sebelum dimasukkan ke dalam kulkas dapat membuat daging lebih awet dan tidak mudah busuk.
  • Anda juga bisa menggarami daging untuk membuatnya tidak hambar setelah dimasak. Namun, ingat untuk membatasi penggunaan garam. Konsumsi garam harian yang disarankan WHO dan Kementerian Kesehatan RI yaitu tidak lebih dari 1 sendok the per hari. Pembatasan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah yang kemudian menurunkan risiko penyakit jantung.

Moms, sudah lebih siap dan antusias untuk mengolah dan memasak daging sapi? Praktikkan tips di atas agar daging sapi hasil pembagian saat kurban tetap awet lama dengan tekstur dan kualitas daging tetap baik. Semoga bermanfaat dan langsung bisa dipraktikkan. Selamat mencoba.

ARTIKEL EDISI IDUL ADHA:

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

 

PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASA PANDEMI COVID-19!!!. BAGAIMANA SIH PROSEDURNYA?

PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASA PANDEMI COVID-19!!!. BAGAIMANA SIH PROSEDURNYA?

Ada yang berbeda dengan perayaan Idul Adha 1441 H tahun ini. Status PSBB pandemi Covid-19 masih ditegaskan oleh pemerintah. Kurva kasus virus baru ini pun belum menunjukkan tanda akan melandai stabil. Akibatnya, berbagai aspek kehidupan harus menyesuaikan dan mematuhi protokol yang telah ditetapkan oleh Pemerintah demi menjaga keselamatan individu maupun orang lain. Dampak pandemi Covid-19 pun tak berhenti di hari raya Idul Fitri kemarin, tetapi kembali dirasakan pada hari raya umat Islam Idul Adha 1441 Hijiriah. Idul Adha identik dengan pelaksanaan ibadah haji dan juga pemotongan hewan kurban serta berbagi hewan kurban. Pada masa pandemi ini, selain protokol sholat ied yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah pun mengeluarkan protokol tentang pemotongan hewan kurban.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyebutkan protokol kesehatan saat pelaksanaan kurban tahun 2020 terdiri dari 3 pokok, yaitu kesehatan hewan kurban, proses penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging kurban.

BAGAIMANA PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASA PANDEMI COVID-19?

Yuk, langsung saja simak, cermati, dan terapkan protokol pemotongan hewan kurban berdasarkan surat edaran dari Ditjen PKH Kementerian Pertanian tahun 2020 di bawah.

1. Jaga jarak fisik meliputi:

  • Pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di rumah potong hewan Ruminansia (RPH-R). Akan tetapi, ika kapasitas RPH-R terbatas dan tidak terjangkau, masyarakat memiliki alternatif lain untuk memotong hewan kurban di luar RPH-R. Fasilitas pemotongan hewan kurban di luar RPH-R wajib sudah mendapat izin Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota setempat melalui dinas yang membidangi fungsi kesehatan masyarakat veteriner;
  • Mengatur kepadatan kerumunan di tempat pemotongan hewan kurban;
  • Membatasi kehadiran di tempat pemotongan hewan hanya untuk panitia;
  • Jaga jarak minimal 1 meter antarpanitia pada saat pengulitan, pencacahan, penanganan, dan pengemasan daging;
  • Distribusi daging dilakukan oleh panitia kurban kepada para mustahik kurban.

 

2. Menerapkan kebersihan personal

  • Setiap panitia pemotongan daging dan penanganan daging kurban setelah dipotong harus dibedakan;
  • Setiap orang harus menggunakan alat pelindung diri minimal masker sejak perjalanan keluar ataupun menuju rumah dan selama berada di tempat pemotongan hewan;
  • Panitia yang melakukan pengulitan, penanganan dan pencacahan karkas/ daging dan jeroan harus memakai alat pelindung diri seperti masker, face shield, sarung tangan sekali pakai, apron (celemek) dan penutup alas kaki atau sepatu;
  • Penanggung jawab kegiatan kurban harus mengedukasi setiap orang untuk menghindari menyentuh muka, termasuk mata, hidung, telinga dan mulut;
  • Penanggung jawab kegiatan kurban menyediakan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer;
  • Menghindari berjabat tangan atau kontak langsung satu sama lain serta memperhatikan etika batuk, bersin atau meludah;
  • Setiap orang harus menjaga kebersihan tempat pemotongan dan peralatan yang akan maupun telah digunakan serta membuang kotoran dan atau limbah pada fasilitas penanganan kotoran atau limbah;
  • Setiap orang yang berada di tempat pemotongan hewan kurban harus segera membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian) sebelum kontak langsung dengan keluarga/ orang lain saat tiba di rumah.

3. Pemeriksaan kesehatan awal sebelum dilakukan kegiatan pemotongan

  • Pengukuran suhu tubuh di tiap pintu masuk tempat pemotongan;
  • Tiap orang yang memiliki gejala demam atau nyeri tenggorokan atau batuk, pilek atau sesak napas dilarang masuk ke tempat pemotongan;
  • Panitia sebaiknya berasal dari lingkungan tempat tingal yang sama dan tidak dalam masa karantina mandiri.

Perlu diperhatikan bahwa meskipun kita sedang merayakan hari besar umat Islam dan sedang dalam keadaan bersuka cita, bukan lantas kemudian teledor dan lalai menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah selama masa pandemi Covid-19. Lindungi keluarga Anda dan orang lain dengan mematuhi protokol pemotongan hewan kurban Idul Adha 1441 H ya, Moms. Selamat Idul Adha 1441 H untuk Anda sekeluarga di rumah.

ARTIKEL SPESIAL IDUL ADHA:

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

 

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

Moms, Idul Adha sudah semakin dekat. Dua hari lagi menuju salah satu hari raya umat Islam, hari raya kurban. Di hari yang mulia tersebut, pasti Moms sudah punya berbagai macam rencana untuk mengolah daging kambing ataupun sapi yang akan dibagikan oleh para panitia kurban. Pengolahan daging kambing yang juga menjadi salah satu daging potong hewan kurban umumnya membuat pusing beberapa orang karena baunya yang tidak mudah hilang (prengus). Kehati-hatian dalam memasak daging kambing dan memilih menu masakan yang tepat merupakan suatu kewajiban agar masakan tidak sia-sia. Salah satu resep menu masakan daging kambing yang patut Moms coba di Idul Adha kali ini yaitu nasi kebuli beras merah.

Nasi kebuli adalah menu makanan asal Indonesia dengan pengaruh dari budaya Arab. Nasi kebuli sudah mengalami asimilasi menjadi makanan yang cocok dengan lidah orang Indonesia dibandingkan dengan bentuk aslinya, yaitu sajian khas Timur Tengah (Mediterranean). Nasi kebuli yang kaya akan rempah-rempah khas Indonesia membuatnya mudah untuk menjadi makanan berat variasi nasi yang digemari oleh orang Indonesia.

Eits, tapi tentu saja ada yang berbeda dengan nasi kebuli satu ini. Jika biasanya Anda menggunakan nasi dari beras biasa untuk memasak nasi kebuli, kali ini Eka Farm ingin berbagi resep nasi kebuli beras merah. Beras merah memiliki kandungan nutrisi yang lebih utuh daripada beras putih. Beras merah kaya akan antioksidan, karbohidrat kompleks, protein, vitamin B kompleks, berbagai jenis mineral mulai dari zat besi, kalsium, kalium, dan mineral lainnya, serta serat. Selain itu, beras merah juga aman untuk dikonsumsi penderita diabetes karena memiliki nilai indeks glikemik (GI) yang rendah. Kalori dalam nasi merah pun lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih. Langsung saja, yuk Moms mulai masak nasi kebuli beras merah.

Resep ini mengacu pada dailycookingquest dengan beberapa modifikasi.  Bahan-bahan dalam membuat nasi kebuli beras merah ini terbagi menjadi bahan utama,  bumbu halus dan bahan rempah-rempah pelengkap. Resep ini akan menghasilkan sekitar 4 porsi nasi kebuli.

Bahan utama membuat nasi kebuli beras merah:

300 gram beras merah, cuci hingga bersih.

350 gram paha kambing, potong dadu

500 ml air

600 ml santan

2 buah bawang bombay

3 butri pala

1 ruas jahe, geprek

3 butir cengkeh

2 lembar daun salam

1 sendok makan minyak samin (minyak samin menjadi ciri khas nasi kebuli)

Bahan halus untuk membuat nasi kebuli beras merah

4 siung bawang merah

2 siung bawang putih

1 sebdok teh ketumbar

1 sendok teh jinten

1/4 sendok teh adas

1 ruas kunyit, kupas

1 ruas jahe, kupas

Bahan rempah tambahan untuk resep nasi kebuli beras merah:

1 batang kayu manus

3 butir cengkeh

1/4 sendok teh pala bubuk

1 buah pekak/ kembang lawang

2 buah kapulaga

1 batang serai, geprek

4 buah jeruk nipis

1 lembar daun salam

1 sendok makan garam

1/4 sendok teh merica bubuk

Kismis secukupnya

Cara membuat nasi kebuli beras merah :

  1. Rebus daging kambing dengan daun salam, cengkeh, dan jahe hingga daging empuk.
  2. Setelah empuk, tiriskan dan sisihkan daging kambing.
  3. Haluskan bumbu halus dengan diblender ataupun diulek.
  4. Panaskan minyak samin di wajan. Masukkan bumbu halus dan bumbu rempah tambahan. Tumis hingga harus, sekitar 3 menit.
  5. Masukkan santan cair ke dalam wajan, rebus hingga mendidih. Setelah mendidih, sisihkan.
  6. Masukkan beras merah ke dalam rice cooker bersamaan dengan daging kambing yang sudah direbus, santan, dan kismis (opsional).
  7. Nyalakan rice cooker dan tunggu hingga beras merah matang. Diamkan 10 menit setelah indikator nasi matang menyala, kemudian hilangkan daun salam dan serai. Aduk nasi sebentar. Nasi kebuli siap untuk disajikan.

Gimana Moms, sudah tergiur dengan resep nasi kebuli beras merah ini? Anda juga bisa menyajikan nasi kebuli beras merah bersama dengan  asinan nanas, acar mentimun, sambal goreng ati, atau taburan kacang. Selamat mencoba!

BACA:

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

Selain untuk Diet, Ada Keunggulan Lain Beras Merah

 

 

 

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

Sudah tak sabar untuk menyambut hari raya kurban atau Idul Adha, Moms? Sudah tak sabar memasak berbagai macam olahan daging khas Idul Adha untuk keluarga di rumah? Memasak daging sapi ataupun kambing biasanya membutuhkan perhatian yang berbeda dan lebih ekstra daripada memasak daging ayam. Hal ini dikarenakan tekstur daging sapi dan kambing yang lebih berurat dan berserat, tebal, serta lebih ulet daripada daging ayam. Salah satu hal yang tricky saat mengolah daging sapi yaitu cara memastikan bumbu benar-benar meresap sempurna ke dalam daging. Mengutip dari Fimela, berikut beberapa trik untuk membuat bumbu meresap sempurna saat memasak daging.

1. Potong daging tidak terlalu tebal

Trik ini tidak hanya berlaku untuk mengolah daging, tetapi juga ke hampir seluruh jenis bahan makanan. Saat Anda memotong daging hingga tipis, bumbu akan cenderung lebih cepat meresap serta peresapannya pun sempurna. Namun, seringkali olahan daging yang kita  buat membutuhkan potongan daging yang tebal. Bagaimana solusinya? Cek trik-trik berikutnya ya, Moms.

2. Pukul atau tusuk-tusuk daging

Trik satu ini patut Anda praktikkan saat ingin mengolah dan memasak daging. Pukul daging yang masih mentah dengan alat pemukul daging. Pastikan agar daging tidak hancur. Cukup pukul beberapa saat. Moms tidak perlu mengeluarkan energi yang besar dan terlalu bersemangat dalam memukul daging agar daging tetap utuh. Selain dipukul, trik lainnya yaitu dengan menusuk-nusuk daging mentah menggunakan garpu. Daging sapi memiliki banyak urat (serat daging) yang dapat lebih terbuka dengan dipukul atau ditusuk-tusuk. Proses menusuk dan memukul daging mentah dapat memberikan jalan bagi bumbu untuk merasuk hingga ke bagian dalam daging.

3. Masak daging lebih lama dengan nyala api kecil dan tutup panci

Salah satu sajian khas daging sapi Indonesia yaitu rendang. Jika Anda pernah mencicipi daging rendang yang asli dibuat oleh orang Padang ataupun Sumatera, pasti akan merasakan perbedaaan pada tekstur dan rasa daging. Tekstur dagingnya jauh lebih empuk dan juga bumbunya meresap sempurna hingga ke bagian terdalam daging. Daging untuk membuat rendang pun bukanlah daging yang tipis. Salah satu kunci untuk memastikan bumbu meresap sempurna ke dalam daging yaitu dengan memperpanjang durasi atau waktu masak. Jangan karena buru-buru ingin disantap, lantas Anda memotong singkat waktu peresapan bumbu dan pelunakan daging. Alhasil, daging tidak empuk seutuhnya dan bumbunya hanya di luar saja. Jangan lupa, gunakan api kecil saat memasaknya agar daging masak sempurna dan tidak mudah gosong serta tutup panci. Menutup panci saat memasak daging dapat lebih menjaga panas agar terfokus ke dalam panci sehingga daging yang dimasak benar-benar empuk dan bumbunya meresap lebih sempurna.

4. Jangan masak daging menggunakan panci presto

Shock? Trik ini dapat Anda coba dan praktikkan sendiri di rumah. Panci presto memang berfungsi untuk melunakkan berbagai macam daging dengan waktu yang lebih singkat. Akan tetapi, konsekuensi memasak daging dengan menggunakan panci presto yaitu bumbu tidak dapat meresap sempurna ke dalam daging. Jadi, Moms, pilihlah cara memasak daging dengan menggunakan panci biasa dan sabar menunggu daging empuk dengan bumbu yang terasa hingga ke bagian dalam daging, ya.

5. Marinasi daging mentah dengan bumbu sebelum diolah

Trik satu ini banyak menjadi pilihan karena khawatir tekstur daging akan berubah atau rusak jika kita menusuk atau memukul daging. Trik marinasi ini dilakukan dengan cara melumuri daging dengan bumbu, lalu didiamkan beberapa saat dan disimpan ke dalam kulkas sebelum diolah.

6. Haluskan bumbu dan rempah

Saat Anda merasa jika bumbu dan rempah yang digunakan sulit untuk merasuk hingga ke dalam daging, cobalah untuk memblender atau mengulek bumbu tersebut sesuai selera dan kebutuhan. Bentuk bumbu dan rempah yang lebih halus dapat membantu proses peresapan yang lebih cepat dan sempurna.

7. Tambahkan air sedikit demi sedikit

Saat Anda memasak daging, cobalah untuk menambahkan air sedikit demi sedikit, jangan sekaligus langsung semua ditambahkan ke dalam masakan daging. Masukkan air sedikit ke dalam masakan daging, kemudian tunggu beberapa saat untuk memastikan campuran air dan bumbu sudah benar-benar merasuk ke dalam daging. Trik ini juga dapat membantu Anda untuk mengontrol agar rasa bumbu pada daging pas dan Anda tidak berlebihan dalam menambahkan air ke dalam masakan.

Sudah lebih siap dalam mengolah daging kurban, Moms? Semoga trik di atas dapat mempermudah proses mengolah daging serta membuat sajian daging Anda lebih lezat, Moms. Walaupun idul adha, tetapi tetap jaga juga pola makan Anda. Pilih nasi dengan nutrisi utuh untuk menemani santapan olahan daging kurban. Beras organik dari Eka Farm dapat menjadi salah satu pilihan yangbergizi, nikmat, dan tentunya aman untuk keluarga tercinta.

BACA:

Kolesterol dan Beras Merah