Selama berpuasa, pola makan berubah, dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari. Hal ini pun membuat kebutuhan energi berkurang, karena kerja organ tubuh menjadi lebih lambat. Jeda menuju waktu berbuka sekitar 14 jam, sehingga orang kadang berpikir untuk menambah porsi makanan agar kuat selama berpuasa.
Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Baik makanan saat sahur maupun berbuka seharusnya memenuhi kebutuhan gizi, bukan sekadar menghilangkan rasa lapar atau demi ketahanan selama berpuasa.
Setidaknya ada empat kesempatan menyantap makanan saat berpuasa, yakni saat sahur, berbuka, makan malam dan selingan. Waktu sahur di pagi buta kadang membuat orang makan seadanya. Bahkan makanan instan pun jadi solusi karena rasa kantuk jika harus memasak. Padahal, makanan saat sahur bakal jadi bekal selama jeda 14 jam menanti waktu berbuka.
Dilansir dari Bold Sky, makanan dengan kandungan serat dan air sangat diperlukan tubuh saat makan sahur. Apa saja makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi dan makanan yang sebaiknya dihindari?
Makanan yang dianjurkan saat sahur
Biji-bijian
Biji-bijian kaya akan serat yang membantu sistem pencernaan dan membersihkan saluran pencernaan. Makan biji-bijian saat sahur juga membuat perut terasa kenyang lebih lama. Protein dalam biji-bijian juga penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh Anda. Protein juga memperkuat kekebalan tubuh, jadi tubuh tidak akan gampang sakit selama puasa.
Konsumsi biji-bijian yang cukup saat sahur juga membuat tubuh berenergi karena kandungan vitamin B juga meningkatkan metabolisme tubuh. Biji-bijian yang dapat dikonsumsi saat sahur misalnya, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, buncis, dan kacang polong.
Kurma
Meski kurma sering direkomendasikan untuk menu saat berbuka, ternyata ia juga baik untuk sahur. Kurma mengandung tiga jenis zat gula yakni glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Glukosa berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah dan fruktosa serta sukrosa berfungsi untuk menjaganya agar tetap stabil.
Selain itu, kurma juga kaya akan serat. Sebaiknya, Anda menyelipkan paling tidak dua butir kurma untuk sahur maupun berbuka.
Pilihan menu sahur yang baik haruslah memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Selain itu, kebutuhan cairan dan elektrolit harus dipenuhi. Sayur dan buah jadi menu yang wajib ada saat sahur. Sayur dan buah kaya akan serat, vitamin, kalsium dan mineral yang diperlukan tubuh. Pilih sayuran dengan kadar air tinggi. Misalnya, sayur diolah menjadi sop. Buah pun demikian. Pilih buah dengan kadar air tinggi misalnya melon dan semangka. Namun perlu diingat, jangan konsumsi buah dengan rasa terlalu asam, apalagi perut masih dalam keadaan kosong.
Setelah sahur, tubuh tidak mendapat asupan nutrisi apapun selama kurang lebih 14 jam. Perut akan terisi saat berbuka. Sehingga penting untuk menyantap makanan yang lambat dicerna tubuh atau makanan yang mampu membuat perut terasa kenyang sepanjang hari. Sebaiknya, konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, salah satunya beras merah. Orang Indonesia cenderung memilih beras putih sebagai sumber karbohidrat utama, tapi selama bulan puasa, ada baiknya mengombinasi konsumsi beras putih dengan beras merah.
Beras merah mengandung karbohidrat kompleks, yakni karbohidrat dengan struktur kimia yang rumit. Proses pemecahan dan penyerapannya perlu waktu lebih lama daripada karbohidrat sederhana. Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, pengolahan karbohidrat menjadi sumber energi memakan waktu lama. Hal ini membuat tubuh bisa tahan berjam-jam tanpa asupan.
Daging
Tak ada salahnya menambahkan daging dalam menu sahur. Daging membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh. Protein digunakan dalam proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Namun, jangan terlalu banyak mengonsumsi daging saat sahur. Saat berpuasa, asupan cairan dalam tubuh akan berkurang sehingga oksigen dalam mulut berkurang. Protein dari daging berubah menjadi asam amino. Bakteri dalam mulut akan memecah asam amino dan menyebabkan mulut berbau tidak sedap.
Asupan Makanan yang Perlu Dihindari
Makanan yang terlalu manis
Makanan yang mengandung gula adalah makanan yang tinggi kalori dan rendah nutrisi. Tak masalah mengonsumsi jenis-jenis makanan ini. Namun perlu dihindari makanan yang terlalu manis atau mengandung gula berlebih. Konsumsi makanan yang terlalu manis saat sahur hanya akan membuat Anda cepat haus dan perut terasa kembung.
Kafein
Kebiasaan meminum kopi saat pagi mungkin sebaiknya direm selama masa puasa. Terlalu banyak konsumsi kafein saat sahur membuat tubuh dehidrasi dan lesu. Sebaiknya, hindari minum kopi atau minuman bersoda saat sahur.
Gorengan
Gorengan menjadi makanan yang cepat dan praktis untuk dibuat. Namun sebaiknya hindari gorengan untuk menu sahur. Proses pencernaan gorengan perlu waktu dan energi yang besar, sehingga belum sampai berbuka tubuh akan terasa lemas. Selain itu, gorengan membuat Anda merasa haus dan perut kembung.
Makanan yang terlalu asin dan terlalu pedas
Mengonsumsi makanan yang terlalu asin dan pedas saat sahur membuat tubuh mengalami ketidakseimbangan kadar sodium. Hal ini membuat Anda merasa lebih haus sepanjang hari.
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya