Apakah anda tahu Herpes? mungkin dari sebagian anda cuma tahu Herpes hanya penyakit gatal atau penyakit kulit saja. Akan tetapi Herpes memiliki 100 tipe Herpes virus yang ada dan sudah teridentifikasi, Namun hanya 8 tipe Herpes virus saja yang dapat menginfeksi manusia dan termasuk penyakit yang dapat menular. Maka dari itu simak artikel di bawah ini untuk mengetahui informasi mengenai Herpes. Berikut Herpes: penyebab, faktor resiko, penularan, gejala, diagnosis, komplikasi, pengobatan, dan pencegahan Herpes:
Herpes dan Penyebab
Herpes adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi yang dimaksud adalah infeksi yang menyebabkan kulit menjadi kering, luka yang terbuka dan berair. Di lain sisi Herpes adalah salah satu dari sejumlah jenis pada penyakit kulit yang berbentuk seperti lepuhan yang menampilkan warna kemerah-merahan, selain itu Herpes juga akan berisi cairan. Terdapat 8 jenis Herpes virus yang terjadi pada manusia. Memiliki 8 jenis tipe virus yang berbeda beda, Virus Herpes ini juga memiliki penyebab yang berbeda beda pula tergantung pada tipenya. Ada baiknya anda juga mengetahui penyebab Herpes agar nantinya anda dapat melakukan pencegahan. Berikut penjelasan Herpes dan penyebabnya:
-
Herpes simpleks virus tipe 1 dan 2
Herpes ini disebabkan oleh virus HSV, Virus HSV-1 ketika masuk ke dalam tubuh manusia, akan laten di ganglion saraf Trigeminal dan mengalami reaktivasi jika dipicu oleh menstruasi, stres, sinar matahari, dan kondisi imunosupresi iatrogenik. Diawali oleh gejala prodromal yaitu demam, rasa sakit, kesemutan (tingling) dan gatal yang terjadi sebelum timbulnya lesi. Lesi awal berupa papul eritem dan akan berubah menjadi melepuh berisi cairan yang dikenal sebagai vesikel. Vesikel kemudian pecah dan menjadi ulser yang terasa sakit dan kemudian sembuh melalui proses reepitelisasi. Herpes tipe ini merupakan virus yang multipotensial, karena memiliki kemampuan untuk menimbulkan manifestasi klinis lebih dari satu jenis penyakit. Infeksi dapat timbul secara silang, meskipun umumnya tidak berbahaya, namun termasuk gangguan, bisa menyakitkan dan mungkin dapat menimbulkan trauma emosional. Meskipun tidak ada obat, frekuensi dan tingkat keparahan serangan bisa dikurangi. Herpes simpleks virus ini termasuk ke dalam subfamily Alpha Herpesvirinae, yang kemudian terbagi lagi menjadi dua kelompok yaitu HSV-1 dan HSV-2. Pembagian dua kelompok ini salah satunya adalah karena adanya perbedaan area infeksi.
Untuk virus Herpes simpleks tipe 1 biasanya mengenai tubuh bagian pinggang ke atas terutama mulut dan wajah yang dikenal dengan istilah “cold sores” atau fever blister”. Sedangkan untuk yang tipe 2 atau biasanya dapat ditemui pada area selangkangan, alat kelamin, dalam mulut dan lain sebagainya. Yang membuat tipe 2 ini sering disebut sebagai Herpes genital. Herpes ini ditularkan melalui hubungan intim(anal, vagina, oral) dengan orang yang yang terinfeksi.
Varicella zoster virus (VZV) merupakan famili human (alpha) Herpes virus. Virus terdiri atas genome DNA double-stranded, tertutup inti yang mengandung protein dan dibungkus oleh glikoprotein. Virus ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit yaitu varicella (chickenpox) dan Herpes zoster.
Cytomegalovirus (CMV) salah satu virus DNA yang tergolong dalam genus virus Herpes. Cytomegalovirus merupakan parasit yang hidup di dalam sel atau intersel yang sepenuhnya tergantung pada sel inang untuk replikasi. Replikasi virus tergantung dari kemampuan untuk menginfeksi sel inang yang permissive, yakni suatu kondisi dimana sel tidak mampu melawan invasi dan replikasi dari virus. CMV tidak menghasilkan endotoksin maupun eksotoksin, Yang membuat virus ini dapat mengendap dalam tubuh manusia selamanya.
CMV merupakan Penyebab infeksi kongnetial yang paling umum terjadi di seluruh dunia terutama negara-negara berkembang. Infeksi CMV dapat berasal dari urin, sekret orofaring, sekret servikal dan vaginal, semenm air susu ibu, air mata, dan darah.
Infeksi virus Epstein-Barr pada masa kanak-kanak bersifat asimptomatik. Bagaimanapun juga infeksi virus Epstein-Barr selama remaja dan dewasa mengakibatkan infeksi mononukleosis. Pada umumnya infeksi virus ini ditularkan melalui air liur, sehingga ketika anda sedang berciuman, memakai gelas, dan alat makan dengan orang sudah terinfeksi maka persentase anda tertular semakin besar, ada baiknya anda menghindari hal-hal seperti itu jika tidak ingin tertular.
Biasanya virus Herpes berbentuk bulat dengan diameter 150-200 nm (ikosahedral). Genomnya berupa DNA untai ganda, lurus, berukuran 124-235 Kbp tersusun berupa deretan berulang. Di dalam virion terdapat lebih dari 35 protein. replikasinya terjadi di nukleus dengan membentuk tunas dari membran nukleus. Virus Herpes dapat menjadi infeksi laten yang menatap tak tentu dalam inang terinfeksi.
Human Herpes Virus 7 hampir memiliki kemiripan yang erat dengan Human Herpes Virus 6 yang dimana dalam kandungan genetiknya dan berbagai sifat biologis termasuk menyebabkan penyakit eksantema subitum yang dikenal juga sebagai roseola infantum. Namun biasanya virus ini menyerang pada anak anak usia tiga tahun sampai 6 tahun.
penelitian epidemiologi menunjukan bahwa penularan seksual menjadi faktor yang bertanggung jawab terhadap Sarkoma Kaposi atau biasa disingkat SK. Dari data kejadian terakhir menunjukan bahwa SK berhubungan dengan infeksi virus Herpes yang dapat menyebar secara vertikal dan seksual.
Infeksi virus B sangat jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah atau kematian jika Anda tidak segera mendapatkan perawatan. Orang biasanya terinfeksi virus B jika mereka digigit atau dicakar oleh monyet yang terinfeksi, atau melakukan kontak dengan mata, hidung, atau mulut monyet, kemudian dibawa ke neuron yang menuju ke otak. Yang dimana bekas cakaran atau gigitan monyet tersebutlah yang dapat menyebabkan herpes.
Baca Juga : Sinusitis – Gejala Penyebab dan Cara Mengobatinya
Faktor Resiko Herpes
Terdapat beberapa faktor resiko terkena Herpes. Herpes dapat menyerang siapa saja mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Namun faktor resiko terbesar terkena infeksi virus ini lebih rentan terjadi pada seseorang yang pernah berkontak langsung dengan penderita Herpes. Berikut beberapa faktor resiko yang perlu diperhatikan:
Lingkungan yang kotor menjadi faktor resiko Herpes. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Persoalan utama ketika berada di lingkungan yang kotor seperti tinggal di pinggiran sungai yang tercemar dan kotor, menggunakan air yang sudah tercemar untuk kehidupan seperti mandi, cuci baju, cuci piring, dan lain sebagainya.
Faktor lingkungan lain seperti sanitasi yang kotor menyebabkan resiko terkenanya Herpes. Selain itu juga penggunaan barang seperti handuk, alat makan, baju, tempat tidur dengan penderita Herpes juga menjadi salah satu faktor resiko terkenanya Herpes.
Faktor resiko utama untuk Herpes adalah bertambahnya usia. Dengan meningkatnya waktu setelah infeksi virus varicella, ada penurunan tingkat kekebalan sel T terhadap virus Herpes. Apa lagi jika dari dari keluarga anda memiliki riwayat pernah terkena Herpes dengan tipe zoster maka kemungkinan besar akan lebih besar terkena Herpes zoster daripada orang lain.
selain itu juga pada masa kandungan atau awal masa anak anak dimana ketika sistem kekebalan seluler tidak sepenuhnya matang, berhubungan dengan Herpes di masa anak anak.
-
Pola Hidup Yang Tidak Sehat
Herpes merupakan salah satu penyakit yang dapat menular, sehingga ketika kita tidak menerapkan pola hidup yang sehat maka akan menyebabkan resiko terkena Herpes semakin tinggi. Salah satu pola hidup yang tidak sehat adalah jarang mencuci pakaian termasuk handuk yang sudah dipakai. Ketika kita sering menggunakan handuk atau pakaian yang pengap maka dapat dipastikan akan tumbuhnya jamur yang dapat menyebabkan Herpes.
Sering bergonta ganti pasangan saat hubungan intim dapat menyebabkan HIV atau AIDS. Hal yang dimana ketika seseorang terkena HIV atau AIDS maka sistem imun dalam tubuh akan sangat terganggu untuk perbaikan. Sehingga dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi penyakit salah satunya Herpes.
Menurut beberapa penelitian mengatakan selain menyebabkan cacar air, virus VRZ juga bisa menyebabkan herpes zoster. Selain itu virus herpes akan berada dalam tubuh yang berada pada tulang ekor manusia, yang nantinya akan muncul kembali ketika ada penyebabnya.
Baca Juga : Hepatitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Lainnya
Penularan Herpes
Herpes merupakan salah satu dari penyakit yang menular. Yang disebabkan oleh virus herpes itu sendiri. Seperti yang sudah MinKa jelaskan diatas salah satu virus herpes yang paling umum dikenal adalah Herpes Simpleks tipe 1 dan 2, yang menjadi penyebab utama herpes oral dan genital. Akan tetapi terdapat virus Herpes lainnya yang dapat menularkan juga dengan cara yang berbeda-beda. Ada baiknya anda untuk mengetahui penularan herpes tersebut, agar dapat mencegah terjadinya herpes. Berikut ini adalah cara penularan herpes yang paling umum:
-
Berhubungan Langsung Dengan Orang Yang Terkena Herpes
Penularan paling sering terjadi adalah berhubungan langsung dengan orang yang terkena herpes. Berhubungan yang dimaksud adalah ketika anda bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi virus Herpes tersebut. Ketika anda tidak sengaja bersentuhan secara langsung anda dapat menggunakan hand sanitizer pada area yang bersentuhan langsung dengan orang yang terkena herpes.
-
Hubungan Seksual dan Seks Oral
Melakukan hubungan seksual dengan orang yang terkena herpes dapat menyebabkan terkenanya virus herpes simpleks tipe 2. Pada seks oral atau bisa disebut anal yang dimaksud ketika orang yang sehat menerima seks oral dari orang yang sudah terinfeksi herpes. Hal ini diperparah lagi jika saat melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom atau alat pengaman dan terlalu seringnya bergonta ganti pasangan.
-
Berciuman dan Terkena air liur
Penularan juga dapat terjadi ketika anda sedang berciuman dengan orang yang terinfeksi herpes. Dan juga ketika anda terkena bersin dari orang yang terkena infeksi herpes. Karena pada kandungan bersin mengandung air liur yang dapat menyebabkan terkena nya virus Herpes.
-
Menggunakan alat yang terkontaminasi dengan Virus Herpes
Meskipun penularannya terbilang kecil, menggunakan alat yang sudah terkontaminasi dengan virus herpes tetap akan menularkan virus Herpes tersebut. penggunaan alat makan secara bergantian dengan penderita tetap bisa menyebabkan penularan virus cacar air, cacar api, dan mononukleosis. Saran Minka hindari penggunaan alat makan dengan orang yang sudah terinfeksi virus herpes.
Baca Juga : Tanda Tanda Kehamilan Yang Sering Tidak Disadari
Gejala Herpes
Gejala herpes biasanya tidak langsung terjadi ketika virus tersebut masuk ke dalam tubuh kita, biasa nya membutuhkan waktu 3 sampai 7 hari seseorang terkena virus herpes. Gejalanya Pun berbeda beda tergantung pada tingkat keparahan yang dialami penderita. Berikut tingkatan gejala tersebut:
Infeksi primer adalah infeksi pada seseorang yang seronegatif terhadap virus herpes. Infeksi ini merupakan infeksi pertama pada seseorang yang rentan, umumnya subklinis atau terbatas pada lesi superfisial disertai gejala sistemik ringan. Pada neonatus, penderita imunokompromais, dan penderita gizi buruk, infeksi primer dapat mengakibatkan manifestasi klinis berat bahkan tanpa disertai lesi superfisial. Antibodi sirkulasi dan respon selular kemudian muncul setelah infeksi dimulai. Biasanya gejala pada tingkatan infeksi primer berlangsung kurang lebih 3 minggu dan sering dibarengi dengan lemas, mual, muntah, dan lain sebagainya.
Fase laten atau bisa disebut fase istirahat. Biasanya pada Fase Laten virus herpes beristirahat di dalam sel yang berada di tulang ekor. Meskipun kelihatannya membaik pada fase ini lah virus Herpes dilepaskan dalam jumlah yang sedikit. Sehingga membuat orang yang berada di fase ini terlihat sehat. Umumnya infeksi jenis ini lebih ringan daripada infeksi primer, namun bila infeksi jenis ini terjadi pada ibu hamil menjelang melahirkan maka bayi yang terinfeksi dapat mengalami infeksi berat akibat tidak adanya antibodi spesifik.
Infeksi rekuren merupakan reaktivasi infeksi laten pada penderita yang sudah pernah terkena pada fase laten. Reaktivasi ini terjadi akibat stimulasi nonspesifik seperti perubahan external milieu (misalnya dingin, cahaya ultraviolet) atau internal milieu (misalnya menstruasi, demam, atau stress emosional).
Baca Juga : Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab dan Faktor Resikonya
Diagnosis Herpes
Untuk mengetahui virus herpes dengan tipe apa, diperlukan beberapa tes untuk mengetahuinya. Namun tergantung pada kondisi penderita herpes, jika tidak terlalu parah maka biasanya dokter hanya memeriksa fisik untuk melihat ada tidaknya gejala seperti demam, janis ruam pada kulit yang timbul, dan pola penyebaran ruam tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut biasanya akan dilakukan diagnosis untuk lanjutan. Seperti:
- Kultur virus
- Polymerase chain reaction (PCR)
- Tes darah
- Tes antibodi
- Pemeriksaan Tzank
Komplikasi Herpes
Salah satu hal yang paling menakutkan dari virus Herpes adalah dapat menyebabkan komplikasi pada penderita yang terinfeksi virus Herpes. Komplikasi yang paling umum sering terjadi pada anak anak, lansia, wanita hamil, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Selain itu jika komplikasi ini semakin parah maka dapat menyebabkan seperti:
- Kanker kulit.
- Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.
- Radang otak dan selaputnya.
- Hepatitis.
- esofagitis.
- kematian jaringan retina mata.
Pengobatan Herpes
Untuk tahap awal, fokus awal pengobatan herpes adalah menghilangkan bekas ruam atau lepuhan yang bertujuan mencegah penyebaran virus tersebut. Meski bekas dari luka ruam pada kulit bisa hilang dengan sendirinya, akan tetapi terkadang ada yang lama untuk hilangnya sehingga dapat menyebabkan komplikasi.
Untuk ibu hamil dengan penyakit genital perlu melakukan pemeriksaan diri untuk mencegah menular pada bayi selama proses persalinan. Hal ini berguna untuk kesehatan bayi agar tidak membahayakan nyawa bayi tersebut.
Pencegahan Herpes
Salah satu pencegahan yang paling efisien adalah tidak berkontak atau berhubungan langsung dengan orang yang terinfeksi virus Herpes. Serta tidak melakukan hubungan seksual ketika orang tersebut terkena virus herpes, anda dapat menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual dan menghindari air liur.