Coba Moms ketik kata diet dalam mesin pencarian Google. Pasti banyak program yang menawarkan diet seminggu turun berat badan beberapa kilo. Banyak juga program- program lain yang menjanjikan Anda bisa turun berat badan bahkan hingga belasan kilo hanya dalam waktu singkat. Beberapa program juga diikuti embel- embel “tanpa olahraga”. Namun, seberapa sehatkah diet jangka pendek?
Permasalahan dengan diet jangka pendek
Diet jangka pendek biasanya hanya memiliki patokan angka timbangan saja. Semakin angka timbangan bergeser ke kiri, anggapannya adalah diet semakin berhasil. Padahal, banyak aspek yang butuh diperhatikan saat seseorang memutuskan untuk menurunkan berat badan atau istilah yang sering dipakai yaitu diet.
Salah satu hal yang menjadi perhatian yaitu kesehatan fisik secara keseluruhan. Disamping itu, aspek lain yang tidak dapat dikesampingkan saat Anda berencana untuk menjalani program penurunan berat badan yaitu kesehatan mental atau psikis.
Strategi diet jangka panjang agar lebih sehat dan konsisten
Suatu penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics, menyebutkan strategi alternatif yang lebih baik untuk menurunkan berat badan adalah dengan fokus pada merubah kebiasaan/ tingkah makan. Kebiasaan makan yang sehat (healthy eating behavior) ini tentunya adalah strategi diet jangka panjang yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menjadikannya sebuah kebiasaan.
Partisipan penelitian yaitu 481 wanita gemuk atau obesitas yang sudah menopause. Kebiasaan makan sehat yang berhasil untuk menurunkan berat badan selama 6 bulan yaitu dengan mengurangi dessert atau hidangan penutup, minuman manis, gorengan, serta meningkatkan konsumsi ikan. Setelah 48 bulan, kebiasaan makan sehat yang berkaitan dengan penurunan berat badan juga tetap dengan cara mengurangi dessert (hidangan penutup), minuman manis, dan daging/ keju. Selain itu, partisipan juga meningkatkan konsumsi buah dan sayur hingga 4- 5 porsi dalam sehari. Memperbanyak makan buah dan sayur serta mengurangi daging/ keju dapat membantu menurunkan berat badan dengan stabil.
Semua partisipan dianjurkan untuk mengikuti rekomendasi aktivitas fisik Pemerintah Amerika Serikat, yaitu aktivitas fisik berupa aerobik intensitas sedang dengan durasi 2,5 jam setiap minggunya. Akan tetapi, faktor aktivitas fisik memang belum diperhitungkan dalam model kurva penelitian ini karena aktivitas fisik tersebut baru dilakukan bertahap pada 6 bulan awal.
Diet jangka pendek vs diet jangka panjang
Diet jangka pendek mungkin menjanjikan penurunan berat badan yang lebih menggiurkan, hingga 2- 3 kg hanya dengan seminggu. Mengutip dari SkinnyMs., penurunan berat badan yang drastis dalam jangka waktu relatif pendek tersebut hanya mengeluarkan sampah- sampah dalam sistem pencernaan. Jika sampah tersebut sudah habis, maka berat badan pun akan sulit untuk konsisten berada dalam titik ideal. Oleh karenanya, diet jangka pendek yang tidak mempertimbangkan keseluruhan sistem biologis tubuh memang tidak dianjurkan oleh para ahli kesehatan.
Salah satu strategi diet jangka panjang yaitu dengan membatasi asupan energi harian (yang terhitung dalam satuan kalori). Kurangi kalori harian yang Anda konsumsi sebanyak 500 kalori sehari. Jangan lupa, isi juga kegiatan harian Anda dengan bergerak.
Baca juga: Olahraga untuk Mengecilkan Perut, Wajib Dicoba
Diet jangka pendek kerap abai terhadap kepadatan gizi
Kekurangan gizi dalam makanan saat menjalani program diet dapat menyebabkan Anda ngemil terus atau kalap makan. Selain itu, hal yang lebih buruknya, sistem imunitas melemah dan Anda mudah terserang penyakit. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam berbagai menu makanan memang sudah sepatutnya tetap dikonsumsi saat Anda diet. Justru, diet yang baik atau diet jangka panjang akan membuat tubuh Anda lebih nourished dan lebih berenergi.
Dalam sebuah penelitian oleh Mays (1995) pada subyek nutrisi militer, pengurangan nutrisi ≤50% per hari akan mempengaruhi fungsi kognitif, khususnya jika dikombinasikan dengan olahraga yang dipaksa dan kurang tidur.
Selain itu, diet yang mengabaikan kepadatan gizi dapat berimbas buruk pada otot. Otot membutuhkan vitamin, mineral, dan dilatih bergerak secara rutin agar tetap berfungsi optimal. Mengutip dari alodokter, diet untuk menurunkan berat badan yang sehat yaitu turun 0,5- 1 kg dalam kurun waktu 1 minggu.
So, Moms, pastikan Anda memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral harian saat menjalani program diet. Selain itu, pilihlah sumber protein yang rendah lemak, batasi makan produk olahan susu dan daging. Daripada selalu membandingkan angka timbangan setiap hari, bandingkanlah berat badan rata- rata Anda. Misal, bandingkan antar minggu atau setiap bulannya. Selain hasilnya lebih representatif, fokus Anda pun akan bergeser pada diet jangka panjang.
Baca juga:PORSI MAKAN SEIMBANG UNTUK DIET SEHAT
Yuk, coba Beras Diet Organik dari Eka Farm yang sudah menjadi best seller kepercayaan para pelanggan. Selain aman dari bahan kimia, Beras Diet juga padat gizi sehingga kebutuhan gizi saat program diet pun tetap terpenuhi.
Diet terbaik adalah diet jangka panjang yang dapat dipertahankan seumur hidup. Kita pun merasa enjoy dan tidak lagi merasakan hal tersebut “diet” seiring berjalannya waktu. Jadi, kapan mau mulai diet bersama Beras Diet Organik Eka Farm, Moms?