Minimalisirkan Resiko Diabetes dengan Rutin Konsumsi Kacang Merah

Minimalisirkan Resiko Diabetes dengan Rutin Konsumsi Kacang Merah

Minimalisirkan Resiko Diabetes dengan Rutin Konsumsi Kacang Merah.Penyakit diabetes ditandai oleh naiknya kadar gula di dalam darah. Penyebabnya bisa berkaitan dengan faktor keturunan hingga obesitas. Pencegahan diabetes tipe 1 sulit dilakukan karena berhubungan dengan faktor genetik. Sementara itu, diabetes tipe 2 yang umumnya bermula dari gaya hidup tidak sehat masih bisa dicegah. Cara untuk mencegah diabetes ini adalah dengan fokus menjaga kadar gula darah tetap normal.

Minimalisirkan Resiko Diabetes

Apakah kalian tahu mengenai glukosa? 

Glukosa adalah bentuk karbohidrat sederhana atau monosakarida. Glukosa kerap juga disebut sebagai gula sederhana. Glukosa, yang dikonsumsi dalam bentuk karbohidrat, merupakan salah satu sumber energi untuk tubuh bersama dengan lemak. Dengan adanya glukosa inilah manusia bisa beraktivitas dan bertahan hidup. Kita bisa mendapatkan glukosa dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, roti, dan produk susu.

Glukosa yang memasuki aliran darah disebut dengan glukosa darah atau gula darah. Kekurangan kadar glukosa, dapat mengakibatkan kita kekurangan energi. Akibatnya, kita kerap kali merasa lemas tak bertenaga. Seperti nutrisi lainnya, glukosa yang masuk ke darah juga tak boleh berlebihan. Kadar glukosa yang tak terkendali dapat memicu penyakit yang serius, seperti: obesitas, alzheimer, hipoglikemia, hiperglikemia, dan diabetes.

Penyakit metabolik yang sering kita jumpai

Diabetes merupakan sebuah penyakit metabolik yang paling sering kita jumpai. Penyakit metabolik adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Diabetes umumnya disebabkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh. Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi penyakit, seperti: jantung koroner, stroke, obesitas, serta gangguan pada mata, ginjal, dan saraf.

Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan berupa naik turunnya kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan gula darah (hipoglikemia) atau peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) secara tiba-tiba.

Lalu bagaimana cara mencegahnya?

Kita dapat mencegah penyakit diabetes dengan cara senantiasa menerapkan perilaku pola hidup sehat berupa berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Berolahraga secara teratur dapat membuat tubuh kita mengeluarkan racun-racun yang berada dalam tubuh melalui proses metabolisme. Olahraga mendorong kinerja organ dalam tubuh menjadi lebih baik sehingga tubuh kita akan merasa lebih bugar. Bagai sebuah mesin yang perlu diberikan bahan bakar yang berkualitas tinggi agar dapat bekerja dengan maksimal, organ-organ dalam tubuh juga memerlukan bahan bakar berupa konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, salah satunya adalah kacang merah.

Mengapa kacang merah dapat mencegah diabetes?

Kacang merah Kacang merah mengandung beragam asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti: protein, karbohidrat, serat, antioksidan, vitamin C, vitamin B, folat, serta mineral termasuk kalium, magnesium, kalsium, fosfor, zat besi dan zinc.

Kacang merah dapat dikonsumsi secara rutin untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa kacang merah yang kaya akan serat dan protein, serta memiliki indeks glikemik rendah, hal ini dapat membantu para penderita diabetes untuk mengendalikan kadar gula darah mereka. Penderita diabetes disarankan untuk rutin mengonsumsi kacang merah kalengan tanpa sodium (garam) atau kacang merah rebus setiap minggunya.

Tidak hanya bermanfaat bagi para penderita diabetes, mengonsumsi kacang merah secara teratur juga mampu membantu efektivitas kerja insulin dalam tubuh, mencegah berbagai penyakit metabolik, sehingga risiko terjadinya beragam penyakit berbahaya seperti penyakit jantung dan diabetes dapat kita minimalisir sejak dini.

Itulah Beberapa manfaat manfaat yang terkandung didalam kacang merah. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Kamu bisa mendapatkan Kacang Merah yang dengan keunggulan seperti diatas di https://www.ekafarm.com/ atau Bisa langsung menghubungi no Whatsapp 0811-2650-296

MENGAPA GULA SEMUT AMAN UNTUK DIABETES?

MENGAPA GULA SEMUT AMAN UNTUK DIABETES?

Diabetes masih menjadi penyakit yang sangat umum dijumpai pada masyarakat Indonesia. Tiap tahunnya, terdapat lebih dari 2 juta kasus diabetes di Indonesia. Hal ini menunjukkan kerentanan masyarakat terhadap penyakit satu ini.

Pertama, apa yang Anda tahu tentang diabetes?

Diabetes adalah penyakit dimana gula darah atau glukosa darah penderitanya melebihi batas aman. Terdapat 2 jenis diabetes, yaitu diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2. Pada penderita diabetes tipe-1, sel produsen insulin di pankreas dirusak oleh sistem imun tubuh atau tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Maka dari itu, mengurangi konsumsi gula ataupun memotong konsumsi gula tidak akan berpengaruh. Di sisi lain, diabetes tipe-2 rata-rata dipicu oleh gaya hidup seseorang, obesitas, maupun faktor genetik.

Diabetes tipe-2 tidak selalu dipicu oleh obesitas. Dilansir dari laman diabetes.co.uk, 20% penderita diabetes tipe-2 adalah orang dengan berat badan normal dan kurus. Namun, tidak ada salahnya untuk meminimalisir dan mencegah penyakit diabetes tipe-2 ini dengan menjaga berat badan ideal, Moms.

Diabetes merupakan permasalahan medis global yang membutuhkan keseriusan dan konsistensi pasien dalam menanganinya. Data International Diabetes Federation pada 14 Mei 2020 menyebutkan bahwa sekitar 10,6 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes atau sekitar 4% dari total penduduk Indonesia.

Diabetes dan gula

Seringkah Moms mendengar isu jika penderita diabetes tidak dapat mengkonsumsi gula? Benarkah demikian? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, jika menyebut kata ‘gula’ persepsi dan bayangan kebanyakan orang akan langsung mengarah ke gula meja atau gula yang terkandung dalam berbagai jenis makanan. Padahal sebenarnya, gula seperti itu disebut free sugar atau gula bebas.

Definisi gula yang lebih tepat secara medis dan biologis meliputi laktosa, fruktosa, sukrosa, glukosa, galaktosa, dan maltosa. Gula alami yaitu fruktosa yang berasal dari buah dan sayuran serta laktosa yang berasal dari susu dan produk olahannya. Gula alami tentu saja dibutuhkan oleh tubuh, apalagi buah dan sayuran yang juga mengandung serat, vitamin, dan minereal esensial bagi tubuh.

Lalu, mengapa kebanyakan orang mengidentikkan gula dengan penyebab diabetes? Jika Anda senang mengkonsumsi makanan manis berlebih, bahkan hingga melebih batas harian asupan gula, yaitu 4 sendok makan sehari (50 gram), maka kemungkinan Anda untuk obesitas pun dapat meningkat. Padahal, obesitas menjadi salah satu faktor pemicu diabetes, meskipun tidak selalu demikian. Akan tetapi, penderita diabetes tetap membutuhkan gula dan sah-sah saja untuk mengkonsumsinya.

Gula tidak haram bagi penderita diabetes

Gula tetap dibutuhkan bahkan bagi penderita diabetes saat kadar gula darah menurun. Akan tetapi, konsumsi gula bebas yang berlebih dapat membahayakan kesehatan. Selain dapat memicu diabetes, juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta mengancam kesehatan gigi

Akan tetapi, penderita diabetes harus menjaga pola makan seimbang dan memotong konsumsi gula harian, terutama gula pasir dan makanan manis yang banyak mengandung gula bebas dengan kadar melebihi batas aman konsumsi gula harian.  Maka dari itu, pemanis buatan banyak dijumpai di pasaran dan kian meningkat popularitasnya. Disamping pemanis buatan pengganti gula, alternatif lain bagi Anda untuk membantu mencegah penyakit diabetes tipe-2 maupun aman dikonsumsi bagi penderita diabetes yaitu gula semut.

Gula semut aman untuk diabetes karena GI rendah

Apa itu gula semut? Gula semut adalah gula yang dibuat dari nira keluarga pohon palem-paleman (Arecaceae), yaitu pohon aren/ enau atau pohon kelapa dan berbentuk kristal-kristal halus berwarna coklat. Oleh karena itu, beberapa orang menyebut gula semut crystal coconut sugar. Gula semut dari Eka Farm sendiri terbuat dari nira kelapa. Meskipun gula semut memiliki jumlah kalori yang tidak jauh berbeda dengan gula pasir atau gula meja, tetapi gula semut memiliki angka indeks glikemik (GI) yang jauh lebih rendah daripada gula pasir, yaitu hanya 35, sedangkan gula pasir memiliki GI 68 dan termasuk kategori GI tinggi.

Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan kecepatan pengubahan makanan yang Anda konsumsi menjadi glukosa. Makanan dengan indeks glikemik rendah akan lebih lambat meningkatkan kadar gula darah daripada makanan dengan indeks glikemik tinggi. Saat Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, termasuk gula pasir dan gula semut, sistem pencernaan akan memecahkan menjadi glukosa yang kemudian akan merangsang pelepasan hormon insulin oleh pankreas. Makanan dengan indeks GI yang tinggi akan cepat diubah menjadi glukosa sehingga kadar gula darah pun lebih cepat naik. Oleh karenanya, mengkonsumsi makanan dengan angka GI rendah dapat membantu mengontrol kadar gula darah agar tidak melonjak cepat dan cenderung stabil sehingga dapat membantu mencegah diabetes tipe-2 ataupun aman dikonsumsi penderita diabetes.

Selain memiliki indeks glikemik yang rendah, gula semut juga tidak hanya menyumbangkan kalori kosong layaknya gula pasir, tetapi mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya, kalsium, magnesium, zat besi, mangan, vitamin A, vitamin C, vitamin B, serta zat antioksidan. Kandungan serat inulin yang bekerja seperti zat prebiotik mampu meningkatkan dan mengoptimalkan kerja bakteri baik dalam usus.

Gimana, Moms, sudah tidak salah kaprah ya tentang hubungan gula dan diabetes? Yuk, langsung pesan gula semut untuk stok pemanis sehat dan bernutrisi di rumah.

SEPUTAR DIABETES: FAKTA ATAU MITOS?

SEPUTAR DIABETES: FAKTA ATAU MITOS?

Belum lama ini, Omaswati menghembuskan nafas terakhirnya (16/7/2020) di usia 54 tahun. Diabetes atau penyakit gula merupakan penyebab kematian pelawak dan seniman asal Betawi ternama ini. Diabetes merupakan permasalahan medis global yang terus menjadi sorotan dan diderita banyak manusia, termasuk Indonesia. Data International Diabetes Federation pada 14 Mei 2020 menyebutkan bahwa sekitar 10,6 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes atau sekitar 4% dari total penduduk Indonesia.

Penyakit yang bisa dipengaruhi faktor genetik ini memang merupakan penyakit kompleks. Mitos tentang diabetes pun banyak beredar di masyarakat, baik yang terkonfirmasi kebenarannya maupun tidak. Apa saja fakta dan mitos seputar diabetes? Merangkum dari MedlinePlus, diabetes.co.uk, dan diabetesvoice.org, Eka Farm ingin berbagi beberapa fakta dan mitos yang berkembang di masyarakat seputar diabetes.

1. Penderita diabetes tidak boleh mengkonsumsi gula

Diabetes merupakan penyakit jangka panjang (long-term) yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengontrol glukosa (gula) dalam darah.

Fakta: Mengkonsumsi gula tidak menyebabkan diabetes. Penderita diabetes dapat mengkonsumsi gula (tentunya yang aman bagi penderita diabetes, contohnya gula semut dari Eka Farm).

Akan tetapi, penderita diabetes harus menjaga pola makan seimbang dan memotong konsumsi gula harian, terutama pemanis buatan atau gula pasir.

2. Kegemukan berpotensi meningkatkan risiko diabetes

Fakta: Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa banyak orang obesitas dan tidak menderita penyakit diabetes. Sebaliknya, ada orang dengan berat badan normal atau kurus justru menderita diabetes. Dilansir dari laman diabetes.co.uk, 20% penderita diabetes tipe-2 adalah orang dengan berat badan normal dan kurus. Namun Moms, tentu saja untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh perlu dilakukan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat dan memakan makanan yang bergizi karena selain dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, kegemukan pun akan membuat Anda kesulitan melakukan beberapa aktivitas fisik tertentu.

3. Diabetes adalah penyakit keturunan

Fakta: Meskipun orang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit diabetes memiliki potensi lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki faktor genetik keturunan diabetes, bukan tidak mungkin mereka mengidap diabetes. Diabetes tipe-1 dan tipe-2 bukan hanya disebabkan oleh faktor keturunan. Pilihan pola hidup serta beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes tipe-2, seperti kegemukan/ obesitas, faktor usia >45 tahun, ras-ras tertentu, dan beberapa penyakit lain.

4. Diabetes tipe-2 adalah penyakit diabetes ringan

Fakta: Jika Anda penderita diabetes dan tidak dapat mengatur pola hidup sehat, maka risiko komplikasi diabetes pun lebih tinggi. Diabetes tipe-2 dapat mengancam nyawa jika tidak ditanggapi dengan serius.

5. Sebaiknya penderita diabetes tidak olahraga

Fakta: Olahraga sebagai salah satu elemen pola hidup sehat dapat meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Olahraga dengan intensitas sedang dan dilakukan secara rutin merupakan pilihan cerdas untuk penderita diabetes. Namun, agar lebih aman dan Anda pun tenang, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter tentang olahraga yang cocok untuk dilakukan secara rutin dan apa yang harus diperhatikan saat berolahraga.

7. Penderita diabetes hanya dapat mengkonsumsi makanan khusus diabetes

Fakta: Penderita diabetes dapat mengkonsumsi makanan biasa seperti orang pada umumnya. Akan tetapi, para ahli menyarankan penderita diabetes mengganti sumber karbohidrat ke karbohidrat kompleks seperti serealia utuh, sayur, buah, dan legume. Beras organik dari Eka Farm dapat menjadi pilihan asupan karbohidrat pengganti nasi biasa bagi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah, nutrisi utuh, kaya serat, serta bebas zat kimia berbahaya.  Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan tinggi lemak, garam, dan gula. Pada dasarnya, anjuran jenis makanan bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan pola hidup sehat. Akan tetapi, jika Anda penderita diabetes, sebaiknya konsultasikan meal plan atau rencana menu harian Anda dengan tenaga kesehatan atau ahli gizi.

8. Diabetes tidak memiliki gejala

Fakta: Sama seperti kebanyakan penyakit, gejala diabetes seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Beberapa gejala diabetes diantaranya sering merasa haus meskipun sudah sering minum, merasa lelah dan lapar sepanjang hari, serta berat badan turun secara signifikan padahal Anda tidak dalam program diet. Anda perlu waspada jika sering merasakan hal–hal tersebut. Jangan panik apalagi stres. Cobalah konsultasikan ke dokter untuk mencari solusi terbaik bagi kesehatan Anda sejak dini.

9. Diabetes bisa sembuh

Fakta: Tidak ada obat semahal atau sealami apapun yang dapat menyembuhkan diabetes. Meskipun beberapa tanaman herbal dan makanan dapat meningkatkan sensitivitas insulin seseorang atau resistensi insulin pada penderita diabetes tipe-2, tidak ada obat ampuh, rempah, tanaman, ataupun makanan ajaib untuk menyembuhkannya. Meskipun tidak dapat disembuhkan, diabetes dapat dicegah dan dikontrol dengan pola hidup dan pola makan sehat. Jika Anda memiliki penyakit diabetes, kuncinya adalah jangan memperparah keadaan.

10. Diabetes bukan hal yang besar. It’s not a big deal!

Fakta: Tidak ada penyakit yang layak untuk disepelekan, termasuk diabetes. Di Amerika Serikat, angka kematian penduduk akibat diabetes bahkan melampaui angka gabungan kematian akibat HIV-AIDS dan kanker payudara. Diabetesvoice.org mengungkapkan fakta bahwa lebih dari 4 juta orang dari seluruh dunia meninggal akibat diabetes.

11. Penderita diabetes dapat menjadi buta atau harus amputasi kaki

Fakta: Diabetes merupakan faktor penyebab utama seseorang harus melakukan amputasi ataupun menderita kebutaan. Akan tetapi, kedua kondisi ini dapat dicegah dengan mengontrol tekanan darah, kadar glukosa, serta menerapkan pola hidup sehat.

Demikian fakta dan mitos seputar diabetes. Diabetes merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Dimulai dari mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, kaya nutrisi, protein, vitamin, mineral, dan serat. Selain itu, aktif melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya secara konsisten dapat membantu mencegah kegemukan dan obesitas.

 

Buah-buahan Terbaik Bagi Penderita Diabetes

Buah-buahan Terbaik Bagi Penderita Diabetes

Ekafarm.com – Katanya, orang diabetes tidak boleh makan buah karena manis. Padahal, kandungan serat dalam buah tetap dibutuhkan oleh para diabetesi, lho. Tak perlu bingung, ada banyak kok buah yang aman untuk diabetes. Apa saja, ya?
Banyak orang yang menyakini bahwa jika menderita diabetes maka harus mengurangi konsumsi buah. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan buah memiliki rasa yang manis atau mengandung gula.
Mitos ini dipatahkan oleh ADA (American Diabetes Association) yang mengatakan bahwa buah baik untuk diabetes karena mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat.

5 buah-buahan yang aman untuk penderita Diabetes

1.  Apel
Salah satu buah yang paling mudah ditemui di toko buah adalah apel. Kandungan vitamin C dan serat yang tinggi membuat buah ini menjadi favorit sejuta umat. Selain itu, apel juga mengandung indeks glikemik yang cukup rendah, yaitu dibawah 55. Jika malas mengupas kulit apel, tidak usah khawatir karena justru itu adalah bagian apel yang paling banyak kandungan nutrisi dan antioksidannya.

2. Jeruk
Kandungan indeks glikemiknya yang juga di bawah 55 menjadikan jeruk sebagai salah satu buah yang baik untuk penderita diabetes. Selain itu, jeruk juga kaya akan asam folat dan kalium yang dapat membantu menormalkan tekanan darah. Jus jeruk pun dapat menjadi alternatif jika bosan mengonsumsi buah segar.

3. Kiwi
Sumber kalium, serat, dan vitamin C juga berasal dari kiwi. Sensasi rasa asam yang terasa ketika mengonsumsi buah kiwi dan kandungan indeks glikemik yang rendah dapat mengurangi tingkat penyerapan glukosa yang berasal dari makanan lain. Hal tersebut dikarenakan serat pada kiwi mengandung banyak air. Oleh karena itu, buah kiwi pun baik dikonsumsi untuk para penderita diabetes

4. Alpukat
Walaupun buah dengan kandungan lemak yang tinggi ini terkadang suka dipertanyakan apakah boleh dikonsumsi atau tidak, alpukat adalah buah dengan kandungan indeks glikemik yang rendah. Hal tersebut dikarenakan lemak yang ada pada alpukat adalah lemak tak jenuh yang justru memberikan manfaat bagi tubuh. Selain itu, buah berwarna hijau ini juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Cara penyajiannya pun bervariasi, dikonsumsi setelah dipotong atau dijadikan jus tanpa gula tambahan tentunya.

5. Mangga
Salah satu buah terfavorit di seluruh dunia karena kandungan vitamin A dan C yang berlimpah, mangga, masuk ke dalam daftar buah yang baik bagi penderita diabetes. Selain itu, mangga juga mengandung mangiferin yang dapat membantu mengurangi kadar gula pada tubuh. Cara mengonsumsinya pun bervariasi, mulai dari potongan buah mangga yang segar hingga jus mangga.

Untuk mengimbangi Anda bisa juga mengkonsumsi Beras Diabetes. Bisa di beli di www.ekafarm.com atau langsung klik link ini.

Makanan Paling Sehat untuk Diabetes

Makanan Paling Sehat untuk Diabetes

Ekafarm.com – Memiliki diabetes membuat Anda harus lebih teliti memilih makanan yang Anda konsumsi. Selektif memilih makanan bertujuan agar kadar gula darah Anda selalu stabil, sehingga diabetes tidak bertambah buruk dan berisiko komplikasi. Salah satu sumber makanan untuk diabetes yang harus Anda perhatikan benar adalah makanan pokok.

Makanan untuk diabetes harus yang memiliki indeks glikemik rendah. Indeks glikemik adalah standar pengukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula (glukosa) untuk dipakai sebagai energi. Ukuran ini berupa skala dari 0-100. Sebagai contoh, gula pasir memiliki angka indeks glikemik 100. Artinya, karbohidrat dalam gula murni sangat cepat diubah oleh tubuh menjadi energi.

Beras Untuk Penderita Diabetes

Makanan Paling Sehat untuk Diabetes

Jagung vs Kentang Manakah yang paling sehat untuk Diabetes?

Sebelum “ketok palu” menentukan mana sumber makanan pokok yang paling sehat untuk penderita diabetes, mari kita telaah dulu satu persatu mengenai angka IG dari nasi, jagung, dan kentang. Ingat, semakin tinggi angka indeks glikemik, semakin tinggi pula kemampuannya untuk meningkatkan kadar gula darah.

Berdasarkan tabel nilai IG dari Harvard Medical School, per 150 gram nasi putih biasa memiliki nilai indeks glikemik 72. Sementara itu dengan takaran porsi yang sama, nilai IG kentang adalah 82 dan jagung adalah 48.

Indeks glikemik disebut tinggi jika berada di atas angka 70, sedang jika berada pada kisaran 56-69, dan rendah jika berada dibawah 55. Dilihat dari angka-angka di atas, bisa disimpulkan bahwa jagung termasuk makanan pokok yang memiliki nilai IG paling rendah di antara ketiganya.

Meski nasi putih memiliki nilai IG yang lumayan tinggi, Anda tidak harus benar-benar pantang makan nasi jika punya diabetes. Selain harus memerhatikan porsinya (baca selengkapnya di aturan makan nasi untuk penderita diabetes), jenis beras juga ternyata penting untuk diperhatikan kalau Anda masih tetap mau makan nasi. Beberapa jenis beras mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah dibanding jenis beras lainnya. Sebagai alternatif yang lebih sehat dari nasi putih, Anda bisa menggunakan Beras Merah (nilai IG 50). Berdasarkan studi para peneliti di Harvard, mengonsumsi nasi merah secara teratur membantu mengurangi risiko diabetes hingga 20 persen.

Jika Anda ketergantungan dengan nasi putih, alternatif lagi untuk Anda untuk mengkonsumsi Beras Diabetes. Eka Farm menyediakan Beras putih yang aman dan dikhususkan memang untuk Anda penderita Diabetes maupun Anda yang mencegah Diabetes. Untuk lebih jelasnya silahkan hubungi Customer Service DISINI.

Baca Juga: Beras Coklat Untuk Diabetes

Beras Untuk Diabetes

Beras Untuk Diabetes

Beras untuk diabetes– Menderita diabetes membuat Anda harus lebih memperhatikan makanan yang Anda konsumsi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kadar gula darah Anda selalu terkontrol, sehingga diabetes tidak bertambah buruk. Salah satu makanan yang mungkin Anda harus perhatikan asupannya adalah nasi.

Beberapa dari Anda yang punya diabetes mungkin juga sudah menghindari nasi. Tapi, mungkin hal ini tidak mudah bagi mereka yang terbiasa makan nasi. Nah, ternyata ada, loh, jenis beras paling sehat untuk diabetes, sehingga Anda tidak perlu menghindari nasi lagi.

Apa saja jenis beras paling sehat untuk diabetes?

Jenis beras ternyata sangat penting untuk diperhatikan saat Anda mempunyai diabetes. Beberapa jenis beras mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah dibanding jenis beras lainnya. Hal ini membuat beras tersebut tidak banyak memengaruhi kadar gula darah Anda, sehingga Anda yang punya diabetes lebih akan mengonsumsinya.

Jenis beras dengan indeks glikemik yang cukup rendah dan aman dikonsumsi oleh diabetesi adalah:

Beras Untuk Diabetes- Beras basmati

Beras basmati merupakan salah satu jenis beras paling sehat untuk diabetes. Hal ini karena beras basmati memiliki indeks glikemik sekitar 43-60, yang termasuk dalam kategori indeks glikemik rendah sampai sedang. Sehingga, beras basmati lebih aman untuk kadar gula darah.

Sekitar 100 gram beras basmati putih yang sudah dimasak mengandung 150 kalori, 3 gram protein, dan 35 gram karbohidrat. Sedangkan, 100 gram beras basmati cokelat mengandung sekitar 162 kalori, 1.5 gram lemak, 3.8 gram protein, 33.8 gram karbohidrat, dan 3 gram serat. Adanya serat dalam makanan yang Anda makan dapat membuat kadar gula darah Anda lebih terkontrol.

Beras Untuk Diabetes- Beras merah

Dilansir dari Harvard Health Publishing, beras merah mengandung indeks glikemik sebesar 50, yang masuk dalam kategori rendah. Sehingga, beras ini aman dikonsumsi oleh orang dengan diabetes. Tak hanya indeks glikemiknya yang rendah, kandungan serat dalam beras merah pun cukup banyak dibandingkan beras putih. Hal ini membuat beras merah tidak banyak memengaruhi kadar gula darah karena serat dapat menghambat pelepasan glukosa (gula) ke dalam darah.

Dalam 100 gram beras merah mengandung 163.5 kalori, 34.5 gram karbohidrat, 3 gram serat, 1.5 gram lemak, dan 3.4 gram protein. Tak hanya itu, beras merah juga dilengkapi dengan vitamin dan mineral, seperti vitamin B, zat besi, kalsium, dan zink.

Tetap kontrol porsi makan Anda

Walaupun beras basmati dan beras merah bisa menjadi beras paling sehat untuk diabetes, namun sebaiknya tetap perhatikan ukuran porsi. Walau bagaimanapun, beras basmati dan beras merah adalah tetap karbohidrat yang dapat memengaruhi kadar gula darah, walaupun tidak seburuk beras putih.

Selain itu, perhatikan juga porsi makan makanan lain yang mengandung karbohidrat, seperti roti, kentang, mie, pasta, dan lainnya. Jika Anda sudah makan nasi, sebaiknya singkirkan makanan lain yang mengandung karbohidrat. Konsumsi nasi ditemani dengan banyak sayuran dan makanan sumber protein tanpa tepung, seperti ikan, ayam, tahu, tempe, atau daging.

Kurangi juga asupan gula tambahan dan makanan manis, Anda bisa memilih produk makanan bebas gula, dan mengganti gula Anda dengan pemanis khusus diabetes yang rendah kalori dan tak mengandung gula.

 

Kurma untuk Diabetes Boleh?

Kurma untuk Diabetes Boleh?

Kurma untuk Diabetes Boleh ?- Coba cek daftar makanan yang harus dihindari oleh penderita diabetes mellitus. Bisa dipastikan, Anda akan hampir selalu menemukan kurma di dalamnya. Buah ini dianggap dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis. Namun, bagaimana fakta yang sebenarnya?

Kurma atau Phoenix dactyliferous berasal dari keluarga tumbuh-tumbuhan palem. Buah ini mudah ditemukan di Timur Tengah, dimana kurma dianggap sebagai makanan pokok selama berabad-abad lamanya.

Kurma tidak mengandung kolesterol, sangat rendah lemak, kaya serat, antioksidan dan berbagai zat gizi lainnya. Anda bisa mendapatkan zat besi, kalium, vitamin B, B6, A dan K, tanin, tembaga, magnesium, mangan, niasin, asam pantotenat, dan riboflavin dari kurma.

Kurma untuk Diabetes- Kurma dan diabetes, berhubungan?

Kurma biasa disajikan dalam bentuk kering, sehingga kandungan kalori dan gulanya lebih tinggi ketimbang buah segar yang masih mengandung air. Faktanya, 80% berat kurma terdiri dari gula sederhana (fruktosa dan glukosa), dimana jumlah ini jauh lebih tinggi ketimbang buah atau makanan lain. Inilah yang mungkin memunculkan anggapan bahwa penderita diabetes dianjurkan untuk menghindari kurma.

Namun sayangnya, hasil studi ilmiah justru menyebutkan sebaliknya. Meski kadar gulanya tinggi, konsumsi kurma tidak memberikan yang signifikan terhadap peningkatan kadar gula darah, termasuk pada penderita diabetes.

Di tahun 2009, peneliti dari Israel menguji sekelompok individu sehat yang diminta untuk mengonsumsi 100 gram kurma setiap hari selama 4 minggu. Pada akhir masa uji coba, berat badan dan kadar gula darah responden tetap stabil. Malah, individu tersebut menunjukkan perbaikan kadar trigliserida dan antioksidan dalam darah.

Studi lain di tahun 2011, yang dimuat dalam Nutrition Journal, memperkuat temuan tersebut. Ditemukan bahwa kelima varian kurma yang diteliti memiliki indeks glikemik rendah, yaitu di rentang 43-53. Karenanya, kurma tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang signifikan pada penderita diabetes.

Untuk diketahui, indeks glikemik adalah kemampuan suatu makanan atau minuman untuk meningkatkan kadar gula darah. Indeks glikemik dianggap rendah bila angkanya di bawah 55.

Aturan makan kurma bagi penderita diabetes

Pada umumnya, penderita diabetes diperbolehkan memenuhi 10% kebutuhan kalori totalnya dari gula atau karbohidrat sederhana. Jadi, mengonsumsi 2-3 buah kurma atau 1 sendok makan kurma potong per hari tidak masalah. Dengan catatan, Anda tidak mengonsumsi makanan atau minuman manis lain dan tetap menjalankan pola makan sehat serta rutin berolahraga  30 menit per hari. Sebagai informasi, satu sendok makan kurma memberikan jumlah karbohidrat yang setara dengan ¾-1 mangkuk melon.

Bagi Anda yang mengalami diabetes mellitus, kini tak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi kurma. Buah ini sudah terbukti aman dan sehat, selama dikonsumsi dalam batas yang wajar. Ingat, tak lebih dari 3 buah atau satu sendok makan kurma potong per hari, ya!

 

Sering stres memicu diabetes 

Sering stres memicu diabetes 

Sering stres memicu diabetes -Tahukah anda, sering stres, merokok dan kecanduan alkohol adalah pendorong terkuat penyakit diabetes ? Ini dia ulasannya.

 Sering stres

Penyebab diabetes melitus berikutnya adalah stres. Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.

Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.

Kecanduan rokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya penyebab penyakit diabetes melitus tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.

Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah penyebab penyakit diabetes melitus. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.

Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.

Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.

Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.

Keranjingan soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan penyebab diabetes melitus ini terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

Pengganti: Jus dingin tanpa gula.Risiko Diabetes Kehamilan

Hati-hati Diabetes juga kerap menyerang para ibu hamil. Terdapat sebagian wanita yang memiliki kadar glukosa dalam darah yang sangat tinggi selama masa kehamilan, sehingga tubuh mereka tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk menyerapnya. Diabetes yang dikenal sebagai diabetes kehamilan ini dapat terjadi pada sekitar 15 hingga 18 orang di antara 100 wanita yang hamil.

Penderita diabetes tipe 1 yang hamil juga akan memiliki risiko tinggi karena dapat berdampak pada ibu serta janin. Sangatlah penting bagi penderita diabetes yang sedang hamil untuk menjaga keseimbangan kadar gula darahnya.

Ibu yang sedang hamil sebaiknya lebih cermat memantau kadar gula darah pada trimester kedua (minggu 14-26). Pada masa itulah diabetes kehamilan umumnya berkembang dan kemudian hilang setelah melahirkan. Meski demikian, risiko diabetes tipe 2 pada wanita yang pernah mengalami diabetes kehamilan adalah sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan populasi pada umumnya.

Enam Penyebab Diabetes

Enam Penyebab Diabetes

Enam penyebab diabetes- Tetaplah hidup sehat, bergaya hidup sehat, dan jangan  lupa berolah raga. Karena sehat memang mahal lho! Jangan sampai diabetes menghampiri anda.

Diabetes adalah kondisi metabolisme tubuh yang abnormal sehingga kadar glukosa dalam darah dan urin meningkat yang diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan hormon insulin. Berikut ini adalah penyebab diabetes melitus dari kebiasaan sehari-hari.

Penyebab Diabetes

Penyebab Diabetes Melitus – Teh manis

Penyebab diabetes melitus yang pertama adalah teh manis. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Penyebab diabetes melitus dari teh manis juga dapat berakibat pada obesitas.

Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

Penyebab Diabetes Melitus – Gorengan

Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, penyebab diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

Suka ngemil

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan penyebab penyakit diabetes melitus. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah, yang berujung pada penyakit diabetes melitus.

Pengganti: Buah potong segar.

Kurang tidur.

Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.

Malas beraktivitas fisik

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.

Solusi: Bersepeda ke kantor.

 

Beras Merah Beras Coklat Beras Hitam Baik Untuk Diabetes

Beras Merah Beras Coklat Beras Hitam Baik Untuk Diabetes

Beras merah beras coklat beras hitam baik untuk diabetes- Sekilas Tentang Beras Hitam Untuk Diabetes

Beras hitam belum menjadi bahan pangan pokok seperti halnya beras putih, meskipun beras berwarna hitam ini mempunyai nilai gizi tinggi. Beras hitam menjadi bagian penting dalam pemeliharaan kesehatan karena kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen paling baik, berbeda dengan beras putih atau beras warna lain.

Beras hitam memiliki rasa dan aroma yang baik dengan penampilan yang spesifik dan unik. Bila dimasak, nasi beras hitam warnanya menjadi pekat dengan rasa dan aroma yang menggugah selera makan. Dari kandungan kalori beras hitam lebih rendah, nilai kalori banyak di hasilkan dari tingginya karbohidrat. Nilai kalori beras hitam termasuk yang terendah di antara beras dan ketan. Hanya 362 kcl per 100 gr.

Nilai kalori erat kaitannya dengan indeks glikemik, karena berhubungan dengan kadar gula, sehingga dengan kalori rendah, beras hitam sangat cocok untuk diet serta aman untuk penderita diabetes maupun obesitas. Dan beras hitam membutuhkan waktu lebih lama untuk di cerna, karena memiliki efek perlindungan pada sistem pencernaan sekaligus mempertahankan angka gula darah tetap konstan, oleh karena itu makan beras hitam dalam diet juga membantu anda dalam mencegah resiko diabetes dan mengelola pra-diabetes, karena kandungan gulanya juga rendah.

Beras merah untuk diabetes

Di dalam tubuh, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa (gula). Dulu, diabetesi (penderita diabetes) dilarang makan karbohidrat; diet hanya berupa lemak dan protein. “Memang gulanya turun, tapi terjadi komplikasi tertentu,” ujar Prof. Dr. dr. Sarwono, Sp.PD-KEMD dari FKUI/RSCM, Jakarta. Kini, penderita diabetes dianjurkan agar mengonsimsi karbohidrat 60% dari total kalori harian.

Karbohidrat terbagi menjadi karbohidrat kompleks dan sederhana. Karbohidrat kompleks penyerapannya lebih perlahan karena tinggi serat, membuat pengosongan lambung lebih lambat. “Sebaliknya, karbohidrat  sederhana cepat membuat gula darah naik dan cepat turun, sehingga orang cenderung lebih cepat lapar,” tutur dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD dari FKUI/RSCM.

Apakah diabetes sebaiknya mengonsumsi beras merah (berwarna) yang mengandung karbohidrat kompleks? “Nasi putih boleh. Nasi merah boleh, tapi tidak harus,” ujar dr. Imam Subekti, Sp.PD-KEMD, dari Divisi Endokrinologi FKUI. Hanya saja, jika makan nasi merah porsinya bisa lebih banyak. Masalahnya, tidak semua orang suka rasanya. “Tidak bijaksana jika dipaksakan,” imbuhnya.

Warna-warni Beras

Secara umum, dikenal ada beras putih dan beras berwarna. Perbedaan warna ini disebabkan oleh pigmen tanaman. Pada beras merah, terkandung pigmen antosianin (pigmen sumber warna ungu atau merah), beras hitam mengandung antosianin sangat tinggi. Pigmen ini merupakan antioksidan yang sangat baik. Kandungan serat pada kedua beras ini tinggi, dan umumnya diolah secara sederhana sehingga kulit arinya masih ada.

Beras putih dan coklat berasal dari varietas yang sama; hanya pengolahannya yang berbeda. Setelah dipanen, beras ditumbuk dengan lesung atau digiling untuk mengupas sekam (kulit beras). Hasilnya, beras kecoklatan.

Berwarna demikian karena masih ada lapisan kulit ari pada biji beras. Kulit ari beras kaya akan berbagai nutrisi seperti vitamin E dan B kompleks serta mineral misalnya potasium. Kandungan seratnya amat tinggi; menjadikan beras coklat sebagai karbohidrat kompleks.

Beras putih yakni beras coklat yang diproses lagi untuk menghilangkan kulit arinya. Lebih indah dilihat, rasanya lebih enak, lembut dan pulen. Beras merah / hitam / coklat terasa kasar dan waktu memasaknya lebih lama.

Ketiga beras tersebut memang lebih sehat, hanya banyak yang tidak menyukai rasanya. “Silakan makan nasi yang enak, hanya porsinya dibatasi sesuai kebutuhan,” kata dr. Dante. Bagi yang menyukai dan sudah terbiasa mengonsumsi beras merah / hitam / coklat, tentu lebih baik.

Diabetes akan dialami seumur hidup; jangan menyiksa diri dengan mengharuskan makan nasi dengan rasa yang tidak disukai, serta menghitung dan menimbang kalori makanan. Dr. Dante menekankan, makanlah seperti biasa; diet sebisa mungkin, jangan sampai tersiksa.

Yang penting, perhatikan 3J: jadwal, jenis dan jumlah makanan. “Pengobatan dan lifestyle diabetes bukan artifisial (dibuat-buat). Harus bisa selaras dengan kehidupan sehari-hari; hanya butuh penyesuaian. Yang penting be wise dan enjoy dengan diabetes,” tuturnya