Berpuasa bukan berarti Anda harus beraktivitas dengan lemas dan lesu. Jika Anda saja merasa lemas saat puasa, apakah Anda pernah berpikir bagaimana para atlet sepakbola seperti Mesut Özil, Paul Pogba, Emre Can, Samir Nasri menjalankan puasa?
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa atlet tetap bisa berlatih seperti biasa pada saat berpuasa. Kuncinya adalah persiapan yang baik, mulai dari niat sampai asupan nutrisi. Untuk Anda yang tidak berlarian di lapangan sepakbola, harusnya lebih bisa bersemangat dari mereka.
Puasa Kok Lemas
Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tidak boleh dilakukan dengan setengah hati. Selain beribadah, puasa juga memberikan manfaat kesehatan untuk Anda, salah satunya karena puasa diyakini sebagai cara untuk mendetoksifikasi tubuh dengan baik. Dengan berpuasa, perut dan lambung yang sebelumnya bekerja terus menerus dapat beristirahat.
Lemas saat puasa dikatakan hanya terjadi pada fase awal puasa, yakni 3-4 hari pertama. Setelah 3-4 hari tubuh akan beradaptasi sehingga tak akan lagi merasa lemas dan lesu. Tidak ada masalah orang yang berpuasa melakukan kegiatan seperti biasa. Harusnya tidak terjadi kurang fokus atau konsentrasi kalau seseorang sahur dan buka puasa dengan tepat dan gizi yang seimbang.
Jika Anda merasa lemas saat puasa, mungkin ada yang salah dengan pola hidup atau pola makan Anda saat berbuka puasa dan sahur.
Cara Mengatasi
Mengubah beberapa kebiasaan Anda di bulan Ramadhan dapat menciptakan perbedaan besar untuk membuat tubuh lebih bertenaga. Jangan biarkan rasa lemas saat puasa menurunkan produktivitas. Ada beberapa cara sederhana yang dapat dicoba untuk mengatasi lesu dan kurang energi saat puasa.
Pastikan Anda terhidrasi dengan baik
Dehidrasi saat berpuasa kemungkinan besar menjadi penyebab Anda merasa lemas. Pastikan pada saat berbuka puasa dan sahur, Anda mencukupi kebutuhan minum Anda. Anda bisa mencoba pola 2-4-2, dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas sepanjang malam, dan dua gelas saat sahur. Tidak hanya air putih, Anda bisa mengonsumsi buah-buahan atau yogurt untuk menambah asupan cairan.
Hindari minuman yang mengandung kafein selama puasa. Kafein dalam kopi, minuman bersoda, maupun teh yang dikonsumsi 3-6 jam sebelum tidur dapat membuat Anda sulit tidur dan berpeluang mendadak terjaga di tengah malam. Berhenti mengonsumsi kafein secara bertahap adalah cara terbaik untuk tetap berenergi sepanjang hari. Anda mungkin justru akan merasa lemas dan sakit kepala saat tidak mengonsumsi kafein. Kondisi ini hanya bersifat sementara.
Perhatikan makanan saat berbuka puasa dan sahur
Semua makanan memang terlihat mengenyangkan pada saat berbuka puasa, tapi tidak semuanya mendatangkan nutrisi bagi tubuh. Makanan berbahan dasar tepung dan yang mengandung kadar gula tinggi bisa membuat Anda cepat lelah. Jadi usahakan hindari makanan seperti ini. Konsumsi makanan segar seperti sayur-sayuran dan buah-buahan secara teratur.
Dibandingkan menyantap makanan dalam jumlah besar pada satu kesempatan, lebih baik mengonsumsinya dalam jumlah kecil tiap 3 jam sekali dari waktu berbuka puasa hingga menjelang imsak. Berikut ini adalah beberapa pilihan kudapan yang bisa menghasilkan energi untuk beraktivitas:
Buah potong, misalnya sebuah pisang ambon ukuran sedang mengandung sekitar 100 kalori dan apel ukuran sedang mengandung sekitar 80 kalori.
Salad dan telur rebus. Satu butir telur ukuran sedang bisa menghasilkan energi sekitar 80 kalori.
Cokelat hitam batangan tanpa susu mengandung sekitar 250 kalori pada tiap 50 gram-nya.
Atau sebaiknya sejak sebelum puasa, mulailah dengan pola makan yang sehat dan hindari makan makanan yang terkontaminasi pestisida. Alias kembali dengan pola makan makanan organik. Seperti nasi beras merah, beras hitam, beras coklat, organik. Membuat kue kue atau aneka makanan saat buka puasa dari bahan beras organik, atau tepung garut, dan lebih nikmat dengan aneka minuman segar bergula alam yakni gula semut.
Lakukan olahraga yang Anda sukai
Beraktivitas normal saja sudah melelahkan. Apalagi berolahraga saat puasa? Namun percayalah bahwa berolahraga teratur akan membuat Anda lebih bertenaga saat beraktivitas panjang.
Bahkan untuk sebagian orang, berolahraga bahkan mampu meningkatkan kualitas tidur mereka. Berolahraga dua setengah jam dalam sepekan adalah durasi yang dianjurkan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Namun Anda tidak harus memenuhi durasi kuota ini seketika. Mulailah dengan porsi latihan kecil seperti 10 menit sehari berjalan kaki. Agar tetap bersemangat, pilihlah olahraga dan suasana yang Anda sukai. Aktifitas tersebut bisa disertai dengan iringan musik atau dilakukan secara beregu di tempat terbuka, jalan santai bersama teman terus sambil ngobrol juga ngak kerasa lo.
Jam tidur tetap
Cukup istirahat adalah kunci untuk terus berenergi saat beraktivitas sepanjang hari. Cobalah untuk bangun dan tidur di jam yang sama tiap hari, sehingga tubuh memiliki jam biologis yang terjadwal. Buatlah jadwal yang sesuai dengan kebutuhan sahur di bulan Ramadhan
Memasang alarm dapat membantu Anda bangun tepat waktu. Berikut beberapa hal yang dapat diterapkan agar Anda memiliki waktu istirahat yang berkualitas:
Mandi dengan air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik tenang sebelum tidur di malam hari dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak.
Hindari makan dalam waktu 2 jam sebelum waktu tidur. Gas dalam perut yang mencerna makanan mungkin akan membuat Anda tetap terjaga.
Nikotin dalam rokok, alkohol, dan kafein juga membuat Anda sulit tidur.
Sebaiknya jadikan kamar tidur hanya untuk istirahat. Keberadaan komputer dan TV di kamar justru mengganggu ketenangan.