Banyak kasus radang tenggorokan disebabkan infeksi virus influenza atau bakteri. Radang tenggorokan terjadi ketika faring atau area di sekitar amandel itu iritasi atau terinfeksi bakteri dan virus.
Infeksi atau iritasi itu menyebabkan membran pada faring membengkak dan sakit. Kerap kali, amandel pun ikut terkena dampaknya. Tenggorokan berubah merah, bengkak, dan sakit.
Budi Prayoga (seorang pengusaha) mengalami radang tenggorokan terakhir pada Juli 2009. Tenggorokannya terasa perih dan panas. Untuk mengatasi radang tenggorokan nya Ia pun menemui dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) setelah sepekan merasa penderitaan itu.
Dokter memberi suntikan antibiotik berdosis tinggi dan obat untuk diminum karena radang itu sangat parah. Dalam 3 hari, konsumsi obat membuat radangnya mereda. Namun, setelah obat habis, penyakit masih bersarang di tenggorokan. Rasa sakitnya bahkan lebih parah, sehingga saat bernapas pun terasa sakit. Oleh karena itu Suko kembali menemui dokter. Kali ini dokter tidak memberi obat lagi, melainkan menyarankan operasi.
“Menurut dokter, radang yang saya derita sangat parah sehingga virus sudah menyebar dari kerongkongan ke saluran pernapasan lain,” kata pemilik Citra Agro Nursery itu.
Namun, istri dan keluarga beliau menyarankan untuk mempertimbangkan operasi itu. Harap mafhum, beberapa bulan sebelumnya kerabat Suko juga mengalami radang tenggorokan hebat dan mematuhi saran dokter untuk operasi. Pasca operasi tenggorokan sang kakak memang pulih, tetapi pita suara terganggu.
Keadaan itu menjadi dasar keputusan Suko Budi untuk menunda operasi sambil memikirkan jalan lain untuk mengobati radang tenggorokan tersebut. Ia meminta dokter memberi suntikan antibiotik lagi. Namun, kejadian serupa berulang: tenggorokan sembuh dan kambuh lagi ketika obat habis. Saat itulah untuk kedua kalinya dokter kembali menyarankan operasi. Suko pun lebih serius mencari jalan penyembuhan selain operasi. Ia teringat kebiasaan mengonsumsi virgin coconut oil (VCO) pada 2007 – 2009.
Selama dua tahun mengonsumsi minyak vco alias minyak kelapa murni itu ia memang jarang terkena flu atau radang tenggorokan. Saat itu, ia merasa kekebalan tubuhnya lebih kuat dan lebih sehat. Ia pun memutuskan berhenti mengonsumsi minyak perawan pada awal 2009. Empat bulan berselang, ia terserang radang tenggorokan parah. Ingatan itu mendorong warga Semarang Barat itu untuk kembali mengonsumsi VCO.
Pada Agustus 2009, Suko Budi mulai mengonsumsi minyak kelapa murni lagi. Dosis konsumsi 2 sendok makan, 3 kali sehari. Konsumsi VCO berkadar asam laurat 50% itu sejam pasca minum obat dokter. Namun, konsumsi obat dokter hanya berlangsung 4 hari. Setelah itu ia hanya minum minyak kelapa murni. Dua bulan berselang, radang tenggorokan Suko Budi pulih total. Yang paling menggembirakan, Suko terhindar dari operasi.
VCO memang terbukti berkhasiat sebagai antibakteri dan antivirus. “Asam laurat dalam VCO diubah menjadi monolaurin di dalam tubuh dan mampu melarutkan dinding sel bakteri atau kapsul virus,” kata Zainal Gani yang meresepkan VCO kepada para pasien. Meski telah sembuh, Suko kini tetap rutin mengonsumsi VCO sehari sekali. “Sekarang anak dan istri saya juga mengonsumsi VCO untuk menjaga stamina,” kata alumnus Universitas Diponegoro itu.
Kami sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi minyak VCO untuk mencegah dan mengatasi radang tenggorokan karena sudah sangat terbukti ampuh mengatasi barbagai penyakit berat. Anda dapat membeli VCO secara online di sini.
Ref: Trubus
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya