Belum lama ini, Omaswati menghembuskan nafas terakhirnya (16/7/2020) di usia 54 tahun. Diabetes atau penyakit gula merupakan penyebab kematian pelawak dan seniman asal Betawi ternama ini. Diabetes merupakan permasalahan medis global yang terus menjadi sorotan dan diderita banyak manusia, termasuk Indonesia. Data International Diabetes Federation pada 14 Mei 2020 menyebutkan bahwa sekitar 10,6 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes atau sekitar 4% dari total penduduk Indonesia.
Penyakit yang bisa dipengaruhi faktor genetik ini memang merupakan penyakit kompleks. Mitos tentang diabetes pun banyak beredar di masyarakat, baik yang terkonfirmasi kebenarannya maupun tidak. Apa saja fakta dan mitos seputar diabetes? Merangkum dari MedlinePlus, diabetes.co.uk, dan diabetesvoice.org, Eka Farm ingin berbagi beberapa fakta dan mitos yang berkembang di masyarakat seputar diabetes.
1. Penderita diabetes tidak boleh mengkonsumsi gula
Diabetes merupakan penyakit jangka panjang (long-term) yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengontrol glukosa (gula) dalam darah.
Fakta: Mengkonsumsi gula tidak menyebabkan diabetes. Penderita diabetes dapat mengkonsumsi gula (tentunya yang aman bagi penderita diabetes, contohnya gula semut dari Eka Farm).
Akan tetapi, penderita diabetes harus menjaga pola makan seimbang dan memotong konsumsi gula harian, terutama pemanis buatan atau gula pasir.
2. Kegemukan berpotensi meningkatkan risiko diabetes
Fakta: Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa banyak orang obesitas dan tidak menderita penyakit diabetes. Sebaliknya, ada orang dengan berat badan normal atau kurus justru menderita diabetes. Dilansir dari laman diabetes.co.uk, 20% penderita diabetes tipe-2 adalah orang dengan berat badan normal dan kurus. Namun Moms, tentu saja untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh perlu dilakukan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat dan memakan makanan yang bergizi karena selain dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, kegemukan pun akan membuat Anda kesulitan melakukan beberapa aktivitas fisik tertentu.
3. Diabetes adalah penyakit keturunan
Fakta: Meskipun orang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit diabetes memiliki potensi lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki faktor genetik keturunan diabetes, bukan tidak mungkin mereka mengidap diabetes. Diabetes tipe-1 dan tipe-2 bukan hanya disebabkan oleh faktor keturunan. Pilihan pola hidup serta beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes tipe-2, seperti kegemukan/ obesitas, faktor usia >45 tahun, ras-ras tertentu, dan beberapa penyakit lain.
4. Diabetes tipe-2 adalah penyakit diabetes ringan
Fakta: Jika Anda penderita diabetes dan tidak dapat mengatur pola hidup sehat, maka risiko komplikasi diabetes pun lebih tinggi. Diabetes tipe-2 dapat mengancam nyawa jika tidak ditanggapi dengan serius.
5. Sebaiknya penderita diabetes tidak olahraga
Fakta: Olahraga sebagai salah satu elemen pola hidup sehat dapat meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Olahraga dengan intensitas sedang dan dilakukan secara rutin merupakan pilihan cerdas untuk penderita diabetes. Namun, agar lebih aman dan Anda pun tenang, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter tentang olahraga yang cocok untuk dilakukan secara rutin dan apa yang harus diperhatikan saat berolahraga.
7. Penderita diabetes hanya dapat mengkonsumsi makanan khusus diabetes
Fakta: Penderita diabetes dapat mengkonsumsi makanan biasa seperti orang pada umumnya. Akan tetapi, para ahli menyarankan penderita diabetes mengganti sumber karbohidrat ke karbohidrat kompleks seperti serealia utuh, sayur, buah, dan legume. Beras organik dari Eka Farm dapat menjadi pilihan asupan karbohidrat pengganti nasi biasa bagi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah, nutrisi utuh, kaya serat, serta bebas zat kimia berbahaya. Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan tinggi lemak, garam, dan gula. Pada dasarnya, anjuran jenis makanan bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan pola hidup sehat. Akan tetapi, jika Anda penderita diabetes, sebaiknya konsultasikan meal plan atau rencana menu harian Anda dengan tenaga kesehatan atau ahli gizi.
8. Diabetes tidak memiliki gejala
Fakta: Sama seperti kebanyakan penyakit, gejala diabetes seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Beberapa gejala diabetes diantaranya sering merasa haus meskipun sudah sering minum, merasa lelah dan lapar sepanjang hari, serta berat badan turun secara signifikan padahal Anda tidak dalam program diet. Anda perlu waspada jika sering merasakan hal–hal tersebut. Jangan panik apalagi stres. Cobalah konsultasikan ke dokter untuk mencari solusi terbaik bagi kesehatan Anda sejak dini.
9. Diabetes bisa sembuh
Fakta: Tidak ada obat semahal atau sealami apapun yang dapat menyembuhkan diabetes. Meskipun beberapa tanaman herbal dan makanan dapat meningkatkan sensitivitas insulin seseorang atau resistensi insulin pada penderita diabetes tipe-2, tidak ada obat ampuh, rempah, tanaman, ataupun makanan ajaib untuk menyembuhkannya. Meskipun tidak dapat disembuhkan, diabetes dapat dicegah dan dikontrol dengan pola hidup dan pola makan sehat. Jika Anda memiliki penyakit diabetes, kuncinya adalah jangan memperparah keadaan.
10. Diabetes bukan hal yang besar. It’s not a big deal!
Fakta: Tidak ada penyakit yang layak untuk disepelekan, termasuk diabetes. Di Amerika Serikat, angka kematian penduduk akibat diabetes bahkan melampaui angka gabungan kematian akibat HIV-AIDS dan kanker payudara. Diabetesvoice.org mengungkapkan fakta bahwa lebih dari 4 juta orang dari seluruh dunia meninggal akibat diabetes.
11. Penderita diabetes dapat menjadi buta atau harus amputasi kaki
Fakta: Diabetes merupakan faktor penyebab utama seseorang harus melakukan amputasi ataupun menderita kebutaan. Akan tetapi, kedua kondisi ini dapat dicegah dengan mengontrol tekanan darah, kadar glukosa, serta menerapkan pola hidup sehat.
Demikian fakta dan mitos seputar diabetes. Diabetes merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Dimulai dari mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, kaya nutrisi, protein, vitamin, mineral, dan serat. Selain itu, aktif melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya secara konsisten dapat membantu mencegah kegemukan dan obesitas.
Saya percaya bahwa keterbukaan dan keterlibatam serta berkomitmen untuk menyajikan konten yang informatif, inspiratif, dan berguna bagi pembaca. Melalui setiap artikel, saya berusaha membantu Anda memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengatasi masalah dan membawa perubahan positif serta memberikan wawasan yang berharga.