Senantiasa kurangkai kalimat terbaik, do’a yang tulus dan harapan yang indah disetiap lipatan waktu, untuk kita mom’s. Agar kita dan keluarga senantiasa selamat, aman, nyaman terhindar dari wabah, bencana, ketakutan, kegelisahan, kepanikan yang tak berujung saat ini. Khususnya akibat wabah pademik Virus Corona Covid-19 ini.
Sejak pandemi virus Corona Covid-19 melanda bumi nusantara, setidaknya sampai hari ini suda lebih dari 8.000 orang terinfeksi. Hal ini menimbulkan kepanikan massal di msyarakat sejak hari pertama kemunculannya. Bahkan orang-orang melakukan panic buying dengan membeli kebutuhan rumah tangga dalam jumlah besar, harga masker kian tinggi, hingga rempah yang diyakini sebagai immune booster pun mulai sulit didapatkan.
Sindrom ini sepertinya tidak hanya menyerang masyarakat, tetapi juga instansi bahkan sampai lembaga pemerintah. Terbukti dengan maraknya implementasi work from home dan study from home. Hal ini menyusul setelah ramai tagar #stayathome digaungkan berbagai pihak.
Bahkan akhir-aakhir ini sejumla kalangan memilih menyemprotkn cairan disinfektan kesegala arah. Tidak hanya pada benda mati, tapi juga pada benda hidup termasuk manusia. Hal ini dilakukan guna mengadapi pandemik virus Corona agat tidak menyebar kemana-mana.
Dan penggunaan disinfektan semacam ini semakin marak di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti di tempat ibadah, gedung, pintu gerbang perumahan dan tempat publik lainnya dengan membuat bilik disinfektan atau chamber.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona
BILIK DISINFEKTAN ATAU CHAMBER
Bilik disinfektan atau chamber adalah suatu tempat yang disedikan khusus untuk menyemprotkan cairan disinfektan pada tubuh manusia yang dilengkapi dengan sinar ultraviolet didalamnya. Cara kerjanya adalah dengan menyemprotkan cairan disinfektan dari berbagai arah ketika manusia masuk kedalamnya. Apaka mom’s pernah mengalaminya?
Tidak hanya masyarakat, pemerintah juga meyakini bahwa penyemprotan seperi itu dapat membunuh berbagai macam virus, ttermasuk virus Corona yang menempel pada tubuh serta permukaan pakaian, tas, sepatu dan barang yang dibawa orang tersebut.
APAKAH BILIK DISINFEKTAN EKEKTIF?
Inilah pentingnya membaca, jadi tidak akan latah ikut-ikutan saja. Seharusnya penggunaan bilik disinfektan ini tidak boleh sembarangan, melainkan harus memenuhi standar keamanan yang tepat.
Pada umumnya, bilik disinfektan ini digunakan di pintu laboratorium medis, dimana orang yang masuk kedalamnya harus menggunakan alat pelindung diri yang lengkap seperti masker, sarung tangan, dan baju hazmat. Jadi bukan semprot sembarangan, apalagi langsung ke tubuh manusia.
Dan ternyata penggunaan bilik disinfektan untuk mencegah penyebaran virus Corona yang dilakukan di Indonesia ini tidak direkomendasikan oleh World Helath Organization (WHO). Hal ini disebabkan, adanya beberapa kandungan zat kimia dalam larutan disinfektan seperti alkohol dan klorin.yang justru berisiko membahayakan kesehatan tubuh, jika mengenai pakaian dan permukaan kulit atau selaput lendir manusia, seperti higung, mata, dan mulut.
Tidak hanya bahan klorin dan alkohol, penggunaan sinar ultraviolet dengan konsentrasi yang berlebihan dalam bilik disinfektan untuk membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme pada jangka panjang ternyata berpotensi menimbulkan kanker kulit, apalagi jika ini diberlakukan setiap hari dan berulang.
Lagian nih mom’s, sebenarnya kan kandungan alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida pada cairan disinfektan yang disemprotkan pada tubuh juga tidak dapat membunuh virus yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh.
MENYEMPROT CAIRAN DISINFEKTAN KE TUBUH MANUSIA SANGATLAH BERBAHAYA
Bahkan lagi ya mom’s, ada sebagian masyarakat yang langsung menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh. Misalnya, menyemprot orang-orang yang akan masuk ke pemukiman, perumahan, atau gedung lainnya.
Begini mom’s… pada prinsipnya sama antara bilik disinfektan dengan menyemprotkan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia. Yaitu untuk membunuh berbagai macam virus dan mikroorganisme yang menempel pada tubuh serta permukaan benda mati yang mereka bawa.
Tapi faktanya, justru kandungan alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida dalam cairan disinfektan itu dapat bersifat karsinogenik (penyebab kanker dan beracun), apabila terhirup dalam jangka panjang.
Dan apabila terkena kulit atau selaput lendir manusia, seperti hidung, mata, dan mulut dapat mengikis lapisan tersebut sehingga menimbulkan iritasi. Akibatnya, justru kuman akan lebih mudah masuk ke area tubuh dan menimbulkan peradangan. Nah, jika kuman saja mudah masuk, apalagi virus yang ukurannya lebih kecil.
Jadi mom’s ingat ya… alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida hanya boleh digunakan sebagai bahan disinfektan untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat di permukaanbenda mati seperti jalanan, pagar, kendaraan, perabot rumah tangga yang banyak disentuh orang, dan lain-lain.
Jadi kesimpulan yang dapat saya buat disini adalah, menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh manusia bukanlah cara efektif mencegah penularan virus Corona. Jadi sebaiknya hentikan sekarang juga.
Jika ingin mencegah penularan virus Corona, maka cara terbaik yang harus dilakukan adalah dengan mencuci tangan dengan rutin dan benar, social distancing, stay at home, terapkan etika batuk dan bersin, memakai masker, tingkatkan imunitas, cuci bahan makanan, jangan menyentuh wajah, hindari kontak langsung, dan bersihkan perabot rumah secara rutin.
Sudah paham ya mom’s, ingat jangan semprotkan cairan disinfektan ke tubuh. Sampai jumpa pada artikel berikutnya…
Saya adalah pejuang pangan organik, hal ini di karenakan banyaknya hal negativ yang saya rasakan jika tidak mengkonsumsi makanan organik, seperti daya tahan tubuh yang mudah drop dan lainnya