Ciri-ciri cacar monyet – Pernahkah kamu mendengar tentang cacar monyet? Penyakit ini sempat menjadi sorotan dunia beberapa waktu lalu. Meski begitu, banyak orang masih belum sepenuhnya memahami seperti apa gejala cacar monyet ini. Yuk, kita bahas lebih dalam agar kita bisa lebih waspada!
Apa Itu Cacar Monyet?
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari hewan dan dapat menular ke manusia. Virus ini pertama kali ditemukan pada monyet di Afrika, tetapi dapat juga menjangkiti hewan lain seperti tikus dan tupai. Meski namanya terdengar eksotis, dampak penyakit ini pada manusia sangat nyata dan serius. Menurut data dari WHO, kasus cacar monyet meningkat secara signifikan sejak tahun 2022, dengan lebih dari 60.000 kasus dilaporkan secara global dalam setahun.
Baca Juga : Mengapa Penyakit Ini Harus Menghindari Ketan? Simak disini Penjelasannya
Jangan Terlewatkan Ciri-Ciri Awal Cacar Monyet
Banyak orang tidak menyadari bahwa gejala awal cacar monyet bisa mirip dengan flu biasa. Pada tahap awal, penderita biasanya akan mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Pada fase ini, sulit untuk membedakan cacar monyet dari penyakit lainnya. Namun, setelah beberapa hari, ruam mulai muncul, biasanya di wajah, dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lain seperti tangan, kaki, dan batang tubuh. Ruam ini bisa berkembang menjadi bintik-bintik yang berisi cairan, mirip dengan cacar air, tetapi lebih besar dan lebih menyakitkan.
Satu ciri yang sering diabaikan adalah pembengkakan kelenjar getah bening, yang menjadi pembeda utama cacar monyet dari cacar biasa. Kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terjadi di daerah leher, ketiak, atau selangkangan dan bisa sangat menyakitkan. Inilah salah satu alasan mengapa cacar monyet sering disalahartikan sebagai penyakit lain pada awalnya.
Penyebaran dan Pencegahan Cacar Monyet yang Perlu Diperhatikan
Meskipun cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia, penularan dari manusia ke manusia juga memungkinkan, terutama melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau ruam penderita. Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual, penggunaan barang pribadi yang terkontaminasi, atau paparan langsung terhadap lesi kulit.
Yang menarik, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menemukan bahwa meskipun cacar monyet dapat menular melalui kontak erat, virus ini tidak secepat menyebar seperti virus lainnya, seperti COVID-19 . Hal ini memberikan kita sedikit harapan bahwa dengan langkah pencegahan yang tepat, penyebaran cacar monyet dapat dikendalikan.
Pencegahan terbaik meliputi menjaga kebersihan diri, menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi membawa virus, dan segera mengisolasi diri jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala yang mencurigakan.
Baca Juga : Donor Darah dan Diabetes: Benarkah Penderita Diabetes Tidak Boleh Donor Darah?
Jangan Remehkan Cacar Monyet
Cacar monyet mungkin terdengar seperti penyakit yang jauh dari kehidupan kita sehari-hari, tetapi kenyataannya, ini adalah ancaman yang nyata. Dengan memahami gejala-gejala yang muncul dan bagaimana penyakit ini menyebar, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita. Jangan abaikan gejala awal seperti demam dan ruam, dan selalu waspada terhadap pembengkakan kelenjar getah bening.
Apakah Anda sudah cukup waspada terhadap penyakit ini? Jika ada gejala yang mencurigakan, segeralah berkonsultasi dengan tenaga medis terdekat. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?
Seorang yang senang menulis, dengan setiap kata yang saya pilih menjadi ekspresi dari dunia internal saya. Saya adalah pecinta kucing yang setia, keberadaan mereka membawa sukacita dan kenyamanan, menjadi sumber inspirasi dalam setiap langkah kehidupan saya. Saya adalah seoarang long-life learner dengan semangat untuk terus belajar dan berkembang, memotivasi saya menjadi versi terbaik dari saya setiap waktu.