Apa yang ada di pikiran Moms jika mendengar kata jeroan? Kebanyakan orang memilih untuk menghindari konsumsi bagian hewan kurban yang satu ini karena berbagai alasan. Salah satu diantara beberapa alasannya mungkin berupa persepsi bahwa jeroan tidak sehat, jeroan mengakibatkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah meningkat, dan masih banyak lainnya. Namun, sebagian orang menyenangi jeroan karena rasa, tekstur, dan juga harganya yang lebih murah dibandingkan bagian daging yang jauh lebih populer dan lebih sering dibeli. Sebenarnya, apakah benar jeroan selalu berhubungan dengan peninkatan kolesterol jahat dalam darah dan tidak sehat?
Sebelum menjawabnya, Moms, berikut beberapa jenis jeroan yang sudah umum dikenal dan dikonsumsi:
- Hati: beberapa orang menggemari jeroan ini dan juga disebut sebai multivitamin alami.
- Jantung: beberapa orang mungkin belum terbiasa untuk mengkonsumsi jantung, tetapi jeroan ini memiliki tekstur yang kenyal dan enak.
- Lidah: tersusun oleh otot hewan dan memiliki tekstur yang lunak serta memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi.
- Paru-paru
- Babat (tripe): berasal dari bagian dinding otot perut sapi yang layak untuk dimakan. Babat memiliki tekstur yang alot sehingga perlu proses memasak yang cukup lama, umumnya dimasak sebagai rebusan atau dikukus. Teksturnya setelah dimasak akan menjadi kenyal dan dapat menyatu dengan rasa bumbu yang digunakan untuk mengolahnya.
Nah, sekarang Eka Farm jawab pertanyaannya tadi ya, Moms. Jeroan tidak selalu bersanding dengan kata buruk dan negatif. Sebaliknya, jeroan justru mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, baik berupa makronutrien hingga mikronutrien. Apa saja nutrisi yang dapat Anda peroleh dengan mengkonsumsi jeroan hewan kurban?
1. Sumber protein esensial bagi tubuh
Sumber protein dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati) atau dari hewan (protein hewani). Jeroan seperti babat menjadi salah satu sumber protein esensial bagi tubuh karena mengandung 9 asam amino esensial bagi tubuh. Tubuh manusia membutuhkan zat protein dalam jumlah makro setiap harinya untuk fungsi sel, keseimbangan fluida dalam tubuh, fungsi sistem daya tahan tubuh, dan perbaikan jaringan dalam tubuh. Selain itu, mengkonsumsi protein dalam jumlah cukup dapat membantu rasa kenyang untuk bertahan lebih lama. Protein merupakan zat makro yang paling mengenyangkan dalam jangka waktu lama dibandingkan dengan nutrisi lainnya sehingga tak sedikit para pejuang diet yang memasukkan protein hewani ke dalam menu diet harian.
2. Sumber berbagai vitamin, mineral, dan asam lemak (fatty acid)
Jeroan hewan kurban kaya kandungan nutrisi seperti vitamin B kompleks, folat, zat besi, protein, magnesium, selenium, seng, dan beberapa vitamin larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K.
- Hati hewan kurban merupakan sumber zat besi penting bagi tubuh. Zat besi yang dikandung dalam hati sapi mudah untuk diserap tubuh sehingga mengkonsumsi jeroan hati dapat membantu mensuplai asupan zat besi dengan efektif.
- Lidah selain banyak mengandung lemak, juga banyak mengandung kolin, seng, zat besi, vitamin B12. Kolin berperan dalam menjaga fungsi otak, jantung, hati, dan otot. Jeroan ini dapat dikonsumsi saat Anda sakit untuk membantu masa pemulihan..
- Babat adalah sumber beberapa mikronutrien penting seperti vitamin B12, vitamin B3 (niasin), selenium, kalsium, seng, fosfor, zat besi, magnesium, dan mangan. Konsumsi babat sebanyak `140 gram dapat memenutih 25% kebutuhan selenium harian dan lebih dari 15% kebutuhan seng serta bitamin B12 harian.
- Paru-paru kaya akan asam lemak omega-3 yang memberikan dampak baik bagi jantung dan bersifat antiinflamasi. Omega-3 juga berperan dalam menjaga kesehatan dan fungsi sel-sel otak.
Selain merupakan sumber nutrisi berupa protein, vitamin, mineral, dan omega-3, mengkonsumsi jeroan berarti turut berkontribusi untuk mengurangi produksi limbah atau sampah. Istilah populernya, gerakan less waste. Mengapa less waste? Jeroan bukanlah bagian tubuh utama sapi untuk dikonsumsi. Tidak sedikit orang yang membuangnya sehingga dapat menambah sampah hewani di lingkungan. Mengkonsumsi jeroan, selain dapat memberi nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, juga dapat mendukung gerakan melestarikan lingkungan dan gerakan less waste.
Konsumsi jeroan itu sah-sah saja asalkan…
Namun, Moms, meskipun mengandung banyak nutrisi penting bagi tubuh, poin yang perlu digarisbawahi dan ditekankan yaitu, makan jeroan sewajarnya dan batasi jumlahnya. Meskipun sedang banyak pasokan jeroan hewan kurban di rumah, tetap kontrol nafsu Anda dan jangan sampai kalap, mengabaikan faktor kesehatan tubuh. Jeroan hewan kurban menyumbang asupan lemak jenuh dan kolesterol bagi tubuh. Eits, kedua zat tersebut penting dan dibutuhkan tubuh loh, Moms, tapi tentu dalam jumlah terbatas. Babat menyimpan sekitar 75% kolesterol harian. Beberapa orang hipersensitif terhadap jumlah asupan kolesterol harian sehingga lebih baik untuk membatasi ketat konsumsi beberapa jenis jeroan.
Jangan lupa juga untuk memastikan keseimbangan gizi harian dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan serealia utuh. Perhatikan juga cara pengolahan jeroan hewan kurban. Pengolahan jeroan membutuhkan waktu ekstra. Babat misalnya, membutuhkan sekitar 2-3 jam untuk melunakkan teksturnya yang alot. Selain itu, tips lain jika Anda ingin mencoba mengkonsumsi jeroan sapi di hari Idul Adha ini yaitu dengan memarinasi dan membumbuinya terlebih dahulu dengan rempah-rempah untuk memberi rasa pada jeroan. Lebih baik hindari untuk menggoreng jeroan atau menggunakan banyak minyak dan santan dalam mengolah jeroan agar kualitas dan nutrisi jeroan dalam masakan Anda terjaga.
ARTIKEL EDISI IDUL ADHA:
7 TIPS MENGONTROL KOLESTEROL DAN BERAT BADAN SAAT IDUL ADHA
JAWABAN DILEMA MEMBEKUKAN DAGING BERULANG KALI
Saya percaya bahwa keterbukaan dan keterlibatam serta berkomitmen untuk menyajikan konten yang informatif, inspiratif, dan berguna bagi pembaca. Melalui setiap artikel, saya berusaha membantu Anda memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengatasi masalah dan membawa perubahan positif serta memberikan wawasan yang berharga.