Ketan untuk Diabetes: Boleh atau Tidak?

Ketan untuk Diabetes: Boleh atau Tidak?

Ketan untuk diabetes – Ketan adalah salah satu jenis beras yang populer di Indonesia. Beras ini memiliki tekstur yang lengket dan rasanya yang manis. Ketan sering digunakan untuk membuat berbagai macam makanan, seperti nasi ketan, kolak, dan bubur ketan.

Bagi penderita diabetes, konsumsi karbohidrat perlu dibatasi. Hal ini karena karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun, apakah ketan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes?

Kandungan Gizi Ketan

Ketan memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, antara lain:

  • Karbohidrat: 82,5 gram
  • Protein: 2,8 gram
  • Lemak: 1,9 gram
  • Serat: 1,5 gram
  • Kalori: 358 kkal

Ketan mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu sekitar 82,5 gram per 100 gram. Jumlah ini lebih tinggi daripada nasi putih yang mengandung sekitar 27,6 gram karbohidrat per 100 gram. Ketan juga mengandung protein dan lemak yang cukup tinggi. Protein dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh, sedangkan lemak dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi dan menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga : Mengungkap Rahasia Cara Menghitung Kalori pada Nasi Putih

Ketan dan Diabetes

Ketan memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi, yaitu sekitar 73. GI adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan GI tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Bagi penderita diabetes, konsumsi makanan dengan GI tinggi perlu dibatasi. Hal ini karena makanan dengan GI tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya lonjakan kadar gula darah.

Berdasarkan kandungan gizinya, ketan tidak sepenuhnya aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ketan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan indeks glikemik yang juga tinggi. Kedua hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun, jika Anda penderita diabetes yang ingin mengonsumsi ketan, Anda dapat membatasi porsinya. Anda juga dapat memilih jenis ketan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti ketan hitam.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengonsumsi ketan dengan aman bagi penderita diabetes:

  1. Batasi porsinya menjadi sekitar 100 gram per hari.
  2. Pilih jenis ketan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti ketan hitam.
  3. Kombinasikan ketan dengan makanan lain yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti protein dan sayuran.
  4. Amati respons tubuh Anda setelah mengonsumsi ketan. Jika Anda mengalami lonjakan kadar gula darah, sebaiknya hentikan konsumsi ketan.

Baca Juga : Apa Tidur Siang Bisa Menambah Berat Badan? Yuk Simak Penjelasannya

Kesimpulan

Meskipun ketan tidak sepenuhnya harus dihindari oleh penderita diabetes, penting untuk memahami dampaknya pada kadar gula darah dan kesehatan secara keseluruhan. Penggunaan ketan sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi ahli gizi dan disertai dengan pengawasan kadar gula darah secara rutin. Lebih lanjut, penting untuk menyadari bahwa ada alternatif karbohidrat yang lebih sehat dan kaya nutrisi yang dapat menjadi pilihan yang lebih baik dalam manajemen diabetes.

Sebagai kesimpulan, penting untuk memahami dengan cermat dampak makanan tertentu pada kondisi diabetes. Mengintegrasikan ketan ke dalam pola makan penderita diabetes mungkin memungkinkan, asalkan dilakukan dengan bijak dan sejalan dengan pedoman nutrisi yang sesuai. Konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan individu. Semoga dengan pemahaman yang lebih baik, penderita diabetes dapat mengelola pola makan mereka dengan lebih efektif untuk mendukung kesehatan mereka secara keseluruhan.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

BERAS HITAM VS KETAN HITAM, SIMAK PERBEDAANNYA

BERAS HITAM VS KETAN HITAM, SIMAK PERBEDAANNYA

Beras hitam vs ketan hitam – Moms, pernah memasak burjo alias bubur kacang hijau? Ketan hitam biasanya hadir bersamaan dengan hidangan bubur kacang hijau untuk memberikan tekstur yang kenyal dan padat serta melengkapi rasa burjo. Sekilas, warna ketan hitam sama dengan beras hitam karena kandungan pigmen warna keunguan antosianin yang tinggi dalam bulirnya. Namun, meskipun sulit dibedakan jika Anda belum terbiasa, kedua jenis bahan makanan ini berbeda loh, Moms. Apa saja yang membedakan beras hitam dan ketam hitam? Melansir dari laman sayurbox, Eka Farm akan membantu Anda untuk membedakan keduanya

1. Beras hitam vs ketan hitam: Perbedaan warna bulir

Saat beras hitam dan ketan hitam disandingkan, mungkin warna keduanya nampak sama, yaitu hitam keungu-unguan. Akan tetapi, jika Anda mencoba untuk mengamati dengan lebih cermat, warna hitam keungu-unguan pada lapisan luar beras hitam lebih pekat dibandingkan ketan hitam. Bulir beras hitam juga lebih mengkilap serta berukuran lebih panjang dan langsing. Lapisan luar bulir ketan hitam memiliki warna yang pucat. Selain itu, saat bulir beras hitam dipotong melintang, akan nampak warna hitam cerah pada bagian dalam bulir. Berbeda halnya dengan ketan hitam yang bagian dalam bulirnya berwarna putih susu.

2. Beras hitam vs ketan hitam: Perbedaan kandungan nutrisi

Segi nutrisi merupakan faktor penting pembeda beras hitam dan ketan hitam. Perbedaan yang mendasar pada kandungan makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) pada beras hitam dan ketan hitam dapat dilihat pada chart berikut.

beras hitam vs ketan hitam

Beras hitam memberi asupan kalori dan karbohidrat yang sedikit lebih banyak daripada ketan hitam. Akan tetapi, protein dalam beras hitam jauh lebih tinggi daripada ketan hitam, dengan kandungan lemak yang lebih rendah. Walaupun memiliki persentase karbohidrat yang lebih tinggi, karbohidrat dalam beras hitam didominasi oleh serat tinggi, berbeda dengan ketan hitam yang sumber karbohidratnya mayoritas dari gula. Selain itu, kandungan lemak pada beras hitam pun lebih menyehatkan karena tingginya kadar lemak tidak jenuh dibandingkan dengan lemak jenuh.

Nutrisi dalam beras hitam pun sangat melimpah dan sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi pada zaman Dinasti Ming. Beras hitam kaya akan antioksidan berupa antosianin dan vitamin E yang berguna untuk membantu melawan efek buruk radikal bebas dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan mengendalikan produksi bakteri jahat dalam usus. Beras hitam juga dapat dijadikan menu diet sehat karena kandungan protein dan seratnya yang tinggi dan rendah gula serta lemak jenuh. Serat dalam beras hitam mampu membuat perut kenyang lebih lama.

beras hitam vs ketan hitam
beras hitam vs ketan hitam

3. Beras hitam vs ketan hitam: Perbedaan tekstur dan rasa saat dimasak

Saat dimasak menjadi nasi, beras hitam memiliki testur yang pulen. Perbedaan mencolok tekstur keduanya saat dimasak yaitu, ketan hitam bersifat lengket, sedangkan beras hitam tidak lengket sama sekali. Di sisi lain, rasa ketan hitam cencerung manis dan gurih, sedangkan beras hitam memiliki rasa cenderung hambar. Faktor rasa ketan hitam inilah yang membuat ketan hitam dijadikan bahan baku banyak makanan berat maupun camilan.

4. Beras hitam vs ketan hitam: Perbedaan benih, proses budidaya, ukuran tanaman, dan gabah

Perbedaan dari segi tanaman sudah terlihat dari benih beras hitam yang berbeda dengan ketan hitam. Beras hitam ditanam dari jenis bibit padi yang berasal dari daerah tropis (javanica). Lain halnya dengan bibit ketan hitam yang berasal dari daerah subtropis (japonica).

Setelah tumbuh pun, terdapat perbedaan beras hitam dan ketan hitam. Ukuran tanaman beras hitam lebih tinggi daripada ketan hitam, yaitu mencapai tinggi maksimal 2 meter, sedangkan ketan hitam hanya sekitar 30-60 cm seperti tanaman padi biasa.

Mengutip dari berkahnandur.id, umur tanaman beras hitam lebih panjang daripada ketan hitam, serta dalam proses budidayanya harus lebih hati-hati. Padi beras hitam lebih utama dibudidayakan secara organik dan lebih rawan penyakit daripada ketan hitam. Warna gabah padi beras hitam yang sudah menua berwarna kecoklatan, bukan hitam seperti pada ketan hitam.

5. Beras hitam vs ketan hitam: Perbedaan cara mengolah

Air yang digunakan untuk menanak nasi dari beras hitam lebih banyak dibandingkan nasi biasa. Rasio beras : air sekitar 1:2 hingga 1:3. Berbeda halnya dengan ketan hitam yang rasio beras dan airnya lebih fleksibel, disesuaikan dengan peruntukan ketan hitam. Untuk membuat bubur ketan hitam, tuangkan air bersih hingga seluruh ketan hitam terendam dan lebihkan air sekitar 2 ruas jari telunjuk.

Beras hitam memang cenderung lebih keras meski dimasak dengan takaran air yang sama dengan cara memasak beras lainnya. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui cara memasak beras hitam yang benar agar hasilnya pulen, empuk, dan lembut. Agar hasilnya nikmat sebaiknya beras hitam dan air dimasak dengan rasio 1:2 dalam ukuran liter.

Sedangkan, ketan hitam cenderung lebih mudah dimasak. Rasio ketan dan air pun dapat disesuaikan dengan peruntukkannya, untuk membuat bubur ketan hitam tuangkan air bersih hingga merendam seluruh permukaan ketan, lalu lebihkan air sekitar dua ruas telunjuk.

6. Beras hitam vs ketan hitam: Beras hitam aman dikonsumsi penderita diabetes

Kandungan gula yang sangat rendah pada beras hitam membuat indeks glikemiknya (GI) rendah sehingga aman dikonsumsi penderita diabetes. Berbeda dengan ketan hitam yang memiliki nilai GI tinggi karena kadar gula dalam bulirnya yang tinggi sehingga lebih baik dihindari oleh para penderita diabetes.

Jadi, masih akan bilang beras hitam dan ketan hitam sama? Tentu TIDAK, ya Moms. Perbedaan beras hitam dan ketan hitam ini meliputi banyak aspek dari segi penampilan lluar, pembudidayaan, nutrisi, hingga cara mengolah. Semoga bermanfaat untuk membantu Moms untuk menentukan mana yang ingin dibeli. Yuk, pesan beras hitam organik dari Eka Farm! Anda dapat memesan beras Hitam Organik di https://www.ekafarm.com/ atau silahkan hubungi whatsapp 0811-2650-296