Simak Disini Makanan untuk Penderita Diabetes agar Tidak Lemas

Simak Disini Makanan untuk Penderita Diabetes agar Tidak Lemas

Saat pertama kali didiagnosis diabetes, banyak orang merasa kewalahan dengan perubahan gaya hidup yang diperlukan. Bagi banyak orang, salah satu kekhawatiran utama adalah bagaimana menjaga energi sepanjang hari tanpa mengalami lonjakan atau penurunan gula darah yang drastis.

Mari kita bayangkan sebuah pagi cerah di pedesaan, di mana seorang petani bernama bapak Budi sedang bersiap-siap untuk memulai hari panjangnya di sawah. Sebagai penderita diabetes, bapak Budi harus berhati-hati dengan apa yang ia makan untuk memastikan bahwa ia tetap bertenaga tanpa mengorbankan kesehatannya. Jadi, apa saja pilihan makanan yang dapat membantu bapak Budi dan penderita diabetes lainnya tetap aktif dan tidak lemas?

Baca Juga : Mengungkap Rahasia Garis Misterius di Kulit yang Menyebabkan Stretch Mark

Mengapa Penderita Diabetes Mudah Lemas?

Diabetes dapat menyebabkan tubuh sulit mengatur kadar gula darah, yang berujung pada kondisi lemas atau cepat lelah. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia), tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efisien untuk energi. Hipoglikemia, khususnya, bisa terjadi jika penderita diabetes tidak makan cukup atau jika mereka mengonsumsi obat insulin yang tidak seimbang dengan asupan makanan.

Pilihan Makanan yang Tepat untuk Penderita Diabetes

  1. Beras Diabetes Amandia: Sebagai pengganti nasi putih biasa, beras diabetes Amandia dari Eka Farm adalah pilihan yang sangat baik. Beras Amandia memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ini sangat penting untuk penderita diabetes agar tidak mengalami lonjakan gula darah yang cepat naik dan turun.
  2. Sumber Protein: Konsumsi protein seperti ayam tanpa kulit, ikan, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga energi tetap stabil. Protein membantu memperlambat penyerapan karbohidrat, yang membantu menghindari lonjakan gula darah.
  3. Lemak Sehat: Lemak sehat seperti yang terdapat dalam alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan juga dapat membantu menjaga energi. Lemak sehat ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan jantung, tetapi juga membantu menstabilkan kadar gula darah.
  4. Serat: Makanan yang kaya serat seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah. Ini membantu mencegah lonjakan gula darah dan memberikan energi yang bertahan lama.
  5. Makanan yang Kaya Magnesium: Magnesium adalah mineral penting yang dapat membantu mengatur gula darah. Contoh makanan yang kaya magnesium termasuk bayam, biji labu, dan almond. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi magnesium memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Baca Juga : Haus Terus Menerus dan Sering Buang Air Kecil? Hati-hati, Bisa Jadi Tanda Diabetes Insipidus!

Beras Amandia: Solusi Tepat Penderita Diabetes

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 terdapat sekitar 537 juta orang dewasa di seluruh dunia yang hidup dengan diabetes. Di Indonesia sendiri, prevalensi diabetes terus meningkat, dengan lebih dari 10 juta orang yang terkena dampak. Menurut sebuah studi, diet yang seimbang dan kaya akan serat, protein, dan lemak sehat dapat mengurangi risiko komplikasi diabetes hingga 40%.

Menjaga Pola Makan Sehat dengan Beras Amandia

Beras Amandia tidak hanya membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil tetapi juga memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Dengan menggabungkan beras Amandia dalam pola makan sehari-hari, penderita diabetes dapat menikmati hidangan nasi tanpa harus khawatir tentang lonjakan gula darah. Penting untuk selalu memperhatikan porsi makan dan menjaga keseimbangan dengan sumber protein dan sayuran.

Menjaga energi sepanjang hari sebagai penderita diabetes memerlukan pemilihan makanan yang cermat dan seimbang. Dengan memilih beras diabetes Amandia, sumber protein yang baik, lemak sehat, dan makanan kaya serat, penderita diabetes dapat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik dan menjalani kehidupan yang aktif.

Jadi, apakah Anda siap untuk mencoba perubahan kecil dalam pola makan Anda untuk energi yang lebih stabil dan sehat? Pesan sekarang juga di nomor WA official kami +628112650296.

Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

3 J untuk pendertia diabetes – Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, merupakan kondisi kronis yang memengaruhi cara tubuh mengelola gula darah. Penderita diabetes perlu menjalani gaya hidup yang sehat dan berfokus pada pengelolaan kadar gula darah mereka. Gula darah adalah sumber energi utama bagi tubuh, yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Untuk mengatur kadar gula darah, tubuh membutuhkan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Pada penderita diabetes, produksi atau kerja insulin terganggu, sehingga gula darah tidak bisa masuk ke dalam sel dan menumpuk di dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti kerusakan mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah.

Salah satu cara untuk mengendalikan diabetes adalah dengan mengatur pola makan yang sehat dan seimbang. Pola makan yang tepat untuk penderita diabetes terdiri dari tiga prinsip atau 3 J, yaitu tepat jadwal, jumlah, dan jenis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang 3 J tersebut.

Baca Juga : Ketan untuk Diabetes: Boleh atau Tidak?

Simak Lebih Penjelasan Lebih Lanjut Tentang 3 J untuk Diabetes

1. Tepat Jadwal

Tepat jadwal artinya penderita diabetes harus makan secara teratur dan tidak melewatkan waktu makan. Hal ini penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi). Penderita diabetes disarankan untuk makan setiap tiga jam sekali, yang terdiri dari tiga kali makan utama (sarapan, makan siang, dan makan malam) dan tiga kali makan selingan (snack pagi, sore, dan malam). Makan selingan berguna untuk mengisi energi di antara waktu makan utama dan menghindari rasa lapar berlebihan. Waktu makan juga harus disesuaikan dengan jadwal minum obat atau suntik insulin, jika ada.

2. Tepat Jumlah

Tepat jumlah artinya penderita diabetes harus mengonsumsi makanan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Porsi makanan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan lainnya. Untuk mengetahui porsi makanan yang tepat, penderita diabetes dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Secara umum, penderita diabetes dapat menggunakan metode piring sehat untuk mengatur porsi makanan. Metode ini mengatur bahwa setengah dari piring makan harus diisi dengan sayuran, seperempat dengan sumber karbohidrat, dan seperempat lagi dengan sumber protein. Selain itu, penderita diabetes juga harus memperhatikan jumlah kalori, karbohidrat, lemak, protein, serat, gula, dan garam yang dikonsumsi setiap hari.

3. Tepat Jenis

Tepat jenis artinya penderita diabetes harus memilih jenis makanan yang sehat dan bergizi. Jenis makanan yang baik untuk penderita diabetes adalah makanan yang rendah gula, lemak jenuh, kolesterol, dan garam, serta tinggi serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Beberapa contoh makanan yang direkomendasikan untuk penderita diabetes adalah:

  • Sumber karbohidrat: nasi merah, roti gandum, oatmeal, kentang, singkong, ubi, dan jagung.
  • Sumber protein: daging tanpa lemak, ikan, ayam tanpa kulit, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak.
  • Sumber lemak: minyak zaitun, minyak kelapa, minyak canola, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Sumber serat: sayuran hijau, sayuran berwarna, buah-buahan segar, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh.
  • Sumber vitamin, mineral, dan antioksidan: buah-buahan berwarna, sayuran berwarna, teh hijau, jahe, kunyit, bawang putih, dan madu.

Penderita diabetes harus menghindari atau membatasi makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, kolesterol, dan garam, seperti:

  • Makanan manis: kue, biskuit, permen, cokelat, es krim, sirup, dan minuman bersoda.
  • Makanan berlemak: gorengan, fast food, makanan siap saji, mentega, margarin, keju, dan santan.
  • Makanan berkalori tinggi: nasi putih, roti putih, mie instan, kue beras, dan kerupuk.
  • Makanan berprotein tinggi: daging berlemak, jeroan, kulit ayam, udang, cumi, dan kerang.
  • Makanan bersodium tinggi: garam, kecap, saus, bumbu instan, makanan asin, dan makanan kalengan.

Baca Juga : Memahami Resiko Keturunan Diabetes: Faktor Genetik dan Pencegahan

Tips Mengikuti Pola Makan 3 J untuk Penderita Diabetes

Berikut adalah beberapa tips untuk mengikuti pola makan 3 J:

  1. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan diet yang sesuai dengan kondisi Anda.
  2. Buatlah jadwal makan dan patuhi jadwal tersebut.
  3. Baca label makanan sebelum membeli.
  4. Masak sendiri makanan Anda di rumah untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi makanan yang sehat.
  5. Bersikaplah fleksibel dan jangan menyerah jika Anda sesekali melanggar pola makan.
  6. Penerapan pola makan 3 J merupakan salah satu cara yang penting untuk mengelola diabetes. Dengan menerapkan pola makan 3 J, Anda dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap
  7. stabil dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.

Baca Juga : Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

Kesimpulan

Bagi penderita diabetes, menjalani kehidupan yang seimbang dan terkontrol memerlukan komitmen terhadap prinsip “3 J” ini: Tepat Jumlah, Tepat Jumlah, dan Tepat Jenis. Dengan memahami pentingnya pengelolaan diabetes melalui gaya hidup yang sehat, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Seiring berjalannya waktu, tetaplah berkomunikasi dengan tim perawatan kesehatan Anda, termasuk dokter dan ahli gizi, untuk memastikan bahwa rencana pengelolaan diabetes Anda tetap efektif dan sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Dengan perubahan gaya hidup yang positif dan dukungan yang tepat, penderita diabetes dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih percaya diri dan menjalani kehidupan yang penuh kesehatan.

Untuk mendukung program diet rendah gula, bagi anda yang ingin mencegah diabetes atau anda penderita diabetes dalam menjaga kadar gula darah. Anda dapat mengkonsumsi beras Amandia dari Eka Farm. Produk beras organik yang kadar glikemiks rendah sangat cocok untuk program diet diabetes sehingga tidak perlu khawatir akan lonjakan kadar gula darah setelah mengkonsumsi nasi. Langsung saja hubungi no WA kami di nomor +62-811-2650-296 untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Perbedaan Diabetes Kering dan Basah: Fakta, Ketidakakuratan Istilah, dan Pencegahan

Buah Nangka untuk Diabetes Manisnya yang Bersahabat

Buah Nangka untuk Diabetes Manisnya yang Bersahabat

Buah nangka untuk diabetes – Buah nangka, si raksasa hijau berduri, terkenal dengan kelezatan manisnya. Tapi bagi pengidap diabetes, buah ini mungkin terasa seperti zona terlarang. Benarkah nangka pantang bagi mereka? Atau sebenarnya, si manis ini menyimpan rahasia kebaikan untuk gula darah?

Di tengah-tengah kekhawatiran terkait diabetes, banyak orang mencari cara untuk mengatur pola makan mereka tanpa harus mengorbankan kenikmatan rasa. Salah satu buah yang semakin populer dalam kalangan penderita diabetes adalah buah nangka. Meskipun manis dan lezat, nangka memiliki beberapa karakteristik yang dapat bermanfaat bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah mereka tetap terkendali.

Baca Juga : Jangan Khawatir Merusak Program Diet Anda: Tips Diet Tetap Makan Nasi

Manis, tapi Tidak Liar: Mengenal Indeks Glikemik Buah Nangka untuk Diabetes

Kabar baiknya, nangka tidak sekejam monster mitos. Meski manis, ia tidak serta-merta membuat glikometer Anda berdisko. Rahasianya ada pada indeks glikemik (IG). IG mengukur seberapa cepat makanan menaikkan kadar gula darah. Nah, nangka memiliki IG sedang, sekitar 50-60. Jauh lebih baik daripada pisang, mangga, atau kurma yang IG-nya bisa menembus langit.

Salah satu keunggulan utama buah nangka untuk diabetes adalah kandungan seratnya yang tinggi. Serat memainkan peran kunci dalam pengelolaan diabetes dengan membantu mengontrol penyerapan gula. Nangka menyediakan serat larut air yang dapat membantu mengurangi penyerapan glukosa, mengakibatkan peningkatan kontrol gula darah. Selain itu, nangka juga kaya akan vitamin dan mineral esensial seperti vitamin C, vitamin A, dan potassium, yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Tapi, bukan berarti bebas ngemil nangka sepuasnya, ya! Nangka memang tidak memicu lonjakan gula darah drastis, namun tetap mengandung karbohidrat dan gula alami. Konsumsi berlebihan bisa jadi berdampak pada jangka panjang.

Sumber Nutrisi dari Buah Nangka

Nangka memberikan nutrisi berikut dalam 150 gramnya:

  • 143 kalori
  • 1 gram lemak
  • 3 gram protein
  • 35 gram karbohidrat
  • 2 gram serat
  • Vitamin B6 (memenuhi 29 persen gizi harian)
  • Vitamin C (memenuhi 23 persen gizi harian)

Selain kaya vitamin dan antioksidan, buah nangka juga mengandung banyak gula alami. Indeks glikemik nangka termasuk dalam kategori sedang. Artinya, jika dikonsumsi dalam porsi sedang, tidak akan menyebabkan naiknya gula darah yang signifikan 3.

Baca Juga : Kolesterol Tinggi, Bukan Cuma Teman Lansia: Waspada Gejalanya di Usia Muda!

Manfaat Tersembunyi Nangka untuk Penderita Diabetes

Bukan cuma karena IG-nya yang lumayan, nangka ternyata punya amunisi rahasia melawan diabetes. Kandungan seratnya yang tinggi (sekitar 2 gram per porsi) membantu memperlambat penyerapan gula, mencegah lonjakan, dan menjaga rasa kenyang lebih lama. Ini penting bagi diabetesi untuk mengontrol asupan kalori dan mencegah ngidam berlebihan.

Selain serat, nangka juga kaya antioksidan, terutama flavonoid. Penelitian menunjukkan, flavonoid bisa meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang berperan mengatur gula darah. Ini artinya, tubuh Anda jadi lebih efisien memanfaatkan gula, sehingga kadarnya dalam darah pun lebih terkendali.

Bersahabat dengan Nangka, Bijak dengan Konsumsi

Jadi, kesimpulannya nangka aman untuk diabetes, tapi dengan catatan. Nikmatilah manisnya, tapi ingatlah prinsip moderasi. Batasi konsumsi nangka sekitar 100-150 gram per hari, idealnya sebagai camilan di siang hari. Kombinasikan dengan protein dan lemak sehat untuk memperlambat penyerapan gula. Dan tentunya, jangan lupa konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda untuk menyesuaikan asupan nangka dengan rencana diet diabetes individual Anda.

Ingat, diabetes bukan penghalang untuk menikmati buah-buahan lezat. Dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, nangka si manis pun bisa menjadi teman perjalanan Anda dalam menjaga gula darah tetap stabil. Jadi, jangan tunda lagi, iris secukupnya nangka matang dan nikmatilah rasanya yang bersahabat dengan diabetes!

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya mengenai Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

Buah yang Paling Aman sampai Paling Berbahaya untuk Penderita Diabetes

Buah yang Paling Aman sampai Paling Berbahaya untuk Penderita Diabetes

Buah yang aman untuk penderita diabetes-Buah merupakan salah satu makanan sehat yang dapat menjaga kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya. Namun, bagi penderita penyakit ini sering ragu untuk mengkonsumsi makanan sehat dan alami ini. Hal ini karena buah juga memiliki kandungan gula alami yang tentunya bisa meningkatkan gula darah bagi penderita penyakit gula ini. Sehingga beberapa orang menghindari memakan buah-buahan. Walaupun begitu, namun ada beberapa buah yang aman untuk penderita diabetes. Nah, di sini akan membahas buah yang paling aman sampai paling berbahaya untuk penderita diabetes.

Apa saja Buah yang Aman untuk Penderita Diabetes?

Meskipun terdapat beberapa orang yang menderita diabetes menghindari berbagai buah dengan jelas, tapi ada beberapa buah yang aman untuk penderita diabetes. Tapi tentunya konsumsi buah ini juga harus kita jaga atau jangan berlebihan mengkonsumsinya. Hal ini karena mengkonsumsi sesuatu yang berlebihan selalu menimbulkan dampak buruk pada tubuh kita.

Apel

Apel memiliki indeks glikemik pada rentang nilai di bawah 55. Indeks ini cukup rendah sehingga termasuk buah yang  aman untuk penderita diabetes atau penyakit gula . Selain itu, satu buah apel berukuran sedang mengandung 25 gram karbohidrat dan 95 kalori.

Dengan berbagai kandungan seperti vitamin A, vitamin C, tinggi serat, zat besi, dan kalsium, apel cukup mengenyangkan. Selain itu, dengan indeks glikemik yang rendah, buah apel cocok untuk penderita diabetes karena mencegah meningkatnya gula darah.

Jeruk

Selain mengandung banyak vitamin C, jeruk juga memiliki indeks glikemik yang rendah di sekitar 55. Sehingga buah ini aman untuk penderita diabetes. Kandungan folat dan kalium juga membantu menstabilkan tekanan darah kita.

Bahkan kandungan lain seperti tiamin memungkinan dalam mengurangi resistensi insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Anggur

Anggur memiliki polifenol atau antioksidan untuk mencegah radikal bebas. Perlu anda tahu anggur juga tidak memiliki banyak kalori tetapi memiliki serat yang cukup. Selain itu, seperti yang kita tahu antioksidan kita perlukan untuk menjaga tubuh kita.

Kiwi

Kiwi tidak banyak memiliki karbohidrat dan kalori. Sehingga buah ini termasuk buah yang aman penderita diabetes. Berbagai kandungan unik di dalam kiwi juga cocok untuk kita konsumsi.

Bahkan kiwi biasa menjadi menu pilihan untuk diet karena kandungannya yang bagus. Seperti serat, air, vitamin C, dan kalium, serta antioksidan. Selain itu, kiwi memiliki indeks glikemik yang cukup rendah.

Beri

Buah beri bisa menjadi pilihan anda yang menderita diabetes. Blueberry, blackberry, dan raspberry memiliki antioksidan dan serat. Sehingga kadar gula darah dapat terkendali ketika penderita penyakit gula mengkonsumsi buah ini.

Pir

Pir salah satu pilihan untuk anda penderita penyakit gula. Banyak kandungan dalam pir yang sangat bermanfaat untuk yang menderita penyakit gula ini. Mulai dari serat, air, vitamin K, antioksidan, dan flavonoid. Salah satu kandungan terampuh untuk mencegah penyakit gula adalah flavonoid di dalam pir.

Dalam hal ini, anda bisa mengkonsumsi lima buah pir dan sayuran agar risiko terkena penyakit gula turun. Serat yang tinggi juga tepat untuk kebutuhan penderita penyakit gula ini.

Stroberi

Buah stroberi memiliki senyawa aktif yang membantu mengurangi gangguan syaraf di dalam komplikasi dari penyakit gula. Selain itu, senyawa aktif di dalam stroberi juga dapat mengurangi risiko komplikasi retinopati diabetik. Bahkan dengan kalori yang rendah dan banyak antioksidan, buah ini aman untuk para penderita penyakit gula ini.

Alpukat

Alpukat juga menjadi pilihan bagi para penderita penyakit gula. Hal ini karena alpukat ini memiliki lemak baik yang berguna untuk tubuh kita. Salah satu manfaatnya adalah alpukat dapat meningkatkan sensitivitas insulin atau mengurangi tingkat resistensi insulin.

Bahkan, alpukat bisa menurunkan tingkat sindrom metabolik. Sindrom ini sendiri adalah pemicu paling atas penyakit gula.

Mangga

Mangga merupakan salah satu buah yang paling umum kita konsumsi. Selain itu, buah ini juga cocok bagi penderita penyakit gula. Dengan indeks glikemik rendah dan tinggi serat serta tinggi antioksidan, mangga cukup kita gemari karena rasanya yang unik. Namun, mangga yang terlalu matang perlu anda hindari karena kadar gulanya yang tinggi.

Baca Juga : KALORI NASI MERAH 100 GRAM DAN MANFAATNYA

Buah yang aman untuk penderita diabetes

Buah yang Dilarang untuk Penderita Diabetes

Tidak semua buah memang cocok untuk para penderita penyakit gula ini. Hal ini karena ada beberapa buah yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sehingga tidak cocok untuk yang menderita penyakit gula. Berikut buah yang dilarang untuk penderita diabetes konsumsi.

Semangka

Semangka memiliki indeks glikemik yang tinggi di antara 70 sampai 100. Sehingga buah ini tinggi gula. Jadi anda penderita diabetes harus menghindari buah semangka ini.

Nanas

Mirip dengan semangka, nanas juga memiliki indeks glikemik pada nilai 76. Kandungan glukosanya sendiri dapat sebanyak 10 gram setiap satu potong nanas.

Kelengkeng

Indeks glikemik kelengkeng sangat tinggi. Jadi anda harus menghindari buah ini jika anda tidak ingin membuat penyakit gula ini semakin parah. Bahkan, kelengkeng dapat menaikkan tiga kali lipat kadar gula di dalam tubuh.

Pisang

Penderita diabetes tidak disarankan untuk mengkonsumsi buah pisang yang terlalu matang. Hal ini karena pisang yang sudah sangat matang memiliki kandungan gula yang tinggi. Bahkan setiap 100 gram pisang terdapat 20 gram karbohidrat dengan indeks glikemik di antara 70 sampai 100.

Baca Juga : Kalori Nasi Merah vs Nasi Putih dan Manakah yang Lebih Baik Untuk Diet?

Buah yang aman untuk penderita diabetes
Buah yang aman untuk penderita diabetes

Tips Makan Buah untuk Penderita Diabetes

Memang penderita penyakit gula harus selektif dalam memilih makanan. Salah satunya memilih buah yang aman untuk yang menderita penyakit gula. Nah, berikut beberapa tips makan buah untuk penderita diabetes yang bisa kita ikuti.

Pastikan Indeks Glikemik Rendah

Buah yang memiliki indeks glikemik yang rendah kemungkinan tidak akan menaikkan kadar gula dalam darah. Indeks glikemik sendiri adalah indikator kecepatan karbohidrat mempengaruhi kenaikan gula darah. Oleh karena itu, memilih buah tidak boleh sembarangan bagi yang menderita penyakit gula.

Selain itu, perlu kita ingat bahwa indeks glikemik kita nilai bukan dari buah saja, melainkan kombinasi dengan makanan lain. Sehingga makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi akan menjaga kadar gula darah normal jika kita kombinasikan dengan makanan yang rendah indeks glikemiknya.

Hindari Buah yang Kering

Anda sebagai orang yang menderita penyakit gula harus menghindari buah yang kering atau buah dari hasil proses pengeringan. Biasanya pengeringan buah untuk pengawetan buah.

Namun, kebanyakan buah yang kering menggunakan gula ketika proses pengeringan. Atau proses pengeringan tersebut malah meningkatkan kadar gula di dalam buah.

Jus Buah

Perlu kita ketahui jus buah biasanya sudah tidak memiliki kandungan serat yang sempurna untuk penyakit gula. Buah untuk penderita penyakit diabetes harus buah yang utuh. Hal ini karena buah yang telah kita blender memiliki serat yang hancur sehingga kandungan gula dalam buah akan meningkatkan kadar gula darah.

Bahkan tanpa kita sadari jus harus kita buat dari lebih banyak buah yang semestinya kita konsumsi sesuai anjuran. Oleh karena itu, jus buah sering tidak cocok untuk yang menderita penyakit gula.

Setelah kita mengetahui berbagai buah dan tips dalam mengkonsumsinya bagi para penderita penyakit gula, maka kita harus benar-benar menjaga tubuh kita. Masih banyak orang yang menyayangi anda. Oleh karena itu, ayo jaga tubuh kita dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, tetap hati-hati ketika kita sebagai penderita penyakit gula saat mengkonsumsi makanan.