Kebas adalah – Bayangkan Anda terbangun di pagi hari dan mendapati tangan Anda terasa seperti terkena sengatan listrik kecil, atau mati rasa seolah-olah bukan bagian dari tubuh Anda sendiri. Sensasi yang tidak menyenangkan ini dikenal dengan istilah “kebas” – sebuah kondisi yang mungkin terdengar sepele namun bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Memahami Kebas dan Penyebabnya
Kebas atau parestesia adalah kondisi hilangnya sensasi pada bagian tubuh tertentu yang bisa bersifat sementara atau kronis. Menurut data dari World Health Organization (WHO), sekitar 2-8% populasi global pernah mengalami kebas yang berhubungan dengan gangguan sistem saraf. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi gangguan sistem saraf yang dapat menyebabkan kebas mencapai 8,5% dari total populasi.
Penyebab kebas sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti posisi tidur yang salah, hingga kondisi medis yang lebih serius seperti diabetes. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Diabetes Research (2021) menunjukkan bahwa 60-70% penderita diabetes mengalami neuropati diabetik yang salah satu gejalanya adalah kebas.
Baca Juga : Apa Susahnya Kembali Kebudaya Makan, Makanan Alamiah
Kapan Kebas Menjadi Berbahaya?
Tidak semua kebas berbahaya, namun ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:
- Kebas yang berlangsung lebih dari 24 jam
- Kebas yang disertai dengan nyeri hebat
- Kebas yang muncul tiba-tiba dan memengaruhi satu sisi tubuh
Sebuah studi di American Journal of Medicine (2023) mengungkapkan bahwa 15% kasus stroke diawali dengan gejala kebas pada satu sisi tubuh. Ini menjadi alasan mengapa gejala kebas tidak boleh diabaikan begitu saja.
Pencegahan dan Penanganan
Mencegah kebas dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menjaga pola makan yang sehat. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang berisiko mengalami diabetes. Berbicara tentang makanan sehat, Beras Amandia hadir sebagai solusi bagi Anda yang ingin tetap menikmati nasi tanpa khawatir akan lonjakan gula darah. Dengan indeks glikemik yang rendah, Beras Amandia menjadi pilihan tepat untuk mencegah komplikasi diabetes yang dapat menyebabkan kebas.
Beberapa langkah pencegahan lain meliputi:
– Menjaga agar postur tubuh anda pada posisi yang baik saat bekerja
– Melakukan peregangan secara teratur
– Menghindari konsumsi alkohol berlebihan
– Menjaga berat badan ideal
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Neurology Journal (2022), 78% kasus kebas dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan aktivitas fisik yang teratur.
Di era digital ini, di mana banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer, pemahaman tentang kebas menjadi semakin penting. Jangan anggap remeh sensasi kebas yang Anda alami, terutama jika muncul secara tiba-tiba atau berlangsung lama. Diskusikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat dan akurat. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, dan langkah sekecil apapun untuk menjaga kesehatan Anda hari ini akan memberikan manfaat besar di masa depan.
Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Yuk Ubah Pola Makan Anak Agar Tidak Lemah
Seorang yang senang menulis, dengan setiap kata yang saya pilih menjadi ekspresi dari dunia internal saya. Saya adalah pecinta kucing yang setia, keberadaan mereka membawa sukacita dan kenyamanan, menjadi sumber inspirasi dalam setiap langkah kehidupan saya. Saya adalah seoarang long-life learner dengan semangat untuk terus belajar dan berkembang, memotivasi saya menjadi versi terbaik dari saya setiap waktu.