Anda merasa sudah menerapkan gaya hidup sehat, sudah rutin olahraga, makan banyak buah dan sayur, tetapi saat cek gula darah ternyata masih tinggi? Mungkin komposisi ini adalah biang keladinya, Moms: pemanis buatan.
Perkembangan teknologi yang merambah di segala sektor kehidupan manusia bagai pedang bermata dua. Selain memudahkan pekerjaan ataupun membawa sederet manfaat, di sisi lain perkembangan teknologi juga dapat menurunkan kualitas kesehatan manusia.
Diversifikasi di bidang pangan, termasuk semakin menjamurnya makanan dan minuman kemasan serta gaya hidup serba instan menjadi salah satu faktor penyebab penyakit kronis dan tidak menular seperti diabetes. Saat Anda membaca label komposisi produk- produk makanan atau minuman instan, seberapa banyak komposisi yang memang Anda tahu? Pemanis buatan adalah salah satu komposisi yang memiliki banyak nama sehingga jika Anda ingin menghindarinya, dibutuhkan ketelitian dalam membaca label produk.
Rendah kalori, tetapi apakah worth it?
Sebelumnya, apakah Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan pemanis buatan? Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pemanis buatan adalah jenis pemanis yang bahan bakunya bukan dari alam dan dihasilkan melalui proses kimiawi.
Pemanis buatan pengganti gula memiliki tingkat kemanisan yang jauh melampaui pemanis alami. Pemanis buatan memiliki rasa manis 100 kali lebih kuat daripada gula, maka dari itu, penggunaannya pun harus seminimal mungkin.
Baca juga: Bahaya Gula Putih Biasa
Pemanis buatan banyak diincar oleh orang untuk menggeser gula karena kalorinya yang lebih rendah. Namun Moms, ternyata meskipun memiliki kalori yang lebih rendah daripada gula biasa, pemanis buatan menyimpan beberapa permasalahan. Salah satu permasalahan yang muncul dari pemanis buatan yang mengintai adalah dapat berisiko meningkatkan gula darah.
Beberapa pemanis buatan yang umum dijumpai dan sudah diizinkan oleh Food and Drug Administration (FDA) adalah Ace-K, aspartam, neotame, sakarin, stevia, dan sukralosa. Apa hubungan antara pemanis buatan dan kestabilan gula darah?
Hubungan antara pemanis buatan dan mikrobiota usus untuk menjelaskan gula darah naik
Sebuah penelitian pada tahun 2014 oleh peneliti Israel mengungkapkan hasil bahwa konsumsi pemanis buatan berhubungan dengan peningkatan gula darah. Bagaimana cara pemanis buatan dapat memicu peningkatan gula darah? Percobaan yang dilakukan pada tikus percobaan menunjukkan hasil bahwa tikus yang diberi makan pemanis buatan mengalami intoleran terhadap glukosa dengan cara mengubah mikrobiota dalam usus. Salah satu perubahan mikrobiota yang disebabkan oleh pemanis buatan yaitu perubahan jalur metabolisme mikroba sehingga tubuhnya lebih rentan mengalami disbiosis dan penyakit metabolisme.
Disbiosis adalah masalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat dalam usus. Seseorang yang memiliki disbiosis sering merasa kembung dan merasa ada . Selain itu, para penderita disbiosis juga terkadang mengalami diare, kram abdomen, dan konstipasi.
Pemanis buatan ternyata berhubungan dengan sindrom metabolisme seperti kenaikan berat badan dan gula darah.
Apakah semua jenis pemanis buatan sama- sama menaikkan gula darah?
Sebuah review oleh Claire Greenhill yang dipublikasikan dalam Nature Reviews: Endocrinology menyebutkan bahwa meskipun pemanis buatan tidak diserap ke dalam tubuh, tetapi pemanis buatan kontak dengan mikrobiota dalam usus. Kontak antara pemanis buatan dengan mikrobiota dalam usus akan menyebabkan efek yang berbeda- beda pada tubuh manusia.
Para peneliti dari Israel menggunakan sampel pemanis buatan yang mengandung sakarin, sukralosa, atau aspartam. Setelah dicampur dalam air kemudian diberikan pada tikus sehat selama 11 minggu, semua tikus tersebut memiliki intoleransi terhadap glukosa. Di sisi lain, tikus sehat yang hanya diberi air gula (sukrosa atau glukosa) tidak mengalami kondisi tersebut.
Para peneliti tersebut juga meneliti efek pemanis buatan terhadap 381 orang sehat dan tidak mengidap diabetes melitus. Setelah 7 hari, 4 partisipan yang diberi pemanis buatan mengalami penurunan respon glikemik.
Jenis pemanis buatan tertentu dalam kadar berlebih pun dapat membuat gula darah naik. Mengutip dari healthline, sukralosa dapat merangsang reseptor rasa manis dalam mulur sehingga insulin meningkat. Peningkatan insulin dalam darah akibat sukralosa yaitu sekitar 20%.
Pemanis lain yang diduga meningkatkan kadar insulin dalam darah yaitu Ace-K. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus percobaan menunjukkan hasil bahwa ace-K dapat membuat lonjakan insulin hingga 114- 210%.
Sakarin juga dapat menyebabkan kenaikan gula darah. Penelitian oleh peneliti Israel pada 7 partisipan yang diberikan sakarin dari hari kedua hingga ketujuh menunjukkan hasil kenaikan gula darah.
Nah, Moms, semakin banyaknya jenis komposisi yang dibuat dalam laboratorium yang kemudian digunakan dalam makanan kemasan sudah selayaknya membuat kita menjadi konsumen yang lebih cermat. Cermat dan selektiflah dalam memilih dan berbelanja bahan makanan. Usahakan untuk selalu memilih whole foods atau makanan yang seminimal mungkin diproses.
Saya percaya bahwa keterbukaan dan keterlibatam serta berkomitmen untuk menyajikan konten yang informatif, inspiratif, dan berguna bagi pembaca. Melalui setiap artikel, saya berusaha membantu Anda memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengatasi masalah dan membawa perubahan positif serta memberikan wawasan yang berharga.