Moms, seringkali kita tidak menyadari kondisi kesehatan tubuh kita. Atau terkadang kita mengabaikan sinyal yang sudah sering tubuh tunjukkan dan berikan. Mengabaikan sinyal ketidaknyamanan hingga rasa sakit dengan alasan, “Nanti juga hilang dengan sendirinya. Hanya butuh tidur,” dan masih banyak alasan lainnya.
Terkadang tanda dan sinyal tersebut dapat menunjukkan beberapa kondisi penting yang harus dicari solusinya, termasuk tanda kelebihan berat badan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah kelebihan berat badan
Data dalam sebuah penelitian oleh Yale University menyebutkan bahwa dari 10 orang obesitas, hanya 3 orang yang merasa dan mengakui bahwa dirinya obesitas. Sisanya merasa bahwa berat badan mereka normal, bahkan cenderung sehat.
Mengutip dari the BMJ, sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris Raya (Great Britain) mengumpulkan data dari para responden orang dewasa. Para responden tersebut diminta untuk mengukur berat dan tinggi badan di tempat. Hasilnya, didapatkan bahwa persepsi wanita terhadap definisi kelebihan berat badan atau obesitas menurun dari 50% pada 2007 menjadi 34% pada tahun 2012. Bagaimana dengan hasil pada pria? Penurunan persepsi kelebihan berat badan atau obesitas pada pria tidak begitu signifikan. Dari yang semula 27% pada tahun 2007 menjadi 23% pada tahun 2012. Hanya 10% responden yang mengetahui bahwa nilai IMT di atas 30 termasuk dalam kategori obesitas.
Apa yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian di Inggris Raya tersebut? Kesimpulannya yaitu semakin banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah kelebihan berat badan.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, 13,5% orang dewasa usia 18 tahun ke atas di Indonesia kelebihan berat badan. Sementara itu, sekitar 28,7% orang dewasa Indonesia mengalami obesitas.
Menilai kelebihan berat badan dari Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks sederhana untuk menilai apakah seseorang memiliki berat badan normal, kegemukan, atau obesitas. IMT didapat dengan membagi berat badan (kilogram) dan kuadrat tinggi badan dalam meter. Jadi, satuan IMT adalah kg/ m2.
Menurut World Health Organization (WHO), seseorang dikategorikan memiliki berat badan normal jika memiliki IMT antara 18,5 – 22,9. IMT kelebihan berat badan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kategori dengan risiko (IMT 23 – 24,9), obesitas I (25-29,9), dan obesitas II (>=30).
Klasifikasi IMT nasional mengkategorikan IMT 18,5 – 25 ke dalam berat badan normal. Kegemukan dapat dilihat dari nilai IMT 25,1 – 27 (gemuk ringan) dan IMT >27 (gemuk berat).
Meskipun dapat menggambarkan kondisi kelebihan berat badan atau tidaknya seseorang, IMT bukan menjadi satu- satunya alat atau indikator untuk mengukur obesitas. Metode lain untuk menilai antropometri tubuh dengan lingkar pinggang, panggul, leher, dll.
Selain menilai berat badan dari IMT, Anda juga dapat mengenalinya dari beberapa sinyal dan tanda- tanda kelebihan berat badan yang sering tidak disadari.
5 tanda kelebihan berat badan yang sering tidak disadari
Apa saja 5 tanda kelebihan berat badan yang sering tidak Anda sadari? Simak 5 tanda berikut.
-
Kelelahan kronis
Apakah Anda sering merasakan kelelahan yang teramat sangat atau kelelahan kronis? Mengutip dari healthline, kelebihan berat badan akan menambah beban tekanan pada organ- organ tubuh, termasuk paru- paru.
Bagaimana cara mengetahui apakah Anda sering mengalami kelelahan kronis? Perhatikan apa yang Anda rasakan saat melakukan kegiata mudah dan sederhana. Kegiatan- kegiatan yang jika dilihat secara sekilas tidak membutuhkan banyak energi. Contohnya, menali sepatu, membersihkan kamar. Jika kegiatan- kegiatan sederhana tersebut mudah menyebabkan Anda kelelahan, membuat nafas pendek atau bahkan hingga kesulitan bernafas, mungkin penyebabnya adalah kelebihan berat badan.
-
Sering nyeri sendi
Salah satu faktor risiko obesitas yaitu ostoartritis. Apa itu osteoartritis? Osteoartritis adalah penyakit peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan (kartilago). Osteoartritis adalah jenis artritis yang paling umum. Maka dari itu, Moms, jika Anda sering merasa nyeri sendi dan tubuh terasa berat, mungkin tanpa disadari Anda sudah kelebihan berat badan.
-
Sering mendengkur
Bukan hanya menjadi tanda bahwa Anda kelelahan ataupun kebiasaan yang bisa sering diabaikan, tetapi mendengkur juga dapat menjadi gejala kelebihan berat badan. Saat Anda sering mendengkur dan merasa lelah setelah bangun tidur, ceklah IMT Anda. Frekuensi mendengkur yang sering dapat menyebabkan kondisi sleep apnea. Sleep apnea dapat menyebabkan kehilangan oksigen hingga kelelahan ekstrim saat Anda bangun tidur.
Seorang ahli gizi dan pemiliki Entirely Nourished, Michelle Routhenstein, MS, RD, CDE, CDN, saat lemak tersimpan pada bagian leher, jalan udara akan menyempit dan dapat mengakibatkan pernapasan pendek ataupun adanya jeda saat bernapas.
-
Sering merasa heartburn
Heartburn adalah sensasi perih, panas seperti terbakar yang dirasakan di bagian dada. Heartburn biasanya menyerang pada malam hari sehingga mengganggu tidur penderitanya. Penurunan kualitas tidur dapat menyebabkan Anda terlihat lelah dan suntuk meskipun baru bangun tidur.
Mengutip dari healthline, seorang spesialis obesitas dan manajemen berat badan, Chris Shuff, RDN, LDN mengungkapkan bahwa perubahan berat badan dapat memicu refluks (gejolak) pada asam lambng. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan data bawa terdapat hubungan antara obesitas dan penyakit GERD.
-
Pusing atau sakit kepala
Pusing atau sakit kepala biasanya menyertai kondisi refluks asam lambung. Saat asam lambung naik, maka Anda akan merasakan pahit dalam mulut, hingga merasakan sakit punggung.
Mengapa memperhatikan tanda- tanda kelebihan berat badan penting?
Kelebihan berat badan yang tidak segera ditangani dan dikontrol dapat menyebabkan obesitas. Obesitas adalah salah satu sindrom gangguan metabolisme dan meningkatkan faktor risiko berbagai macam penyakit tidak menular. Beberapa risiko penyakit yang akan meningkat saat Anda mengalami obesitas yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, osteoartritis, masalah fertilitas atau kesuburan, hingga kanker.
Menurut Julie Sharp, ketua informasi kesehatan Lembaga Riset Kanker di Inggris, menjaga berat badan normal adalah salah satu kunci penting untuk mengurangi risiko kanker, baik pada wanita maupun pria. Beberapa kanker yang dikaitkan dengan faktor kelebihan berat badan yaitu kanker usus, payudara, kerongkongan, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan masih banyak lainnya.
Yuk, mulai cek berat badan secara rutin dan kenali kondisi kesehatan tubuh
Ternyata, menjaga berat badan normal penting ya, Moms. Selain itu, ingatlah untuk selalu memperhatikan sinyal dan tanda- tanda yang diberikan oleh tubuh saat ada kondisi tidak normal. Rasakan perbedaan kondisi tubuh saat Anda merasa nyaman dan tidak. Yuk, lebih peka terhadap sinyal yang diberikan oleh tubuh kita dan mulai jujur terhadap kondisi kesehatan diri sendiri. Sebelum kondisi tubuh semakin tidak nyama dan penyesalan datang, yuk bersama mulai hidup sehat. Mulai dari diri sendiri, dan mulailah saat ini juga.
Saya percaya bahwa keterbukaan dan keterlibatam serta berkomitmen untuk menyajikan konten yang informatif, inspiratif, dan berguna bagi pembaca. Melalui setiap artikel, saya berusaha membantu Anda memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengatasi masalah dan membawa perubahan positif serta memberikan wawasan yang berharga.